Kesaksian Penghuni Rusunawa Marunda Saat Atap Roboh, Kaget Dikira Gempa

Warga penghuni mengaku ingin cepat keluar dari rusunawa C5 Marunda.

Republika/Fergi Nadira
Kondisi rusunawa Marunda blok C5 yang sudah tak layak huni. Sekurangnya 93 KK mulai direlokasi bertahap hari ini, Selasa (5/9/2023),
Rep: Fergi Nadira Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Rachel Amalia sigap berlari mencari tempat aman setelah guncangan terasa di seluruh Blok C 5, Rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu. Tak hanya Rachel, seluruh warga di lima lantai blok C 5 dan beberapa warga di blok C2 dan 3 ikut berhamburan keluar karena merasakan guncangan yang cukup kuat.

"Kuat banget getarannya, udah seperti gempa, aku di rumah lagi santai nonton TV terus merasakan getaran kenceng banget. Langsung keluar lari-larian, dan orang-orang di gedung ini semuanya keluar," kata Rachel ketika ditemui Republika.co.id di rumahnya di lantai 1 Rusunawa Blok C 5 pada Selasa (5/9/2023).

Insiden atap dak beton ambrol di Blok C5 Rusunawa terjadi pada Rabu (30/8/2023) malam. Beton bertuliskan tanda C5 itu berada di bagian belakang gedung rusun.

Pantauan Republika.co.id pada Selasa, beton tanda C5 masih tergeletak jatuh di lantai dasar. Garis-garis penanda dilarang memasuki area terbentang di sekitar lokasi kejadian.

Beberapa petugas dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta, Ketua RT, hingga Satpol PP DKI berada di lokasi untuk mengamankan gedung, memantau dan merelokasi beberapa warga di rusunawa. Salah satu warga Rusunawa mengaku bahwa sejumlah rumah di lantai dua dan tiga hancur, meski tak menelan korban luka maupun jiwa. "Untungnya lagi nggak ada orang saat insiden terjadi," kata Suhendar, warga Rusunawa blok C5 lantai 4.  
Suhendar mengatakan, dia dan empat anggota keluarga lainnya menunggu tahapan relokasi dari rusun yang sudah tak layak huni tersebut. Dirinya mengaku ingin cepat keluar dari rusunawa C5 lantaran khawatir kejadian tak diinginkan menimpa keluarganya dan warga lain.

"Kalau saya sih maunya cepat direlokasi, karena ini taruhannya nyawa. Tapi, yang kasihan yang pada sekolah di sini, kalau dipindah ke Nagrak, Rorotan, kan jauh banget, ya sekitar 17 menit kalau tak macet ke sana," kata Suhendar. 

Baca Juga

Relokasi bertahap untuk seluruh warga...

Ketua tim relokasi dari Unit Pengelola Rusunawa Dinas PRKP DKI, Salfar Ridwan ketika ditemui Republika.co.id di lantai dasar blok C5 mengatakan, warga Rusunawa Marunda akan dipindahkan ke Rusunawa Nagrak, Rorotan, Jakarta Utara. Dia mengatakan, relokasi akan dilakukan secara bertahap hingga semua warga berhasil dipindahkan.

"Kami rencana relokasi sebenarnya sudah lama sekali. Namun baru kemarin dimulai, dan hari ini juga masih dilanjutkan secara bertahap," kata Salfar. "Hingga hari ini, sudah 20 Kepala Keluarga (KK) direlokasi dan kami berharap dalam bulan ini semua warga dari lantai dasar hingga lantai lima berhasil relokasi," ujarnya menambahkan.

Relokasi diutamakan warga yang berada di Rusunawa Marunda blok C5 yang mengalami atap dak beton yang ambrol. Salfar menegaskan setelah warga di C5 selesai relokasi, warga lain di blok C1,2, 3 dan 4 juga bakal direlokasi. "Dari 29 blok yang ada di Rusunawa Marunda, 5 blok di blok C lah yang semuanya rencananya akan dipindahkan hingga Desember," katanya.

Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) struktur bangunan inti Rusunawa blok C terutama di C5 sudah tidak layak yang bakal mengancam keselamatan warga. Salfar mengatakan, Pemerintah DKI telah melakukan pemeliharaan berkala, namun kerusakan pada struktur bangunan inti tak dipungkiri sulit untuk dibenahi kecuali dengan merobohkan semua bangunan.

Dia juga mengatakan, sosialisasi untuk relokasi itu sudah dilaksanakan pada Maret 2021. Namun sempat tertunda karena adanya lonjakan kasus Covid-19 dan Rusunawa Nagrak sebagai tempat relokasi digunakan untuk isolasi pasien Covid-19.

"Sudah dari tahun lalu kita berencana 'plan' (susun), warga yang sebagian sulit dipindah. Yang sekarang lebih tegas karena mengutamakan keselamatan jiwa," ujarnya.

Salfar mengatakan, seusai relokasi dilakukan, DKI bakal merobohkan semua bangunan dan membangun tower baru sebanyak 10-13 lantai yang disesuaikan dengan struktur tanah yang ada. Warga pun diperkenankan kembali ke Rusunawa baru, meski waktunya belum ditentukan.

Ketua RT 05/RW 12 Blok C5 Rusunawa Marunda, Saharuddin Samad mendata ada 93 KK yang diurus untuk pindah dari seluruh C5. Dia mengatakan, hampir semua hunian terdeteksi ada kerusakan, seperti bocor pada atap dari rembesan air. "Di sini ada 93 KK, dan baru 20 yang dipindahkan. Ini akan bertahap," kata dia.

 
Berita Terpopuler