Keberkahan yang Dirasakan Halimah Sejak Merawat Nabi Muhammad Kecil

Nabi Muhammad kecil berada dalam pengasuhan Halimah hingga berusia empat tahun.

Republika/Mardiah
Ilustrasi Rasulullah
Rep: Ratna Ajeng Tejomukti Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tradisi yang berjalan di kalangan bangsa Arab adalah mereka mencari wanita-wanita yang bisa menyusui anak-anaknya. Sebagai langkah untuk menjauhkan anak-anak itu dari penyakit, agar tubuh bayi menjadi kuat, otot-ototnya kekar dan agar keluarga yang menyusui bisa melatih bahasa Arab dengan fasih.

Maka, Abdul Muththalib mencari wanita dari Bani Sa'd bin Bakr agar menyusui cucunya, Nabi Muhammad kecil, yaitu Halimah bin Abu Dzu aib, dengan didampingi suaminya, Al-Harits bin Abdul Uzza berjuluk Abu Kabsyah, dari kabilah yang sama.

Baca Juga

Halimah bisa merasakan berkah yang dibawa Nabi Muhammad sehingga bisa mengundang decak kekaguman. Inilah penuturannya, sebagaimana dikatakan Ibnu Ishaq dalam buku Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyurahman Al Mubarakfur.

Bahwa Halimah pernah berkisah, suatu kali dia pergi dari negerinya bersama suaminya dan anaknya yang masih kecil dan disusuinya, bersama beberapa wanita dari Bani Sa'd. Tujuan mereka adalah mencari anak yang bisa disusui.

Pada masa peceklik, tak banyak kekayaan mereka yang tersisa. Halimah kemudian pergi sambil naik keledai betina berwarna putihnya dan seekor unta yang sudah tua dan tidak bisa diambil susunya lagi walau setetes.

Sepanjang malam mereka tidak pernah tidur karena harus meninabobokan bayi yang terus-menerus menangis karena kelaparan. Air susunya juga tidak bisa diharapkan. Meski demikian, mereka tetap masih mengharapkan adanya uluran tangan dan jalan keluar.

Halimah pun pergi sambil menunggang keledai betina dan hampir tak pernah turun dari punggungnya, sehingga keledai itu pun semakin lemah kondisinya. Akhirnya, rombongan tiba di Makkah dan langsung mencari bayi yang bisa disusui.

Setiap wanita dari rombongan yang ditawari Rasulullah pasti menolaknya setelah tahu beliau adalah anak yatim. Tidak mengherankan, sebab memang mereka mengharapkan imbalan yang cukup memadai dari bapak bayi yang hendak disusui.

Tidak ada pilihan bagi ibu dan kakek beliau karena mereka tidak menyukai keadaan seperti itu. Setiap wanita dari rombongannya sudah mendapatkan bayi yang disusuinya, kecuali Halimah sendiri.

Ketika rombongan sudah bersiap-siap untuk kembali, Halimah berkata kepada suaminya. "Demi Allah, aku tidak ingin kembali bersama teman-teman wanitaku tanpa membawa seorang bayi yang disusui. Demi Allah, aku benar-benar akan mendatangi anak yatim itu dan membawanya."

Suaminya pun berkata memang ada baiknya jika Halimah melakukan hal itu. Semoga saja Allah mendatangkan berkah bagi mereka pada diri anak itu. Benar saja, Halimah mendapat banyak berkah, diantaranya sebagai berikut.

Keberkahan Halimah Sejak Merawat dan Menyusui Nabi Muhammad

• Tidak menjadi beban

Halimah pun menemui bayi itu (beliau) dan bersiap membawanya. Ketika Halimah menggendongnya seakan-akan dia tidak merasa repot karena mendapat beban yang lain.

• Air susu tiba-tiba berlimpah

Halimah segera kembali menghampiri hewan tungganganku. Saat menyodorkan susu kepada Nabi Muhammad kecil, bayi itu bisa menyedot air susu sesukanya dan meminumnya hingga kenyang. Anak kandungnya sendiri juga bisa menyedot air susunya sepuasnya hingga kenyang. Setelah itu, keduanya tertidur pulas. Padahal sebelum itu mereka tak pernah tidur sepicing pun karena mengurus bayinya kelaparan.

 

• Susu untanya penuh

Suami Halimah menghampiri untanya yang sudah tua. Ternyata air susunya menjadi penuh kemudian memerahnya.

Sehingga suaminya bisa minum air susu unta. Begitu pula Halimah hingga benar-benar kenyang. Malam itu adalah malam yang terasa paling indah bagi Halimah.

• Keledai menjadi lebih kuat

Mereka menunggangi keledai. Semua bawaan juga dinaikkan bersama di atas punggungnya.

Setelah menempuh perjalanan sekian jauh, tentulah keledai-keledai mereka tidak akan mampu membawa beban seperti yang dibebankan di atas punggung keledai. Rekan-rekannya pun berkata kepadanya, "Demi Allah, keledaimu itu kini bertambah perkasa," kata mereka.

• Tanah menjadi subur dan hewan ternak gemuk

Mereka pun tiba di tempat tinggalnya di daerah Bani Sa'd. Halimah tidak pernah melihat sepetak tanah pun yang lebih subur saat itu.

Domba-domba miliknya datang menyongsong kedatangan tuannya dalam keadaan kenyang dan air susunya juga penuh berisi, sehingga mereka bisa memerahnya dan meminumnya. Sementara setiap orang yang memerah air susu hewannya sama sekali tidak mengeluarkan air susu walau setetes pun dan kelenjar susunya juga kempes. 

Merek senantiasa mendapatkan tambahan berkah dan kebaikan dari Allah selama dua tahun menyusui anak susuannya. Lalu, mereka menyapihnya. Dia tumbuh dengan baik, tidak seperti bayi-bayi yang lain. Bahkan sebelum usia dua tahun pun dia sudah tumbuh pesat

Kemudian Halimah membawa Nabi SAW kepada ibunya. Halimah masih berharap agar anak itu tetap berada dalam asuhannya, karena mereka bisa merasakan berkahnya. Maka mereka menyampaikan niat ini kepada ibunya. Begitulah Rasulullah tinggal di tengah Bani Sa'ad, hingga berumur empat atau lima tahun.

 
Berita Terpopuler