Kunjungan Joe Biden, AS Ingin Geser Posisi Cina dan Rusia di Vietnam?

Vietnam sedang menavigasi hubungan yang membeku antara Washington dan Beijing.

AP Photo/Alex Brandon
Presiden AS Joe Biden.
Rep: Amri Amrullah Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Presiden AS Joe Biden pada Ahad (10/9/2023) mengamankan kesepakatan tertingginya dengan Vietnam dalam bidang semikonduktor dan mineral. Capaian kerja sama dan kemitraan kedua negara ini jadi tersolid sepanjang sejarah AS-Vietnam, karena negara strategis di Asia Tenggara tersebut mengangkat Washington ke status diplomatik tertinggi di Hanoi di samping Cina dan Rusia.

Baca Juga

AS telah mendorong peningkatan status ini selama berbulan-bulan, karena melihat manufaktur chip dan baterai ini sebagai negara kunci strategis. Yakni untuk mengamankan rantai pasokan global dari risiko-risiko yang berhubungan dengan Cina.

Setengah abad setelah konflik era Perang Dingin yang panjang dan brutal, Biden tiba di Hanoi untuk menghadiri upacara yang diselenggarakan oleh Partai Komunis yang berkuasa. Serangkaian acara itu melibatkan anak-anak sekolah yang mengibarkan bendera Amerika dan pasukan kehormatan yang membawa senapan bayonet.

Biden mencatat langkah-langkah yang telah diambil untuk meningkatkan hubungan. "Kita dapat menelusuri perjalanan kemajuan selama 50 tahun di antara kedua negara kita, dari konflik hingga normalisasi, hingga status yang lebih tinggi ini," katanya.

Kemitraan dengan Vietnam merupakan bagian dari dorongan pemerintahan Biden untuk menunjukkan kepada mitra Indo-Pasifik. "Kami dan kepada dunia, Amerika Serikat adalah negara Pasifik dan kami tidak akan pergi ke mana-mana," ujar Biden kepada wartawan setelah pertemuan di Hanoi.

Vietnam sedang menavigasi hubungan yang membeku antara Washington dan Beijing. Karena Vietnam yang kini, eksportir teknologi dan tekstil ini mencari pijakannya sendiri dalam kompetisi internasional untuk menjadi pusat manufaktur berbiaya rendah.

Para pejabat tinggi Cina, mungkin termasuk Presiden Xi Jinping, diperkirakan akan mengunjungi Vietnam dalam beberapa hari atau minggu mendatang, kata para pejabat dan diplomat Cina. Karena Hanoi berusaha menjaga hubungan baik dengan semua negara adidaya.

Biden juga mengatakan di Hanoi bahwa ia telah berbicara dengan wakil Xi di G20 dan bahwa keduanya berbicara tentang stabilitas.

Sekretaris Jenderal Partai Komunis Nguyen Phu Trong, 79 tahun, mengomentari penampilan presiden AS berusia 80 tahun tersebut di dalam markas besar partai, "Anda tidak menua satu hari pun dan menurut saya, Anda terlihat lebih baik dari sebelumnya," katanya.

Perundingan persenjataan dengan Rusia

Sementara itu, hubungan lama Vietnam dengan Rusia menghadapi ujian terkait perang di Ukraina. Termasuk pembicaraan dengan Moskow mengenai kesepakatan pasokan senjata baru yang dapat memicu sanksi AS.

Reuters telah melihat dokumen yang menggambarkan pembicaraan untuk fasilitas kredit yang akan diberikan Rusia kepada Vietnam untuk membeli persenjataan berat. Termasuk rudal anti-kapal, pesawat dan helikopter anti-kapal selam, sistem rudal anti-pesawat terbang, dan jet tempur.

Salah satunya, sebuah surat yang dikirim pada bulan Mei oleh Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh kepada pemerintah Rusia, menunjukkan ketertarikan pada kemungkinan kesepakatan baru. Seorang perwira militer Vietnam mengonfirmasi keaslian surat tersebut dan pembicaraan untuk fasilitas kredit baru senilai 8 miliar dolar AS untuk membeli persenjataan berat.

Juru bicara kementerian luar negeri Vietnam tidak menanggapi beberapa permintaan untuk mengomentari dokumen-dokumen tersebut. Di mana dokumen tersebut menunjukkan bahwa Moskow telah berusaha keras selama berbulan-bulan untuk mendapatkan kesepakatan pinjaman yang akan mem-bypass sanksi-sanksi Barat terhadap Moskow.

 

Hanoi sedang melakukan pembicaraan serupa dengan beberapa pemasok senjata, termasuk Amerika Serikat. Dalam beberapa minggu terakhir, Vietnam telah terlibat dalam beberapa pertemuan pertahanan tingkat tinggi dengan para pejabat tinggi Rusia.

Peningkatan hubungan AS-Vietnam akan mencakup dimensi keamanan, demikian ungkap Jon Finer, wakil penasihat keamanan nasional AS, kepada wartawan pada hari Ahad (10/9/2023), ketika berada di pesawat bersama Biden menuju Vietnam dari KTT Kelompok 20 di India.

Dia mengatakan bahwa dia tidak memiliki kesepakatan senjata untuk diumumkan pada tahap ini, tetapi menekankan bahwa AS dan mitranya dapat menawarkan bantuan kepada Vietnam untuk melakukan diversifikasi dari pasokan militer Rusia, sebuah tawaran yang dia katakan bahwa Vietnam dapat menerimanya.

Hal itu akan membantu Vietnam mengurangi ketergantungan militer pada Moskow, "hubungan yang menurut kami semakin tidak nyaman bagi mereka," kata Finer.

Chips dan tanah jarang

Kunjungan Biden dilakukan Ketika hubungan perdagangan dan investasi bilateral semakin meningkat dan perselisihan teritorial yang telah lama membara antara Vietnam dan Cina memanas di Laut Cina Selatan.

Vietnam Airlines diperkirakan akan menandatangani kesepakatan awal untuk membeli sekitar 50 jet Boeing 737 Max dalam sebuah kesepakatan senilai 10 miliar dolar AS, yang akan dilakukan bersamaan dengan kunjungan tersebut.

Menyoroti semakin pentingnya Vietnam sebagai tujuan "friendshoring" bagi perusahaan-perusahaan teknologi AS, para eksekutif dari Google, Intel, Amkor, Marvell, GlobalFoundries dan Boeing. Diperkirakan mereka akan bertemu pada hari Senin dengan para eksekutif teknologi Vietnam dan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, di Hanoi.

Namun, semikonduktor adalah inti dari rencana aksi yang diadopsi selama kunjungan Biden, kata para pejabat AS. Selain kemungkinan pengumuman dari perusahaan-perusahaan AS, masih belum jelas apa arti lain dari kemitraan ini. 

Pemerintah AS memiliki dana sebesar 100 juta dolar AS per tahun selama lima tahun yang tersedia di bawah Undang-Undang CHIPS untuk mendukung rantai pasokan semikonduktor secara global. Sebagian besar dari dana tersebut dapat disalurkan ke Vietnam, kata para pejabat.

Dukungan lebih lanjut untuk melatih pekerja terampil juga merupakan bagian dari kesepakatan tersebut, karena Vietnam menghadapi kekurangan insinyur di sektor chip. Isu utama lainnya adalah memperkuat rantai pasokan mineral penting, terutama tanah jarang, di mana Vietnam memiliki cadangan terbesar di dunia setelah Tiongkok, menurut perkiraan AS, kata para pejabat.

Dua orang yang mengetahui rencana tersebut mengatakan bahwa sebuah kesepakatan mengenai tanah jarang diharapkan akan tercapai selama kunjungan Biden, yang akan berakhir pada hari Senin saat ia terbang kembali ke Amerika.

Akan tetapi, rinciannya masih sedikit. Upaya-upaya sebelumnya yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan AS untuk bermitra dengan perusahaan-perusahaan tanah jarang Vietnam tidak berhasil, menurut seseorang yang terlibat dalam satu rencana baru-baru ini.

Hak asasi manusia masih menjadi isu kontroversial, dengan para pejabat AS yang secara teratur mengkritik Hanoi karena memenjarakan para aktivis dan membatasi kebebasan berekspresi. Vietnam mungkin menunjukkan niat baik, dengan para diplomat yang menyarankan para aktivis dapat dibebaskan.

 
Berita Terpopuler