BSI Tingkatkan Pemahaman Masyarakat Soal Investasi Emas

Emas adalah salah satu bentuk investasi yang tidak mudah tergerus oleh inflasi.

Republika/Edwin Dwi Putranto
Direktur Sales and Distribution PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) Anton Sukarna (kedua kanan) saat acara pengundian Program Hujan Emas BSI di Jakarta, Kamis (12/1/2023). BSI memberikan apresiasi kepada nasabah Gadai Emas dan Cicil Emas BSI lewat Program Hujan Emas. Program ini bertujuan untuk mendorong minat masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dana jangka pendek melalui layanan gadai emas dan pilihan investasi melalui instrumen logam mulia atau emas.
Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Bank Syariah Indonesia (BSI) meningkatkan pemahaman ke masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tentang investasi emas.

"Kami memberikan pemahaman investasi emas kepada masyarakat umun dan juga mahasiswa," kata Area Manager BSI Manado Tengku Chandra Husnadi, di Manado, Selasa (18/10/2023).

Tengku mengatakan banyak masyarakat belum mengetahui kalau emas adalah salah satu bentuk investasi yang tidak mudah tergerus inflasi. Sehingga, katanya, bertepatan di bulan inklusi keuangan (BIK) 2023 ini, BSI memberikan edukasi investasi emas di sejumlah universitas melalui kuliah umum.

"Kami telah melakukan kuliah umum di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dan dalam waktu dekat ini di Universitas Kristen Negeri, selain memperkenalkan produk keuangan, digitalisasi juga investasi emas," katanya.

Ia menjelaskan, sejak mahasiswa mereka akan mulai belajar berinvestasi karena untuk masa depan. Semakin banyak mahasiswa dan masyarakat yang teredukasi, maka otomatis tingkat inklusi dan literasi keuangan di Sulut akan meningkat.

BSI, katanya, akan mendukung program BIK 2023 di Sulut, sehingga semakin banyak yang teredukasi sehingga tidak mudah dirugikan. Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulutgomalut Winter Marbun mengatakan pihaknya mengharapkan semua jasa keuangan ikut terlibat dalam BIK 2023 di Sulut.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler