Berpasangan dengan Anies, Muhaimin Mengaku Dijodohkan oleh Kiai Sederhana

Keputusan berduet dengan Anies disebut Cak Imin dikuatkan oleh restu Kiai Badawi.

Republika/Thoudy Badai
Anies Baswedan (kiri) dan Muhaimin Iskandar (kanan)
Rep: Wahyu Suryana Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengungkapkan cerita awal "perjodohannya" dengan Anies Baswedan. Ternyata, bukan oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh seperti banyak disangka publik belakangan.

Baca Juga

Hal ini diungkapkan ketika melakukan kunjungan silaturahmi perdana bersama Partai Nasdem ke Kantor Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS. Tepatnya sesaat sebelum dialog tertutup Nasdem, PKB, PKS, dan Anies.

Ia menuturkan, satu tahun lalu sempat silaturahmi ke salah satu kiai di Tidore. Walau tidak mau menyebutkan siapa sosok kiai tersebut, Muhaimin menyampaikan kalau sosok kiai itu sudah sepuh dan sangat sederhana.

"Sebelum pulang itu beliau bilang, dalam mata batin saya, sampeyan Pak Muhaimin pasangannya Anies Baswedan," kata Muhaimin, Selasa (12/9).

Pesan yang sama ternyata sudah disampaikan ulama kharismatik Situbondo, KH Kholil As'ad, sejak 2021 lalu. Saat itu, Anies Baswedan sendiri malah masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. "KH Kholil As'ad menyampaikan, saya mau kamu berpasangan dengan Mas Anies," ujar Muhaimin.

Saat itu, Muhaimin mengungkapkan, ia tidak memberikan jawaban menerima maupun menolak. Sebab, ia merasa, selain membaca kabar dari langit, ia harus mencocokkan itu dengan kabar-kabar dari bumi.

Apalagi, ketika pesan itu diberikan, analisisnya bersama elite-elite di PKB masih belum meyakinkan dirinya untuk mengambil sikap tersebut. Bahkan, satu tahun lalu PKB masih berada di KKIR bersama Partai Gerindra.

Pesan itu tampaknya semakin terlihat ketika tidak ada kejelasan selama satu tahun lebih di KKIR yang belakangan diganti jadi KIM oleh Prabowo Subianto. Apalagi, setelah itu ada tawaran kerja sama dari Surya Paloh.

Dalam waktu dua hari PKB mengontak seluruh sesepuh, seluruh Dewan Syura, dan ketua-ketua PKB se-Indonesia. Keputusan merapat jadi cawapres Anies semakin dikuatkan usai mendapat dukungan Kiai Badawi yang sedang umrah.

"Ternyata, setelah beliau setengah hari berpikir dan istikharah, saya dikabari, laksanakan, lanjutkan, pilihan dengan Anies Baswedan adalah pilihan terbaik," kata Muhaimin. 

 
Berita Terpopuler