Bagaimana Status Halal Daging yang Dihasilkan di Laboratorium?

Daging budidaya harus aman dikonsumsi manusia.

ANTARA/Budi Candra Setya
Bagaimana Status Halal Daging yang Dihasilkan di Laboratorium?
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seiring perkembangan teknologi dan inovasi, saat ini bermunculan daging yang dihasilkan dari budidaya atau ditanam di dalam laboratorium. Sekelompok cendekiawan Muslim Arab Saudi mengeluarkan keputusan hal ini dapat dianggap halal, asalkan memenuhi persyaratan tertentu.

Baca Juga

Keputusan tersebut muncul, menyusul industri daging yang dikembangkan di laboratorium, yang berupaya menjajaki opsi sertifikasi untuk melayani konsumen yang mematuhi aturan diet halal. GOOD Meat, divisi budidaya daging dari perusahaan teknologi pangan Eat Just, Inc., meminta bimbingan dari tiga ulama Islam untuk menentukan apakah daging budidaya dapat dianggap halal.

Dilansir di Salaam Gateway, Senin (25/9/2023), para ulama ini menyimpulkan bisa, dengan ketentuan tertentu. Termasuk salah satunya adalah melihat darimana sumber sel induk yang digunakan dalam proses produksinya.

Syarat utama agar daging budidaya dianggap halal 

1. Jaringan sel (cell line) yang digunakan harus berasal dari hewan yang boleh dimakan menurut aturan pola makan Islam, seperti ayam atau sapi;

2. Hewan yang diambil jaringan selnya harus disembelih sesuai hukum Islam;

3. Nutrisi yang dimasukkan ke dalam sel harus halal dan tidak mengandung zat terlarang, seperti tumpahan darah, alkohol, atau bahan yang diambil dari hewan atau babi yang tidak disembelih dengan benar; dan

4. Daging budidaya harus aman dikonsumsi manusia, tidak membahayakan kesehatan.

Putusan halal dari ulama...

 

Untuk syarat keempat, disampaikan bahwa hal ini harus dipastikan melalui konsultasi dengan para ahli, seperti badan pengawas pangan suatu negara. Adapun para ulama yang mengeluarkan putusan tersebut antara lain Syekh Abdullah AlManea, Prof Abdullah al-Mutlaq dan Prof Saad Al-Shathry.

Dalam sebuah pernyataan, GOOD Meat yang saat ini tidak menghasilkan produk bersertifikat halal, menyebut berkomitmen untuk memulai proses yang memastikan daging budidayanya memenuhi kriteria ini.

Kepala eksekutif dan salah satu pendiri Eat Just, Josh Tetrick, menekankan pentingnya membuat daging hasil budidaya yang dapat diakses oleh miliaran orang di seluruh dunia, yang mengikuti pedoman pola makan halal.

"Jika daging hasil budidaya dapat membantu memenuhi kebutuhan sistem pangan kita di masa depan, hal ini harus menjadi pilihan bagi miliaran orang di seluruh dunia yang mengonsumsi makanan halal,” kata Tetrick dalam pernyataan tersebut.

Tidak hanya itu, ia juga menyebut keputusan penting ini diharapkan akan disambut baik oleh perusahaan daging budidaya, terutama yang memiliki tujuan untuk melayani wilayah dengan populasi Muslim yang signifikan, seperti Timur Tengah.

Good Meat telah melibatkan Penasihat Produk Halal Arab Saudi, sebuah badan penasihat khusus dari Perusahaan Pengembangan Produk Halal (HPDC), untuk mencari panduan mengenai proses sertifikasi. HPDC sendiri merupakan anak perusahaan Dana Investasi Publik negara tersebut.

 

Meski demikian, perlu dicatat tidak ada konsensus universal mengenai masalah ini. Hal tersebut mengingat adanya variasi yang signifikan dalam sertifikasi halal di antara berbagai aliran pemikiran Islam.

 
Berita Terpopuler