Biden: Pembicaraan Gencatan Senjata Bisa Dilakukan Setelah Semua Sandera Dibebaskan

Pada Jumat pekan lalu Hamas membebaskan dua orang sandera yang merupakan warga AS.

VOA
Presiden AS, Joe Biden, mengatakan pada hari Senin (23/10/2023) bahwa diskusi apa pun mengenai gencatan senjata di Gaza hanya dapat terjadi jika Hamas membebaskan semua sandera.
Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan pada hari Senin (23/10/2023) bahwa diskusi apa pun mengenai gencatan senjata di Gaza hanya dapat terjadi jika Hamas membebaskan semua sandera.

Baca Juga

“Kita harus membebaskan para sandera itu dan kemudian kita bisa berunding,” kata Biden di sebuah acara di Gedung Putih ketika ditanya apakah dia akan mendukung kesepakatan sandera untuk gencatan senjata.

Komentar Biden muncul tak lama setelah Hamas mengatakan mereka telah membebaskan dua sandera perempuan lagi yang diculik dari Israel. Sementara Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menyambut baik pembebasan dua warga Israel yang disandera oleh Hamas.

“Kami terus melakukan segala kemungkinan untuk menjamin pembebasan semua sandera yang tersisa di Gaza,” kata Sullivan di X, sebelumnya Twitter.

Sebelumnya dua warga negara AS, Judith dan Natalie Raanan, dibebaskan Hamas pada hari Jumat pekan lalu.

Israel pada hari Senin meningkatkan jumlah sandera yang dikonfirmasi menjadi 222 orang yang ditangkap ketika orang-orang bersenjata Hamas melintasi perbatasan dan menyerang komunitas kibbutz, kota-kota dan pangkalan militer di Israel selatan.

Biden juga menyinggung percakapan teleponnya dengan Paus Fransiskus pada hari Ahad (22/10/2023) tentang konflik Israel-Hamas dan situasi kemanusiaan di Gaza. “Paus dan saya memiliki pemikiran yang sama, dia sangat, sangat tertarik dengan apa yang kami lakukan,” kata Biden.

Biden mengatakan dia telah menjelaskan kepada Paus mengenai dukungan AS untuk Israel. “Paus secara keseluruhan mendukung,” tambahnya.

 
Berita Terpopuler