Basis Pendukung Membesar, Erick Thohir Bisa Raih Banyak Suara Masyarakat
Menteri BUMN Erick Thohir meraih 21,2 persen di posisi pertama cawapres survei LSI.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir dinilai sebagai calon wakil presiden (cawapres) terkuat pada Pilpres 2024. Kekuatan besar Erick Thohir didapat berkat hadirnya dukungan besar dari berbagai kalangan masyarakat.
Temuan Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode 1-8 Juli 2023 menunjukkan hasil positif bagi Erick. Pada simulasi tujuh nama cawapres, Erick Thohir sukses berada di peringkat pertama dengan raihan dukungan sebanyak 21,2 persen.
"Saya juga melihat sosok Erick Thohir ini mempunyai basis dukungan yang besar, oleh sebab itu elektoralnya tinggi," ucap pengamat politik Universitas Brawijaya, Anang Sujoko kepada media dikutip di Jakarta, Kamis (24/8/2023).
Anang mengatakan, Erick semakin menjadi pilihan lantaran konsisten menunjukkan kepemimpinan yang gemilang. Hal tersebut dibuktikan dengan hadirnya berbagai kemajuan besar di tubuh Kementerian BUMN
Laba BUMN mengalami peningkatan hingga menjadi Rp 303,7 triliun pada 2022. Erick juga menggencarkan program 'Bersih-Bersih BUMN' yang sukses membongkar praktik korupsi, seperti Jiwasraya, ASABRI, Garuda Indonesia, Waskita Beton Precast, hingga Pelindo.
Berbagai capaian besar Erick selama menakhodai BUMN mendapat banyak respon positif masyarakat. Sehingga membuat Erick Thohir menjadi figur menteri andalan dan menjadi kepercayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saat ini Erick Thohir telah berhasil membangun Indonesia sebagai Menteri BUMN dan menjadi kepercayaan Jokowi, itu bukan hal yang mudah," ungkapnya.
Imbas daripada itu tentu membawa dampak positif secara elektoral bagi Anggota Kehormatan Banser Nahdlatul Ulama (NU) tersebut. Sosok Erick semakin mudah diterima pada semua kalangan yang tersebar di sejumlah wilayah Tanah Air.
Catatan survei menunjukkan peningkatan pesat pemilih Erick Thohir di wilayah DKI Jakarta menjadi yang tertinggi dengan 31,1 persen. Sedangkan untuk di Jawa Tengah sebesar 28,5 kemudian Bali-Nusa sebanyak 24,3 persen, diikuti Jawa Barat dengan raihan 20,6 persen.