Kecemerlangan Akhlak Rasulullah

Cinta pada kebenaran adalah cerminan sejati dari iman yang dalam.

retizen /Syahrial, S.T
.
Rep: Syahrial, S.T Red: Retizen

Dok. Republika.co.id

Rasûlullâh Muhammad adalah sosok yang penuh dengan sifat dermawan dan kemurahan hati. Kepedulian beliau terhadap sesama manusia sangat tampak, terutama saat bulan Ramadhan tiba. Beliau terkenal sebagai orang yang paling dermawan pada saat itu, dengan senantiasa memberikan kepada yang membutuhkan tanpa pandang bulu. Tidak hanya dermawan dalam hal material, tetapi juga dermawan dalam perilaku dan budi pekerti.

Kebaikan akhlak dan fisik Rasûlullâh merupakan contoh yang patut diikuti. Lembutnya telapak tangannya mencerminkan kelembutan hatinya dalam berinteraksi dengan orang lain. Aroma tubuhnya yang wangi menggambarkan kesucian dan kebersihan yang dijunjung tinggi. Akalnya yang sempurna menjadi bukti kebijaksanaan dalam berpikir dan mengambil keputusan. Kebaikan pergaulannya membuat siapapun merasa nyaman dan dihormati ketika berada di dekatnya.

Selain itu, Rasûlullâh juga dikenal sebagai sosok yang berani dan pemberani. Keteguhan hatinya dalam menghadapi rintangan dan tantangan hidup menginspirasi banyak orang. Namun, keberaniannya bukanlah keberanian yang sembrono, melainkan keberanian yang berlandaskan pada prinsip-prinsip kebenaran dan keadilan.

Tak dapat disangkal bahwa Rasûlullâh adalah sosok yang memiliki kedekatan yang sangat kuat dengan Allah. Rasa takut dan ketaatannya kepada Allah merupakan landasan utama dalam seluruh tindakan dan sikapnya. Marahnya hanya muncul ketika prinsip-prinsip yang diatur oleh Allah dilanggar. Ini menunjukkan kecintaan beliau terhadap kebenaran dan ketidakberpihakan beliau terhadap kepentingan pribadi.

Akhlaknya yang mulia adalah cerminan langsung dari ajaran Al-Qur'an. Sifat tawadhu'nya begitu menginspirasi, di mana beliau tidak pernah merasa lebih dari siapapun meskipun memiliki posisi yang tinggi. Ketidak-egoisan dan rendah hati beliau terlihat dalam cara beliau membantu menyelesaikan masalah keluarga dan memberdayakan yang lemah.

Kesabaran Rasûlullâh dalam menghadapi cobaan dan ujian hidup adalah contoh bagi kita semua. Meskipun mengalami banyak kesulitan dalam hidup, beliau tetap tenang dan tabah. Bahkan, sifat pemalu beliau melebihi seorang gadis dalam kekhusyu'an dan kekhusyukan saat beribadah kepada Allah.

Penting untuk dicatat bahwa dalam pandangan Rasûlullâh, semua manusia adalah sama di hadapan kebenaran. Tidak ada perbedaan antara yang dekat atau jauh, kuat atau lemah. Hal ini tercermin dalam perlakuan beliau terhadap siapa pun yang berada di sekitarnya, dengan penuh hormat dan kesetaraan.

Dalam hal makanan, Rasûlullâh menunjukkan etika yang tinggi. Beliau tidak pernah mencela makanan, baik yang disukai maupun tidak disukai. Sikap ini mengajarkan pentingnya bersyukur terhadap rezeki yang diberikan Allah. Beliau makan dengan sederhana, mengambil apa yang ada tanpa menolak makanan yang halal.

Dalam hal preferensi makanan, Rasûlullâh sangat menyukai makanan yang manis, seperti halwa dan madu. Rasanya yang kaya dan alami menunjukkan kepekaan beliau terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah melalui alam. Pilihan bagian kambing yang disukai beliau, yaitu paha, mencerminkan kesederhanaan dan koneksi beliau dengan alam sekitar.

Secara keseluruhan, Rasûlullâh Muhammad adalah teladan sempurna bagi manusia dalam hal akhlak, dermawan, kesabaran, keberanian, dan ketaatan kepada Allah. Melalui perbuatan dan sikapnya, beliau telah memberikan contoh yang tak ternilai tentang bagaimana menjalani kehidupan yang baik dan bermanfaat bagi sesama.

 
Berita Terpopuler