Estetika Kelok Sembilan yang Tercemar oleh Deretan Tenda Warna-warni

Perlu penataan PKL agar Kelok Sembilan lebih tertata dan tertib.

Republika/Friska Yolandha
Suasana di Kelok Sembilan, Kabupaten Lima Puluh Kota, Ahad (30/4/2023).
Rep: Febrian Fachri Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, PAYAKUMBUH -- Jalan layang (flyover) Kelok Sembilan memiliki daya tarik tersendiri sejak diresmikan pada 2013. Selain menjadi penghubung dua provinsi, flyover Kelok Sembilan juga menjadi salah satu destinasi wisata. Banyak juga fotografer yang mengabadikan Kelok Sembilan melalui lensa.

Baca Juga

Sayangnya, estetika flyover Kelok Sembilan harus tercemar oleh pedagang kaki lima (PKL) yang membangun tenda di pinggir jalan. Selain itu, lokasi di sekitar flyover juga kotor karena sampah yang di buang di pinggir jalan bahkan ke jurang.

Republika.co.id melihat sendiri bagaimana pedagang dengan mudah membuang sampah sisa makanan pembeli ke jurang di belakang tenda PKL. Selain itu, tidak banyak pedagang yang menyediakan tempat sampah di lokasi mereka berjualan. Sampah-sampah juga terlihat di sepanjang flyover, terutama di pinggir jalan.

Hal ini diamini warga Sumatra Barat Muhammad Arif Pribadi. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Pewarta Foto Indonesia (PFI) Padang mengungkapkan seharusnya pemerintah bisa menata dan mengelola wilayah tersebut agar tetap tertib.

Arif memahami PKL juga mencari rezeki di kawasan tersebut karena ada banyak pengunjung dan pengendara yang berhenti untuk menikmati pemandangan Kelok Sembilan. Sehingga, menurutnya perlu peran pemerintah untuk menata agar tidak rusak.

Selain itu, Arif menilai sangat berbahaya bagi PKL dan orang yang jajan di sana karena kerap terjadi kecelakaan. Misalnya mobil hilang kendali atau truk rem blong yang dapat menabrak lapak-lapak PKL di Kelok Sembilan.

Pedagang kaki lima (PKL) membuka lapak di tepi flyover Kelok Sembilan, di Kabupaten Limapuluhkota, Sumatra Barat, Sabtu (5/5). - (Antara/Iggoy el Fitra)

 

"Saya tidak menyalahkan PKL. Tapi sebaiknya dibuatkan tempat khusus buat pedagang tapi tidak di situ. Agak jauh sedikit. Karena bahaya juga buat PKL-nya," ucap Arif kepada Republika.co.id, Kamis (12/10/2023).

Terlepas dari kehadiran PKL....

 

 

Terlepas dari kehadiran PKL, Arif menilai Kelok Sembilan salah satu spot terbaik untuk fotografi. Sebagai warga Sumatra Barat, Arif mengaku bangga Sumbar punya Kelok Sembilan yang kian cantik dengan kehadiran flyover yang menambah nilai estetika di sana.

"Kelok Sembilan spot terbaik. Kami masyarakat Sumbar bangga dengan adanya itu," ujar Arif.

Adi Prima, salah satu fotografer lepas di Sumatra Barat menyebut Kelok Sembilan merupakan contoh green construction yang berhasil di Sumatra Barat. Di mana flyover yang begitu megah hadir untuk memperlancar transportasi masyarakat tapi tidak merusak alam. Menurut Adi, nilai lebih dari Kelok Sembilan adalah karena letaknya di antara dua cagar alam, yakni Cagar Alam Air Putih dan Cagar Alam Harau.

"Ini adalah contoh green construction karya anak bangsa. Mahakarya yang selalu jadi kebangsaan di Sumatra Barat," kata Adi.

Adi menyebut hampir setiap tahun, selalu saja ada karya fotografi tentang Kelok Sembilan memenangkan perlombaan tingkat nasional. Karena menurut Adi, Kelok Sembilan memiliki banyak nilai tambah untuk fotografi.

Terkait PKL, Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi, telah lama mengkhawatirkan hal ini. Selain dapat merusak struktur jembatan, masyarakat yang menjajakan beragam jualan hingga memberhentikan kendaraan di sekitar jalur Kelok Sembilan sangat membahayakan keselamatan jiwa.

“Jembatan itu tidak untuk parkir dan bukan untuk berjualan. Kita harus kembalikan kepada fungsi sesungguhnya agar aman untuk dilewati baik dari sisi pengendara maupun struktur jembatan," kata Mahyeldi, beberapa waktu lalu.

Menurut Mahyeldi, kondisi flyover Kelok Sembilan saat ini sudah sangat mengkwatirkan karena jumlah pedagang yang semakin banyak dan tidak tertata. Mahyeldi menyadari, ini menyangkut kehidupan warga masyarakat sehingga pihaknya tidak bisa melarang tanpa ada solusi.

Setidaknya, lanjut Mahyeldi, jangan melakukan aktivitas di atas jembatan. "Saya harap, para pedagang bisa memahami karena ini untuk kebaikan kita bersama," ucap Mahyeldi.

 
Berita Terpopuler