Israel Klaim Rebut Benteng Hamas di Gaza Utara

Sekitar 900 ribu warga Palestina berada di Gaza City dan bagian utara Jalur Gaza.

AP/Ariel Schalit
Asap mengepul dari lokasi ledakan menyusul serangan udara zionis Israel di Jalur Gaza, yang terlihat dari Israel selatan, Senin (23/10/ 2023).
Rep: Kamran Dikarma Red: Budi Raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim berhasil merebut sebuah benteng militer Hamas di Jalur Gaza utara pada Selasa (8/11/2023). Pernyataan itu dikeluarkan IDF seperti dikutip laman Al Arabiya.

“Selama sehari terakhir, pasukan IDF mengamankan benteng militer milik Hamas di Jalur Gaza utara. Rudal dan peluncur anti-tank, senjata, serta berbagai materi intelijen ditempatkan di kompleks tersebut oleh pasukan,” bunyi pernyataan IDF. 

“Dalam koordinasi dengan tentara di lapangan, sebuah jet tempur IDF menyerang sel yang berisi sekitar 10 teroris. Setelah itu, pasukan darat IDF mengidentifikasi sel rudal anti-tank yang beroperasi di sekitar mereka. Pasukan mengarahkan pesawat IDF untuk menyerang sel teroris,” ujar IDF menambahkan.

Sekitar 900 ribu warga Palestina masih berada di Gaza City dan bagian utara Jalur Gaza, meskipun militer Israel terus melakukan pemboman udara dan artileri untuk memaksa mereka melarikan diri ke selatan.

“Meskipun pembantaian yang dilakukan penjajah terkonsentrasi di Kota Gaza dan Gaza utara dan adanya perang psikologis yang memaksa warga meninggalkan rumah mereka, pendudukan (Israel) tidak mampu mencapai tujuannya untuk menggusur orang-orang,” kata Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Palestina Iyad al-Buzm pada Selasa (7/11/2023).

Bukannya melarikan diri ke selatan, ujar dia, penduduk di kedua wilayah tersebut memilih mengungsi ke tempat-tempat penampungan atau ke rumah kerabat dan teman mereka. Populasi Gaza City dan sekitarnya melebihi 1,1 juta dari total 2,2 juta warga Palestina. Semuanya menghadapi kondisi kehidupan yang sangat mengerikan akibat blokade Israel yang berlangsung sejak 2006.

“Jumlah pusat penampungan di kota-kota di Jalur Gaza telah mencapai 225, dengan 97 di antaranya berada di Kota Gaza dan Gaza utara, menampung 311.000 pengungsi,” kata Al-Buzm.

Pusat-pusat perlindungan warga Gaza Utara ...

 

 

Al-Buzm menyebut pusat-pusat perlindungan di Gaza City dan Gaza utara terletak di 87 sekolah, sembilan rumah sakit, dan satu gereja. Namun, tempat orang-orang mencari perlindungan untuk menghindari pemboman Israel itu juga bisa menjadi target sasaran serangan.

Mengenai kondisi kehidupan yang menantang di Gaza, Al-Buzm mengatakan semua toko roti tidak dapat beroperasi karena serangan langsung Israel. Selain itu, kelangkaan bahan bakar dan tepung menimbulkan potensi bencana yang serius.

“Orang-orang terpaksa meminum air yang terkontaminasi karena blokade Israel yang memutus pasokan air ke Gaza City dan Gaza utara. Tidak ada bantuan yang sampai ke warga di Gaza City dan Gaza utara selama 32 hari terakhir, dan tidak ada pasokan yang dikirim ke pusat penampungan atau daerah permukiman," ujar Al-Buzm.

 

Hingga Selasa lalu, jumlah warga Gaza yang terbunuh sejak dimulainya agresi Israel ke Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu telah melampaui 10.300 jiwa. Lebih dari 4.200 di antaranya adalah anak-anak. Sementara korban luka menembus 25 ribu orang. Serangan Israel pun mengakibatkan sekitar 1,5 juta warga Gaza telantar dan mengungsi.

 
Berita Terpopuler