Polisi Cek 18 CCTV Kasus Tewasnya Anak Pamen TNI AU

Di TKP, polisi juga menemukan sebilah pisau.

www.pollsb.com
Mayat (ilustrasi)
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Metro Jakarta Timur mengecek 18 kamera pengawas (CCTV) untuk mengungkap kematian anak perwira menengah (pamen) TNI AU berinisial CHR (16) di Pos Spion Ujung Landasan 24 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Jasad CHR ditemukan pada Ahad (24/9/2023) lalu dalam kondisi terbakar.

Baca Juga

"Kemarin kita sudah mengecek 11 CCTV yang ada di sekitar TKP. Hari ini kita tambah tujuh titik kamera pengawas. Jadi, total ada 18 CCTV," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Leonardus Simarmata di Mapolres Metro Jakarta Timur di Jatinegara, Rabu (27/9/2023). 

Menurut Leo, pihaknya belum menemukan titik terang dan masih melakukan pendalaman seluruhnya terhadap korban yang ditemukan tewas terbakar itu. "Kami tidak mau terburu-buru karena ini harus diungkap secara scientific, tidak bisa dilakukan secara asumsi atau dugaan," ujarnya.

 

Kepolisian akan menyandingkan hasil penyelidikan, temuan fakta dan alat bukti yang ada di lapangan dengan keterangan dari ahli dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri. "Sehingga nanti sinkron, tidak ada pertentangan dari bukti yang ditemukan di lapangan," kata Leonardus.

Selain itu, kata dia, tim dari Kimia Biologi dan Forensik Puslabfor Mabes Polri juga telah diterjunkan untuk pengecekan dan mengolah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengecek DNA yang ada di TKP. "Kami juga berkoordinasi dengan Asosiasi Psikolog Forensik (Apsifor) untuk mengetahui motif dari kejadian," ujarnya.

Hingga hari ini, tim penyidik dari Polres Metro Jakarta Timur, Satpom Lanud Halim Perdanakusuma dan Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan (Subdit Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya masih melakukan penyelidikan secara intensif profesional dan transparan menggunakan metode scientific crime investigation.

​​​​​​​Polisi juga menemukan sebilah pisau di ​​​​TKP jenazah ​​​​​CHR. Leonardus mengatakan, pisau tersebut ditemukan bersama beberapa barang bukti lainnya. 

Barang bukti yang berhasil diamankan berupa satu bilah pisau, satu pasang sandal berwarna biru, satu baju bekas terbakar dan satu celana bekas terbakar. Selain itu satu map bekas terbakar, tiga kantong serpihan atau abu bekas terbakar serta satu buah tutup botol berwarna merah. 

Terkait kepemilikan sebilah pisau itu, kait dia, belum bisa diidentifikasi karena kebetulan ditemukan di lokasi kejadian. "Kami belum bisa memastikan kepemilikan pisau tersebut karena sidik jari korban juga rusak akibat terbakar," katanya.

 

Pihak RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, mengungkapkan, pihaknya menemukan luka tusuk di bagian dada mayat anak perwira menengah TNI AU berinisial CRH (16 tahun). Luka tusukan tersebut berasal dari senjata tajam (sajam). "Ada dada yang kanan itu batas antara dada dan perut, kena hatinya itu kanan. Ada tiga kiri (dada), tiga kanan (dada)," kata Karumkit RS Polri Brigjen Hariyanto saat dihubungi awak media, Selasa (26/9/2023) malam. 

Meski demikian, Hariyanto tidak dapat menjelaskan apakah luka tusukan tersebut akibat dari penganiayaan atau bukan. Sebab, kata dia, hal itu sudah menjadi materi penyidik.

Menurut dia, meski ditemukan dalam kondisi 91 persen terbakar tapi korban masih sempat bernapas. Sehingga asap bakaran itu sempat terhirup oleh korban. 

"Cela napasnya ada jelaga, di sana. Artinya sebelum meninggal full dia sempat menghirup udara bakaran itu. Jadi ada di rongga pernapasannya," ujar Hariyanto.

 

 
Berita Terpopuler