Tahun Kesedihan Nabi Muhammad, Wafatnya Abu Thalib Disusul Khadijah

Khadijah adalah isteri yang selalu mendampingi Rasulullah ﷺ.

Republika
Tahun Kesedihan Nabi Muhammad, Wafatnya Abu Thalib Disusul Khadijah. Foto: Nabi Muhammad (ilustrasi)
Rep: Rossi Handayani Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dua bulan setelah wafatnya Abu Thalib, berikutnya wafat pula Ummul Mu'minin, Khadijah al-Kubro radhiallahuanha. Beliau meninggal pada tahun 10 kenabian, di usia 65 tahun, sedangkan pada saat itu Rasulullah ﷺ berusia 50 tahun. 

Baca Juga

Seperti dikutip dari Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah ﷺ disarikan dari kitab Ar-rahiqul Makhtum, Khadijah adalah isteri yang selalu mendampingi Rasulullah ﷺ di masa-masa terberat awal dakwah beliau, dia korbankan diri dan hartanya demi kelangsungan dakwah beliau. 

Hal tersebut terungkap dari ucapan Rasulullah sendiri tentang Khadijah : 

“Dia beriman kepadaku ketika orang-orang kufur kepadaku, dia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku, dia menyerahkan hartanya untukku ketika orang-orang mencegah hartanya untukku, dan Allah memberiku keturunan lewatnya, sementara yang lainnya tidak mendapatkannya” 

Dua kejadian, wafatnya paman Nabi Muhammad ﷺ, Abu Thalib dan Khadijah radhrallahuanha sangat besar pengaruhnya dalam diri Rasulullah ﷺ mengingat kedua orang tersebut selama ini sangat besar artinya dalam kehidupan Rasulullah ﷺ.

Sementara itu di sisi lain tekanan dan ancaman orang-orang kafir semakin menjadi-jadi, karena kini tidak ada lagi Abu Thalib yang suka melindunginya. 

Melihat hal tersebut Rasulullah ﷺ mencoba hijrah ke Thaif dengan harapan di sana mendapat sambutan baik tidak seperti yang dia dapatkan di Mekkah. Namun kenyataanya penduduk Thaif memperlakukannya dengan kasar melebihi dari apa yang dia dapatkan dari kaumnya. 

Begitu pula apa yang dialami oleh para sahabat beliau, merekapun mendapatkan perlakukan semakin keras dari orang-orang kafir Ouraisy. Karena itu, tahun ini dalam sejarah kehidupan Rasulullah ﷺ dikenal sebagai Tahun Duka Cita (Aamul Huzni) 

Pada bulan Syawwal tahun ke-10 kenabian, Rasulullah ﷺ menikah dengan Saudah binti Zum'ah. Beliau telah lama masuk Islam dan termasuk yang ikut hijrah ke Habsyah pada gelombang kedua. Awalnya dia seorang isteri dari Sakran bin Amr yang juga telah masuk Islam dan turut pula hijrah bersamanya ke Habasyah, namun beliau meninggal di sana. Maka setelah Saudah kembali ke Mekkah dan telah selesai masa Idahnya, Rasulullah ﷺ segera menikahinya. Maka Saudah merupakan isteri pertama yang dinikahinya setelah wafatnya Khadijah radhrallahuanha. 

 

 

 

 

 

 
Berita Terpopuler