Tiga Fakta Mengejutkan Pembunuhan Subang, dari Daftar Siswa Fiktif Hingga Sang Eksekutor

Polisi temukan daftar siswa fiktif di yayasan milik Yosep Hidayah.

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas kepolisian melakukan penyisiran saat olah tempat kejadian perkara di area rumah korban di Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (24/10/2023).
Rep: Fauzi Ridwan Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Jawa Barat masih terus berupaya mencari benang merah dalam pembunuhan ibu dan anak di Subang. Sebanyak lima orang telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Tuti Suhartini (53 tahun) dan Amalia Mustika Ratu (23 tahun). 

Baca Juga

Salah seorang pelaku yakni Yosep Hidayah yang tak lain adalah suami korban. Yosep kini belum mengakui terlibat dalam pembunuhan itu.  Namun tersangka lain yakni Ramdanu alias Danu telah membongkar keterlibatan Yosep. 

Berikut tiga fakta mengejutkan versi polisi setelah melakukan olah tempat kejadian perkara baru-baru ini. 

1. Korban Dimandikan Terlebih Dahulu

Korban pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di Jalan Cagak, Subang sempat dimandikan terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam bagasi mobil Alphard. Seperti diketahui jasad kedua korban berada di dalam bagasi mobil mewah pada 18 Agustus tahun 2021.

Direktur Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Pol Surawan membenarkan bahwa hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan tubuh korban terdapat bekas disiram air. Namun, ia tidak menjelaskan secara detail terkait sosok yang memandikan korban.

"Betul dari olah TKP juga sama bahwa korban ada bekas disiram air," ucap dia di Mapolda Jawa Barat, Rabu (25/10/2023) sore. 

2. Daftar Siswa Fiktif

Seperti diketahui  Yosep Hidayah bersama istri Tuti Suhartini mengelola yayasan milik keluarga. Yayasan itu bergerak di dunia pendidikan. Sebelum pembunuhan Yosep merupakan ketua dewan pembina yayasan. 

Namun setelah pembunuhan, Yosep langsung menjabat sebagai ketua. Informasi itu didapatkan dari Yoeris melalui pengacaranya. Yoeris merupakan putra Yosep dari pernikahannya dengan Tuti Suhartini.    

Ternyata, fakta terbaru bahwa penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jawa Barat menemukan bukti data siswa fiktif pada yayasan pendidikan Bina Prestasi Naisonal yang didirikan oleh Yosep Hidayah. Pemblokiran rekening yayasannya pun telah dilakukan oleh penyidik.

 

Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar Kombes Pol Surawan mengatakan penyidik tengah mengembangkan penyidikan terhadap yayasan pendidikan milik Yosep Hidayah.

Dari hasil pemeriksaan saksi, siswa-siswa di yayasan tersebut fiktif. "Kita temukan dari pemeriksaan saksi itu kan, siswanya fiktif. Makanya kita dalami berkas yayasan untuk menggali motifnya, kita masih gali," ucap dia saat dihubungi, Kamis (26/10/2023).

Tidak hanya itu, ia menuturkan telah melakukan pemblokiran rekening yayasan pendidikan milik Yosep Hidayah. Sebab penyidik menemukan daftar siswa yang fiktif. "Makanya kemarin kita melakukan pemblokiran terhadap beberapa rekening yayasan kemarin karena kita temukan ada daftar siswa yang fiktif," kata dia.

Surawan mengatakan penyidik terus mendalami motif peristiwa pembunuhan Tuti Suhartini dengan Amalia Mustika Ratu dengan memeriksa saksi dari pihak keluarga. Mereka beraktivitas di yayasan tersebut. "Jadi kita dalami terus soal motif dari keterangan keluarga disitu mereka dalam satu lingkup yayasan," kata dia.

3.  Eksekutor Pembunuhan

Polisi menduga Yosep Hidayah tersangka kasus pembunuhan terhadap istrinya Tuti Suhartini dan anaknya Amalia Mustika Ratu berperan sebagai eksekutor. Namun, ia sendiri dibantu oleh tersangka lain-lainnya.

Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jawa Barat Kombes Pol Surawan mengatakan tersangka Yosep Hidayah berperan sebagai eksekutor dalam kasus pembunuhan istri dan anaknya. Keterangan tersebut muncul berdasarkan pengakuan tersangka lainnya yaitu M Ramdanu.

"(Eksekutor) tidak pernah dari pengakuan dia (Yosep), tapi dari hasil penyidikan olah TKP dan sebagainya sudah mengarah ke sana (Yosep)," ucap dia saat dihubungi wartawan, Kamis (26/10/2023).

Meski begitu, ia menuturkan Yosep dibantu oleh tersangka lainnya saat mengeksekusi korban. Hasil autopsi korban menunjukkan tersangka Yosep tidak sendiri saat melakukan eksekusi. "Ada perbantuan dari yang lain tidak mungkin sendiri. Kita analisa dari perlukaannya kemudian dari autopsinya itu tidak mungkin dilakukan sendiri," ungkap dia.

 

 

 
Berita Terpopuler