Tuduhan Gila Teori Alien Luar Angkasa, Misi Viking 1976, dan Isyarat Alquran

Alquran mengisyaratkan adanya kehidupan di luar planet bumi

CNN
Foto planet Mars yang diambil dari Mars Reconnaissance Orbiter NASA. Alquran mengisyaratkan adanya kehidupan di luar planet bumi
Rep: Umar Mukhtar Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Di benak setiap manusia mungkin terlintas tentang apakah ada alien di alam semesta ini. Sebab nyatanya, memang manusia menghuni planet kecil yang berputar mengelilingi matahari.

Baca Juga

Tata surya hanyalah sebagian kecil dari Galaksi Bima Sakti yang berisi 200 miliar bintang dan 11 miliar planet mirip Bumi yang belum dapat ditemukan. Selain itu, Galaksi Bima Sakti hanyalah sebagian kecil dari alam semesta ini yang berisi milyaran galaksi lain.

Mengingat luasnya alam semesta yang melampaui batas imajinasi kita, wajar jika bertanya-tanya tentang keberadaan kehidupan di luar planet biru kecil bumi ini. Lantas dalam konteks tersebut, siapa orang pertama di dunia yang menyatakan ada alien di luar angkasa? 

 

Dalam literatur yang dapat ditemukan hingga saat ini, Giordano Bruno mungkin adalah salah satu orang pertama yang mengemukakan gagasan tentang alien pada abad ke-16 Masehi. Dia dikenal sebagai filsuf astronomi asal Italia. 

 

Bruno hidup ketika ajaran Katolik kental di Italia. Saat itulah dia mengajukan gagasan bahwa bintang-bintang di langit malam hanyalah matahari lain yang mengelilingi planet-planet. 

 

Beberapa di antaranya mungkin mirip dengan planet Bumi. Ia mengatakan bahwa alam semesta tidak terbatas dan tidak memiliki pusat tertentu. Planet lain mungkin berisi makhluk rasional seperti manusia. 

 

Ide-ide ini benar-benar revolusioner pada masa Bruno dan bertentangan dengan ajaran Katolik, sesuai dengan apa yang lazim pada saat itu. Hingga pada akhirnya, Bruno harus dibakar hidup-hidup sampai mati, setelah dituding sesat oleh Inkuisisi Romawi pada 1600. 

 

Saat itu, Bruno dibakar hidup-hidup. Namun sekarang, manusia sampai pada titik yang mempercayai bahwa Bumi bukanlah pusat alam semesta dan bumi hanyalah sebuah planet kecil yang mengorbit matahari berukuran sedang 

 

Bahkan di akhir abad ke-20, manusia berpikir serius tentang apa yang dikemukakan oleh Bruno. Dan banyak peneliti luar angkasa yang menyatakan kemungkinan adanya kehidupan di luar bumi. 

Baca juga: Temuan Peneliti Amerika Serikat dan NASA Ini Buktikan Kebenaran Alquran tentang Kaum Ad

 

Indikasi keberadaan makhluk asing yang hidup di planet lain semakin meningkat. Namun para ilmuwan belum menemukan bukti yang meyakinkan mengenai keberadaan makhluk asing yang hidup di planet lain. 

 

Dalam informasi atau dugaan terbaru terkait kehidupan di luar Bumi, seorang ilmuwan luar angkasa asal Jerman, Dirk Schulz-Makuch mengklaim bahwa badan antariksa AS, NASA, menemukan kehidupan alien di planet Mars dan kemudian secara tidak sengaja membunuhnya. 

 

Schulz-Makuch adalah peneliti dari Universitas Teknik Berlin. Dia mengatakan manusia mungkin sebenarnya telah menemukan kehidupan asing di Planet Mars 50 tahun lalu. "Tapi kami tidak sengaja menenggelamkannya," kata dia.

 

 

Makuch percaya bahwa eksperimen yang dilakukan pada tahun 1970-an dengan menambahkan air ke tanah Mars bisa menenggelamkan kehidupan apa pun yang mungkin ada di sana. Tes tersebut, yang dikenal sebagai eksperimen Edisi Viking, adalah salah satu dari tiga eksperimen biologis yang dilakukan oleh pendarat Viking di Mars pada 1976. 

 

Eksperimen tersebut dirancang untuk mendeteksi keberadaan mikroorganisme di tanah Mars dengan mengukur pelepasan karbon dioksida radioaktif dari sampel tanah yang dicampur dengan larutan nutrisi. 

Teorinya adalah, jika ada kehidupan di Mars, mikroorganisme akan mengonsumsi nutrisi dan melepaskan karbon radioaktif dalam bentuk gas. Schultz-Makuch meyakini, air yang mengandung larutan nutrisi di dalam tanah mungkin terlalu cair dan kehidupan apa pun akan mati setelah beberapa saat. 

Misi Viking NASA mendarat di Mars pada 20 Juli dan 3 September 1976. Investigasi dilakukan di dua lokasi pendaratan (Viking 1) dan (Viking 2), dan di kedua lokasi tersebut percobaan menunjukkan hasil positif yang menunjukkan pelepasan karbon dioksida radioaktif dari sampel tanah. 

Namun penafsiran hasil ini masih kontroversial, karena beberapa ilmuwan percaya bahwa hasil positif tersebut disebabkan oleh keberadaan mikroorganisme di tanah Mars. 

Baca juga: 8 Fakta tentang Istana Supermegah Firaun yang Diabadikan Alquran

Sementara yang lain percaya hasil tersebut disebabkan oleh proses non-biologis, seperti proses biologis oksidasi senyawa organik oleh tanah Mars. 

Lebih lanjut Schulz-Makuch menjelaskan, para ilmuwan Zaman Viking memiliki sedikit pemahaman tentang lingkungan Mars. Karena Bumi adalah planet berair, masuk akal jika penambahan air dapat menyebabkan munculnya kehidupan di lingkungan Mars yang sangat kering. 

Dia menjelaskan bagaimana di tempat yang sangat kering di Bumi, seperti Gurun Atacama di Chili, terjadi evolusi bertahap dalam bentuk kehidupan seiring dengan semakin keringnya habitat. 

 

Ilmuwan tersebut menyerukan misi baru ke Mars yang terutama didedikasikan untuk menemukan kehidupan dan menguji hipotesis ini. 

"Potensi habitat di Mars, seperti dataran tinggi selatan, harus dieksplorasi, di mana kehidupan dapat berlanjut di bebatuan asin di dekat permukaan. Saya tidak sabar menunggu misi seperti itu dimulai," kata Schulz-Makuch. 

Sementara itu, beberapa ayat dalam Alquran membenarkan adanya sejumlah planet yang didasari tujuh bumi. Tujuh bumi ini dilandaskan pada Surat at-Talaq ayat 12 sebagaimana berikut:

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَننَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا 

"Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu." Kemudian juga Surat az-Zumar ayat 67, Allah SWT berfirman:

وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَالْأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالسَّمَاوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ

"Dan mereka tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari Kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Mahasuci Dia dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. (QS Az-Zumar ayat 67)

Baca juga: Keajaiban Angka 19 yang Disebutkan dalam Alquran dan Pengakuan Sarjana Barat 

Sahabat Nabi Muhammad SAW, Abdullah bin Abbas RA, pernah ditanya tentang tafsir Surat at-Talaq ayat 12 itu.

"Itu adalah tujuh bumi (tanah/daratan), di setiap bumi ada nabi seperti nabi kalian, Adam seperti Adam, Ibrahim seperti Ibrahim, Nuh seperti Nuh, dan Isa seperti Isa," demikian penjelasan Ibnu Abbas RA. 

Ayat Alquran yang menunjukkan kemungkinan manusia bertemu dengan makhluk asing luar angkasa di masa depan. Allah SWT berfirman: 

وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِلْعَالِمِينَ

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui." (QS Ar Rum ayat 22)

 

 

Sumber: arabicpost, alarabiya  

 
Berita Terpopuler