Militer Israel Mengaku Telah Luncurkan Lebih dari 12 Ribu Serangan Udara ke Gaza

Sebanyak 9.061 warga Palestina gugur dalam serangan Israel sejak 7 Oktober.

EPA-EFE/ABIR SULTAN
Asap mengepul di Jalur Gaza setelah serangan militer Israel, 2 November 2023.
Rep: Lintar Satria Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pasukan Israel telah meluncurkan lebih dari 12 ribu serangan udara ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober, menurut militer Israel pada Kamis. Pernyataan militer menyebutkan bahwa belasan ribu target telah digempur Israel.

Pekan ini, militer Israel memperluas serangan mereka melalui udara dan darat di Jalur Gaza, yang terus dibombardir oleh Israel setelah kelompok perlawanan Palestina Hamas meluncurkan serangan mendadak pada 7 Oktober. Hingga kini, hampir 10.600 orang --termasuk 9.061 warga Palestina dan lebih dari 1.538 orang Israel-- tewas dalam konflik Palestina-Israel.

Selain tingginya jumlah korban jiwa dan pengungsian, pasokan bahan pokok bagi 2,3 juta penduduk di Kota Gaza menipis akibat pengepungan Israel. Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan lebih dari 9.000 warga Palestina telah terbunuh sejak perang meletus lebih dari tiga pekan yang lalu.

Juru bicara kementerian Ashraf al-Qidra mengatakan 9.061 orang telah terbunuh di Gaza, termasuk 3.760 orang yang berusia di bawah 18 tahun. Israel mengeklaim 1.400 orang yang tewas dalam serangan mendadak Hamas 7 Oktober lalu merupakan warga sipil.

Al-Qidra memperingatkan akan adanya "bencana kesehatan yang akan segera terjadi" setelah generator utama di sebuah rumah sakit di Gaza utara rusak dan rumah sakit lainnya menghadapi kekurangan bahan bakar dan obat-obatan. Dia mengatakan generator di Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza, rumah sakit terbesar di wilayah itu, tampaknya akan segera rusak.

"Kami mengimbau semua pihak untuk memberikan jalur yang aman bagi aliran bantuan medis yang mendesak ke Gaza," katanya.

 

 
Berita Terpopuler