8 Dalil Berikut Ini Semoga Membuat Kita Segera Terinspirasi Baca Alquran

Alquran adalah kitab suci Allah SWT yang sangat istimewa

Republika/Yogi Ardhi
Ilustrasi anak mengaji Alquran. Alquran adalah kitab suci Allah SWT yang sangat istimewa
Rep: Umar Mukhtar Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang Muslim yang membaca Alquran atau tilawah, diganjar dengan pahala yang luar biasa. Banyak ayat Alquran dan hadits yang menjelaskan ihwal keutamaan tilawah Alquran. 

Baca Juga

Alquran ibarat penerang hati seorang Muslim, sehingga sepatutnya setiap Muslim tidak meninggalkan amal sholeh tersebut. 

Berikut ini dalil-dalil dari Alquran dan hadits tentang keutamaan tilawah Alquran yang perlu direnungkan oleh setiap Muslim. 

1. Surat Fatir ayat 29-30

 إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَاننِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ ۚ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ

"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Alquran) dan melaksanakan salat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi, agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. Sungguh, Allah Mahapengampun, Mahamensyukuri." (QS Fatir ayat 29-30) 

Imam Qatadah menjelaskan, ayat tersebut adalah ayat untuk mereka yang senantiasa rajin membaca Alquran. Ayat itu sekaligus menjadi dasar adanya pahala yang besar dan berlipat ganda bagi mereka yang membaca Alquran. Allah SWT menambahkan mereka kehormatan dan karunia-Nya. 

"Al-Ziyadah (penambahan) yang dimaksud pada ayat tersebut adalah syafaat di Hari Akhir nanti," demikian penjelasan Imam Qatadah.

2. Surat Al Baqarah ayat 121

Allah SWT mengaitkan amal saleh tilawah Alquran dengan keimanan. Allah SWT berfirman: 

الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلَاوَتِهِ أُولَٰئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۗ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ 

"Orang-orang yang telah Kami beri Kitab, mereka membacanya sebagaimana mestinya, mereka itulah yang beriman kepadanya. Dan barangsiapa ingkar kepadanya, mereka itulah orang-orang yang rugi." (QS Al Baqarah ayat 121)

Dalam riwayat Ibnu Mas'ud RA dalam tafsirnya terhadap ayat tersebut, disebutkan bahwa yang dimaksud "sebagaimana mestinya" (haqqo tilaawatihi) yaitu membaca Alquran sebagaimana diturunkan Allah SWT, dan tidak melakukan penyimpangan terhadap firman-Nya. Tidak pula melakukan penakwilan yang menyimpang. 

Di sinilah kemudian ada kaitan yang jelas antara tilawah Alquran, haqqo (membaca dengan benar), dan keimanan kepada Kitabullah. 

Imam Al Qurtubi, dalam tafsirnya terhadap Al Baqarah ayat 121, menyampaikan, ayat tersebut bersifat umum. Dan 'haqqo tilaawatihi' dapat dimaknai dengan sikap ittiba atau menjalankan kandungan ayat suci Alquran dengan hikmah, serta mengimani sesuatu yang serupa. 

Baca juga: Patung Sphinx Mesir Hidungnya Hilang, Kemana Larinya? Jawaban Sejarawan Muslim Ini Menarik

Dengan demikian, dapat dipahami dari kedua pandangan tersebut, bahwa dengan membaca Alquran secara tartil dan memahami maknanya, maka berarti telah bersikap ittiba atas apa yang diturunkan Allah SWT. 

3. Hadits Riwayat Abdullah bin Mas'ud RA 

Satu huruf pada setiap ayat Alquran yang dibaca, itu diganjar dengan 10 kebaikan. Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud RA, Nabi Muhammad SAW bersabda: 

من قرأ حرفًا من كتاب الله فله به حسنة والحسنة بعشر أمثالها، لا أقول: (الم) حرف، ولكن: ألف حرف، ولام حرف، وميم حرف

"Siapa yang membaca satu huruf dari Alquran maka baginya satu kebaikan, dan kebaikan itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan bahwa ألم (alif laam mim) itu satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf." (HR Tirmidzi) 

 

4. Hadits Riwayat Abdullah bin Umar RA

Dalam riwayat Abdullah bin Umar RA, Nabi Muhammad SAW bersabda,

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: يقال لصاحب القرآن: اقرأ وارتق، ورتل كما كنت ترتل في الدنيا فإن منزلتك عند آخر آية تقرأها

"Dikatakan kepada Shohibul Qur'an (di akhirat), 'Bacalah Alquran dan naiklah (ke surga) serta tartilkanlah (bacaanmu) sebagaimana engkau tartilkan sewaktu di dunia. Sungguh kedudukan dan tempat tinggalmu (di surga) berdasarkan akhir ayat yang engkau baca'." (HR Tirmidzi dan Abu Daud)

5. Hadits Riwayat Abu Umamah Al Bahili

Baca juga: Kecemburuan Hafshah, Putri Umar Bin Khattab yang Memicu Turunnya Ayat Alquran

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Umamah Al Bahili, dia mendengar Rasulullah SAW menyampaikan pesan sebagaimana hadits berikut ini:

 لحديث أبي أمامه رضي الله عنه، قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: اقرؤوا القرآن؛ فإنه يأتي يوم القيامة شفيعًا لأصحابه، اقرؤوا الزهراوين، البقرة وآل عمران؛ فإنهما تأتيان يوم القيامة كأنهما غمامتان، أو كأنهما غيايتان، أو كأنهما فرقان، من طير صواف، تحاجان عن أصحابهما، اقرؤوا سورة البقرة؛ فإن أخذها بركة وتركها حسرة، ولا تستطيعها البطلة.

Infografis Alasan Tertutupnya Hati Membaca Alquran - (Infografis Republika)

"Bacalah Alquran, karena ia akan datang memberi syafa'at kepada para pembacanya pada hari kiamat nanti. Bacalah Zahrawain, yakni Surat Al Baqarah dan Surat Ali Imran, karena keduanya akan datang pada hari kiamat nanti, seperti dua tumpuk awan menaungi pembacanya, atau seperti dua kelompok burung yang sedang terbang dalam formasi hendak membela pembacanya. Bacalah Al Baqarah, karena dengan membacanya akan memperoleh barokah, dan dengan tidak membacanya akan menyebabkan penyesalan, dan pembacanya tidak dapat dikuasai (dikalahkan) oleh tukang-tukang sihir." (HR Muslim)

Baca juga: 10 Peringatan dan Bahayanya yang Diabadikan dalam Alquran untuk Umat Manusia

6. Hadits Riwayat Abdullah bin Amr RA

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

 أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: الصيام والقرآن يشفعان للعبد يوم القيامة، يقول الصيام: أي رب منعته الطعام والشهوات بالنهار فشفعني فيه، ويقول القرآن: منعته النوم بالليل فشفعني فيه، قال فيشفعان.

"Sesungguhnya puasa dan Alquran memberi syafaat kepada pelakunya pada hari Kiamat. Puasa berkata, 'Ya Tuhanku, aku telah menahan hasrat makan dan syahwatnya, maka berilah aku izin untuk memberikan syafa’at kepadanya.' Alquran juga berkata, 'Wahai Tuhanku, aku telah menghalanginya dari tidur untuk qiyamullail, maka berilah aku izin untuk memberikan syafaat kepadanya.' Beliau SAW bersabda, "Maka keduanya pun mendapat syafaat." (HR Ahmad)

7. Hadits Riwayat Abu Musa Al Asy'ari

عن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: «مثَلُ المؤمن الذي يقرأ القرآن مَثَلُ الأُتْرُجَّةِ: ريحها طيب وطعمها طيب

Dari Abu Musa Al-Asy'ari -raḍiyallāhu 'anhu-, dari Nabi - ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, beliau bersabda, "Perumpamaan Mukmin yang membaca Alquran seperti buah utrujah (sejenis jeruk), baunya harum dan rasanya enak."

 

 

 

Sumber: alukah 

 
Berita Terpopuler