Mahasiswi UMY Bunuh Diri, Ustadz Talqis Mendengar Suara Orang Berteriak

Sebelum bunuh diri, mahasiswi UMY sudah dirujuk ke psikiater

Republika/Idealisa Masyrafina
Lokasi tewasnya mahasiswi UMY yang lompat dari Gedung Asrama Unires UMY, Senin (2/10/2023).
Rep: Idealisa Masyarafina Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) akan memfasilitasi pemulangan jenazah mahasiswi Ilmu Komunikasi Semester 1 yang bunuh diri dengan cara lompat dari lantai 4 Gedung asrama putri Unires UMY, Senin (2/10/2023). Korban diketahui memiliki permasalahan psikologis dan telah dirujuk untuk ke psikiater.

Baca Juga

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Al-Islam Kemuhammadiyahan UMY Faris Al-Fadhat menjelaskan, pihak kampus telah menghubungi orang tua korban dan menyampaikan duka cita yang sangat mendalam. 

"Sore ini, ayah almarhumah telah sampai di Yogja. UMY akan memfasilitasi seluruh proses penanganan dan biaya Rumah Sakit, serta pemberian santunan kematian, termasuk memfasilitasi kepulangan jenazah hingga sampai di kampung halaman," ujar Faris dalam pernyataan resmi UMY, Senin (2/10/2023).

Ia menjelaskan bahwa mahasiswi bernama Syakirah Meandra Qadisah Febriana (18 tahun) merupakan mahasiswi yang membutuhkan pendampingan psikologis. 

"Sejak awal masuk kampus, Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) UMY telah mendata korban sebagai mahasiswa baru yang perlu mendapatkan pendampingan khusus. Mengingat riwayat kesehatan korban sebelum masuk menjadi mahasiswa UMY," jelasnya.

Korban diketahui melakukan percobaan bunuh diri pada pukul 06.15 WIB. Saat itu, dosen UMY, Ustadz Talqis Nurdianto, baru selesai mengisi program pembinaan bagi mahasiswi penghuni Unires Putri. Tidak berselang lama, Ustadz Talqis mendengar suara orang berteriak, bunyi genteng jatuh, dan suara yang menyerupai benda jatuh. 

"Setelah diperiksa didapatkan korban sudah tertelungkup dengan posisi tangan kiri di bawah perut dan tangan kanan di atas kepala dengan kondisi korban yang masih menggunakan pakaian tidur," jelasnya.

Setelah diangkat dan dipindahkan ke tempat lain bersama staf cleaning service, diketahui almarhumah masih memiliki detak nadi di bagian tangan dan lehernya. Pada pukul 06.20 Ustad Talqis bersama satpam dan kakak Pembina Unires segera membawa almarhumah ke RS PKU Muhammadiyah Gamping. 

 

 

Sesampai di ruang IGD PKU Gamping pukul 06.30 WIB langsung dilakukan tindakan dengan memasang alat-alat medis. Namun, pukul 06.45 WIB dokter menyatakan bahwa almarhumah meninggal dunia. 

Faris menambahkan bahwa dokter memberikan keterangan tambahan bahwa almarhumah memiliki riwayat sakit.

"Karena pada malam harinya almarhumah sudah mengunjungi RS PKU Gamping dengan keluhan sakit perut setelah mengonsumsi obat sakit kepala dan permasalahan psikis lainnya. Dokter memeriksa dan merekomendasikan untuk bekonsultasi lanjutan ke Psikiater," jelasnya.

Seharusnya pada hari ini, Senin (2/10/2023), almarhumah sudah dijadwalkan untuk melakukan pendampingan dan sesi konseling lanjutan bersama Psikolog dan Konselor sebaya LPKA, yang merupakan kakak pendampingnya.

UMY melalui LPKA berkomitmen kuat dan akan terus melakukan bimbingan dan pendampingan kepada teman-teman dekat almarhumah yang membutuhkan pendampingan Psikologis setelah mengetahui kejadian tersebut. 

 
Berita Terpopuler