Benda yang Selalu Dibawa Tentara Ottoman Saat Berperang, Ternyata Ini Tujuannya

Pasukan Ottoman membawa Alquran sancak selama bertugas.

Dok Istimewa
Pasukan Ottoman membawa Alquran Sancak selama bertugas
Rep: Umar Mukhtar Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kesultanan Turki Utsmani memiliki keunggulan dalam membuat salinan Alquran. Salah satu salinan Alquran yang terkenal pada masa itu adalah mushaf sancak yang berarti mushaf panji militer.

Baca Juga

Mushaf sancak digunakan oleh tentara Ottoman untuk mendapatkan keberkahan selama menjalani pertempuran. Mushaf sancak ini bentuknya serupa dengan Hajabah Alquran yang biasa digunakan oleh sebagian sufi dalam memperoleh berkah.

Ukuran lembaran Alqurannya sangat kecil dan tertulis ayat-ayat Alquran dengan tulisan tangan yang halus dan kecil. Seniman pada masa Turki Utsmani memang sangat terampil dan detail dalam membuat mushaf sancak.

Seorang warga negara Turki menceritakan kisah kunjungannya ke sebuah pameran lokal kecil kuno yang penuh dengan barang antik dari zaman dahulu. Barang-barang antik tersebut mengandung karakter Islami.

Pameran tersebut memuat banyak pajangan yang menarik perhatian. Di antaranya, 16 lukisan potret Kesultanan Turki Utsmani karya Yaqub Cem yang piawai menggambar miniatur, serta beberapa lembar penutup asli Ka'bah dan barang berharga lainnya.

Namun, ada satu bagian yang menarik perhatian, yaitu mushaf sancak yang secara harfiah diterjemahkan sebagai mushaf panji militer. Di mushaf Sancak ini ada bekas darah. Hal ini karena ternyata dahulu tentara Ottoman biasa membawa mushaf sancak selama pertempuran.

Di sisi lain, salah satu pengikut tokoh sufi terkemuka Jalaluddin Al Rumi mengungkapkan, dia telah melakukan kunjungan ke makam sufi tersebut di kota Konya, Turki. Setelah ia memuji arsitektur makam tersebut, dia mengatakan, ada salinan lain dari mushaf sancak di bagian depan makam tersebut. Mushaf sancak dibuat dengan usaha yang luar biasa dan dengan cara yang sangat teliti, serta dipenuhi hiasan yang sangat indah.

Direktur Museum Konya Turki, Yusuf Benli, pernah menjelaskan, salinan mushaf sancak yang dipajang di makam Imam Jalaluddin Rumi adalah salah satu karya yang paling menarik perhatian pengunjung. Karya ini, mushaf sancak, mendapat perhatian khusus dari pemerintah untuk memastikan tidak ada kerusakan.

Baca juga: Selamat dari Banjir Libya, Rumah yang Disebut Milik Penghafal Alquran Hebohkan Jagat Maya

 

Meski ukurannya hanya berkisar antara 2 sampai 3 cm, Mushaf Sancak memuat seluruh isi Alquran di antara sisi-sisinya yang kecil. Inilah yang menggugah kekaguman pengunjung setiap kali membandingkannya dengan mushaf Alquran raksasa yang ditempatkan di sebelahnya untuk menggugah kekaguman mereka. Hal tersebut juga untuk membuktikan kemampuan seniman muslim saat itu dalam berkreasi di bidang apa pun.

Mushaf sancak ukurannya yang sangat kecil dan dekorasi hiasannya sangat detail sehingga membutuhkan kehati-hatian dan keterampilan dalam membuatnya.

Inilah yang menimbulkan decak kagum banyak orang. Hal yang penting diketahui, Sancak Alquran tidak dibuat untuk dibaca dengan tenang di rumah atau untuk bacaan lainnya, tetapi memiliki tugas khusus dalam membangun mentalitas pasulkan Kesultanan Ottoman.

Secara historis, kata Sancak ini..

Secara historis, kata sancak ini mengungkapkan beberapa bentuk pembagian administratif di dalam Kesultanan Utsmani. Mulai abad ke-14, ada beberapa legiun militer yang berperang dengan imbalan pemberian wilayah kekuasaan kepada mereka setelah perang. Setiap korps militer biasanya ditugaskan ke wilayahnya masing-masing, yang oleh orang Turki disebut "sancak".

Belakangan, istilah ini diperluas untuk diterapkan pada beberapa negara Ottoman, dan bahkan wilayah mana pun yang tunduk pada administrasi Sublime Port. Tetapi istilah ini dibedakan oleh fakta bahwa penguasanya, yang biasanya adalah seorang komandan militer, tidak tunduk pada siapa pun kecuali pemerintah Khalifah Ottoman secara langsung. Kesultanan Utsmani menguasai sebagian besar Eropa Timur dengan cara ini.

Mushaf sancak memberikan karakter militer yang membedakannya dari mushaf Alquran lainnya, dan untuk menekankan keberkahan tugas militer yang diberikan padanya. Mushaf sancak dibuat secara khusus untuk pekerjaan tempur, khususnya angkatan laut.

Mushaf sancak dibuat dengan spesifikasi yang berbeda-beda dan kualitas tingkat tinggi yang menjamin dapat menahan kesulitan yang dialami oleh prajurit selama pertempuran. Mushaf sancak tidak menggunakan bentuk penulisan Alquran yang biasa digunakan pada umumnya.

Arsitektur peninggalan Ottoman - (republika)

Mushaf sancak berbentuk heksagonal atau segi delapan, dan lembaran kertasnya diganti dengan bahan kayu atau setidaknya kertas yang lebih tipis dari kertas biasanya. Mushaf sancak juga dilengkapi penutup atau pelindung untuk melindunginya dari bahaya, yang pada zaman Ottoman biasa dibuat dari bahan kayu kenari atau perak.

Tidak hanya itu, para pelaut Ottoman juga biasa memohon berkah sebelum melakukan penaklukan. Mereka akan mengangkat Mushaf sancak itu ke atas tiang kapal, khususnya di sisi kanan. Dari atas tiang itu, Mushaf sancak digantung dan disimpan di dalam kotak kayu yang dihias dengan cermat.

Baca juga: Temuan Peneliti Amerika Serikat dan NASA Ini Buktikan Kebenaran Alquran tentang Kaum Ad

Mushaf sancak mewakili nilai arkeologis yang langka. Pertama karena sangat langkanya salinan Alquran yang dibuat dengan cara ini, dan kedua karena kualitas pembuatan, dekorasi, dan perlindungannya yang sangat baik dalam kotak perak atau kayu kenari.

Pada 2006 lalu, Museum Sabanci merayakan pameran Mushaf Alquran terkecil di dunia, yang ditulis oleh ahli kaligrafi Karim bin Ibrahim Al-Shirazi pada masa pemerintahan Sultan Ottoman Murad IV. Panjang mushaf tidak melebihi 3,5 cm, namun halaman kecilnya berisi salinan lengkap ayat-ayat Alquran yang dapat dibaca dengan kaca pembesar.

Menurut pihak museum, mereka tidak segan-segan membayar 65 ribu lira Turki (sekitar Rp 36 juta) untuk mushaf tersebut, yang kemudian akan menjalani proses restorasi besar-besaran agar layak untuk dipajang.

 

Sumber: arabicpost  

 
Berita Terpopuler