Salah Seorang Pemotor yang Ditabrak Truk di Lenteng Agung Akui Kapok Melawan Arah

Umar Dani mengaku mendapat cedera yang cukup banyak di tubuhnya pascakecelakaan.

Republika/Alkhaledi Kurnialam 
Pemotor yang tertabrak truk hebel di Lenteng Agung Selasa lalu, Umar Dani (52 tahun) beserta istrinya Siti Robiah (42 tahun) saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (25/8/2023).
Rep: Alkhaledi Kurnialam  Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Salah seorang pemotor yang tertabrak truk hebel di Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Selasa lalu, Umar Dani (52 tahun) menyebut akan mulai tertib berlalu lintas. Ia mengatakan tidak akan lagi melawan arah agar tidak terkena musibah serupa di kemudian hari.

Baca Juga

"Pokoknya jangan lawan arah, itu salah. Itu (kecelakaan) buat pelajaran supaya lebih tertib ke depannya," jelas Umar Dani saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (25/8/2023).

Kejadian pada Selasa (22/8/2023) lalu dikatakannya sangat membekas di ingatan hingga kini. "Kalau kemarin-kemarin sebelum kelecakan, halah nggak apa-apa (lawan arah), sekarang nggak lagi-lagi," katanya.

Umar mengatakan, akibat kejadian ini, ia mendapat cedera yang cukup banyak di tubuhnya, seperti luka di kaki hingga memar di paha, pinggang dan dadanya. Motor yang dikendarainya saat itu juga ringsek dan hingga kini masih diamankan kepolisian.

Dia kemudian menyarankan agar kepolisian menempatkan petugas di titik-titik rawan pelanggar lalu lintas di Jalan raya Lenteng Agung. Terutama pada pagi hari, karena pelanggaran lalu lintas di jalan itu marak terjadi di waktu tersebut.

"Harus ada yang jaga, satu dua kepolisian, wajib itu. Kalau nggak kepolisan, Pokdar-nya lah pembantu-pembantunya di situ. Supaya ada perasaan takut kalau dilihat ada aparat. Karena selama ini habis kejadian biasanya juga pasti seperti itu lagi kalau nggak ada yang jaga," ujarnya.

Umar merupakan salah satu dari sekitar tujuh pengendara motor yang tertabrak truk pengangkut hebel di Jalan Raya Lenteng Agung arah Depok, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (22/8/2023) pagi. Insiden itu viral di media sosial setelah warganet mengunggah video yang menunjukkan kejadian tersebut. 

 

Pada Kamis (24/8/2023), aparat gabungan dari Polsek Jagakarsa, Satuan Lantas Polres Metro Jaksel, dan berbagai instansi terkait menggelar razia di kawasan Lenteng Agung, pasca-kecelakaan truk bermuatan hebel menabrak tujuh motor yang melawan arah. Giat tersebut sebagai upaya untuk mencegah terjadinya korban kecelakaan akibat perilaku berkendara yang melanggar aturan lalu lintas.

“Hari ini kita bergabung dengan tiga pilar ada Dishub, Pol PP juga ada TNI melaksanakan kegiatan antisipasi yang melanggar rambu atau melawan arus,” ujar Kasatlantas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Bayu Marfiando saat dihubungi, Kamis.

Menurut Bayu, pada saat ada kegiatan atau petugas yang berjaga tidak ada satu pun pengendara sepeda motor yang melawan arah di lokasi kecelakaan. Namun pihaknya tidak menempatkan petugas sepanjang waktu, kata Bayu, kedepannya akan ditempatkan ETLE Mobile. Hanya saja ETLE Mobile tidak dapat beroperasi penuh 24 jam di lokasi tersebut. 

“Berdasarkan pantauan semenjak ada petugas tidak ada satu pun pengemudi yang melintas melawan arus. Untuk efektivitas manti kedepan kita akan pasang etle mobile ada di sini tapi sifatnya mobile, tidak bisa 1x24 jam yang terpenting kesadaran dari masyarakat,” terang Bayu.

Lanjut Bayu, kemungkinan ETLE Mobile standby dari pukul 06.30 WIB sampai dengan 09.00 WIB. Namun bisa juga ETLE Mobile lebih lama lagi, itu tergantung dengan kondisi di lapangan. Jika masih padat ataupun masih banyak pengendara yang melakukan pelanggaran lalu lintas, seperti melawan arah. 

“Kalau masih banyak pelanggar ya kita taruh. kenyataannya kalau ada petugas balik lagi, balik lagi,” ungkap Bayu.

Selain itu, Bayu menyampaikan bahwa pihaknya telah mencatat ada sekitar 18 titik atau jalan rawan pengendara sepeda motor yang melawan arah di wilayah hukum Polres Metro Jakarta Selatan. Namun Bayu belum membeberkan secara rinci di mana saja 18 titik rawan pelanggaran lawan arah oleh pengemudi sepeda motor.

"Di wilayah Jakarta Selatan kurang lebih ada 18 titik yang rawan arus," terang Bayu. 

Infografis 7 penyebab tarikan gas motor jadi berat. - (Republika.co.id)

 
Berita Terpopuler