Fakta-Fakta Seputar Cobaan Nabi Ayyub dan Keluarganya yang Dikisahkan Alquran

Allah SWT memberikan ujian dan cobaan kepada Nabi Ayyub

http://www.portalsanliurfa.com
Gua kesabaran Nabi Ayyub, Allah SWT memberikan ujian dan cobaan kepada Nabi Ayyub
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Nabi Ayyub adalah salah satu hamba yang disayangi Allah SWT. Kekayaan di dunia tak menghalanginya untuk beribadah kepada Allah SWT, bahkan beliau tak pernah melewatkan bermunajat kepada Allah SWT. 

Baca Juga

Iblis semoga Allah SWT melaknatnya tak senang dengan ibadah Nabi Ayyub AS. Ia memohon izin kepada Allah untuk menggoda dan menjerumuskannya ke dalam golongan orang-orang yang sesat dan ingkar. 

Iblis mengira, ibadah yang dikerjakan Nabi Ayyub AS itu disebabkan kekayaan yang melimpah dan anak yang banyak serta istri yang selalu setia. Oleh karena itu, Iblis ingin menggodanya agar Ayyub tersesat. Berikut ini seputar godaan yang dilakukan iblis terhadap Nabi Ayyub: 

Allah SWT  memberikan izin kepada Iblis untuk menggoda Nabi Ayyub. Dan, Allah SWT juga mengujinya dengan sakit yang sangat parah dan menjijikkan. Di antaranya berupa penyakit kulit. Ulat-ulat pun banyak yang menikmati penderitaan Nabi Ayyub itu. 

Secara perlahan, harta-hartanya berkurang dan akhirnya habis. Anak-anaknya diwafatkan oleh Allah. Istrinya pun meninggalkan Nabi Ayyub karena tak sanggup dengan bau penyakit yang diderita suaminya.

Ditambahkan oleh Ibnu Katsir, yang mengutip pendapatnya Ibnu Asakir, Ayyub memiliki sejumlah tanah. Disebutkan, seluruh wilayah Batsinah di daerah Hauran dimiliki Nabi Ayyub.

Baca juga: 5 Fakta Ini Jelaskan Mengapa Bangsa Romawi Diabadikan dalam Alquran 

Kemudian, kenikmatan itu diambil darinya dan ia diuji dengan berbagai musibah. Tubuh Nabi Ayyub semuanya terkena penyakit. Hampir tak ada secuil pun anggota badannya yang sehat, kecuali lisan dan hatinya. Dengan lisan dan hatinya itu, dia berdzikir kepada Allah SWT. 

Semua ujian itu tak menggoyahkan Nabi Ayyub AS. Bukannya menghentikan ibadah, Nabi Ayyub malah semakin giat melaksanakan ajaran Allah. Nabi Ayyub yakin bahwa semua itu adalah ujian Allah untuk menguji kesabarannya. 

Baca juga: Bagaimana Laut Merah Bisa Terbelah oleh Tongkat Nabi Musa? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Dalam suatu riwayat, disebutkan, saking sabarnya Nabi Ayyub, konon ketika ada ulat yang terjatuh dari badannya, dia akan mengambil ulat itu dan meletakkan kembali ke tempat tubuhnya yang digigit. Ia pun semakin rajin dan giat melaksanakan ibadahnya. Karena kesabarannya dalam menghadapi ujian itu, Allah SWT pun memujinya. 

إِنَّا وَجَدْنَاهُ صَابِرًا ۚ نِعْمَ الْعَبْدُ ۖ إِنَّهُ أَوَّابٌ ''Sesungguhnya, Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya, dia amat taat (kepada Tuhan-Nya).'' (QS Shad [38]: 44). 

Sejumlah ulama menyatakan, dia dinamakan Ayyub karena kesabarannya dalam menghadapi musibah dan bencana. 

 

Ibnu Katsir dalam Al-Bidayah wa an-Nihayah menjelaskan, kesabaran Nabi Ayyub dalam menghadapi semua ujian itu menjadikan dirinya sebagai seorang hamba yang saleh dan menjadi teladan dalam kesabaran yang harus diikuti kaum Muslim, terutama bagi orang-orang yang tertimpa musibah. Ayyub mengadukan ujian dari setan yang ingin menyesatkannya.

وَاذْكُرْ عَبْدَنَا أَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الشَّيْطَانُ بِنُصْبٍ وَعَذَابٍ “Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhan-nya: "Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan." (QS Shad [38]: 41).

Kepayahan di sini karena setan tak henti-hentinya menggoda, padahal ia sudah dalam keadaan lemah karena sakit. 

Setan selalu menggoda kesabarannya dalam menghadapi musibah yang menimpanya. Menurut sejumlah ulama, sakit yang dialaminya berlangsung selama 18 tahun. 

Maka, Allah SWT pun menolongnya. Melepaskan semua belenggu yang dideritanya. Kekayaannya dikembalikan, anak-anaknya dihidupkan, dan istrinya kembali ke pangkuannya. Kisah selengkapnya dapat dilihat dalam surah Shad [38]: 41-44 dan Al-Anbiyaa` [21]: 83-84).

Baca juga: Bersyahadat tanpa Paksaan, Mualaf Julianne Froyseth: Islam Agama yang Rasional

Selain kesabarannya, ada kisah menarik lainnya yang bisa dijadikan pelajaran dari Nabi Ayyub AS. Saat dia menderita sakit dan ditinggalkan oleh istrinya karena tak sanggup merawatnya, Nabi Ayyub AS bersumpah akan memukul istrinya itu sebanyak 100 kali pukulan. 

Saat istrinya kembali ke pangkuannya, Nabi Ayyub bermaksud melaksanakan sumpahnya dengan 100 kali pukulan. Namun, Allah SWT memberikan solusi yang lebih baik. Ayyub diperintahkan untuk mengambil seikat rumput yang berjumlah 100 buah lalu diikat menjadi satu.

Baca juga: 15 Pengakuan Orientalis Non-Muslim Ini Tegaskan Alquran Murni tak Ada Kesalahan

Dan, dia cukup memukul istrinya dengan sekali pukulan saja dengan menggunakan seikat rumput yang berjumlah 100 buah. Riwayat lain menyebutkan seikat lidi yang berjumlah 100 buah.

وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَاضْرِبْ بِهِ وَلَا تَحْنَثْ ''Dan, ambillah dengan tanganmu seikat (rumput) maka pukullah dengan itu dan jangan melanggar sumpah.'' (QS Shad [38]: 44). 

 

Menurut pendapat mayoritas, istri Nabi Ayyub yang meninggalkannya itu bernama Rahmah binti Afraim seperti yang disebutkan Sami al-Maghluts, Ibnu Katsir, dan beberapa ulama lainnya. Ada pula yang mengatakan Layya binti Minsa.  

 
Berita Terpopuler