Bambang Pacul Kalah Nomor Urut Nyaleg dengan Cucu Megawati di Dapil Jateng

Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul mendapatkan nomor urut 4 di Dapil Jawa Tengah IV

Republika/Febrianto Adi Saputro
Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto (Bambang Pacul)
Rep: Febryan A Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menjabat sebagai ketua DPD PDIP Jawa Tengah sekaligus ketua Komisi III DPR ternyata tak membuat Bambang Wuryanto mendapatkan nomor urut 1 sebagai bakal calon anggota legislatif (caleg) dari partai berlogo kepala banteng itu. Dia kalah nomor urut dengan politisi muda yang merupakan cucu dari ketua umumnya. 

Baca Juga

Hal ini diketahui setelah KPU RI mengumumkan daftar calon sementara (DCS) anggota DPR RI Pemilu 2024 pada Sabtu (19/8/2023). Dalam dokumen tersebut, terdapat 9.919 nama bakal caleg DPR yang diusung 18 partai politik untuk bertarung di 84 daerah pemilihan (dapil). 
 
Di Dapil Jawa Tengah IV, PDIP mengusung tujuh bakal caleg DPR RI. Nomor urut 1 ditempati oleh Diah Pikantan O Putri Haprani. Pikantan alias Pinka merupakan putri dari Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Dia tentu cucu dari Ketua Umum PDIP sekaligus mantan presiden RI Megawati Soekarnoputri. 
 
Sementara, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul mendapatkan nomor urut 4 di Dapil Jawa Tengah IV. Pacul sudah empat kali berturut-turut menang di dapil tersebut sejak Pemilu 2004. Pacul merupakan politikus senior PDIP yang kini menjabat sebagai ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP. 
 
Dosen hukum pemilu Universitas Indonesia, Titi Anggraini mengatakan, dalam pemilihan legislatif dengan sistem proporsional terbuka, pada dasarnya setiap caleg punya kesempatan yang sama untuk terpilih dan memenangi kursi yang didapat oleh partainya di suatu dapil. Namun, kenyataannya, nomor urut tetap menjadi faktor penentu kemenangan. 
 
"Berdasarkan hasil kajian Perludem atas hasil pileg Pemilu 2019, sebanyak 63 persen caleg yang terpilih dan duduk di DPR adalah caleg pada nomor urut 1," kata Titi yang merupakan pembina pada Perkumpulan untuk Demokrasi dan Pemilu (Perludem) itu, kepada Republika.co.id pada Juni 2023 lalu. 
 
Caleg nomor urut kecil juga bisa menang ... 
 

Menurut Titi, fenomena caleg nomor urut kecil banyak yang menang itu terjadi karena tiga hal. Pertama, pemilih kebingungan menentukan pilihan karena ada banyak sekali jumlah caleg. Dalam Pemilu 2024 di Dapil Jateng IV, misalnya, total terdapat 114 bakal caleg DPR RI yang diusung 18 partai politik.  
 
Pemilih semakin bingung menentukan pilihan karena Pemilu 2019 digelar serentak. Pemilih dihadapkan pada lima jenis surat suara sekaligus, mulai dari surat suara pilpres, pileg DPR RI, pemilihan anggota DPD, pileg DPRD provinsi, dan pileg DPRD kabupaten/kota. 
 
"Jumlah caleg yang sangat banyak dan disertai keserentakan pileg dan pilpres akhirnya membuat pemilih berpikir untuk mencoblos caleg pada nomor urut atas karena diasumsikan mereka adalah pilihan prioritas atau yang dianggap terbaik seperti dalam sistem perangkingan," kata Titi. 
 
Penyebab kedua, nomor urut atas menarik perhatian pemilih. Setelah pemilih menentukannya pilihan partai politiknya, biasanya pemilih akan langsung tertuju pada caleg nomor urut 1. 
 
Ketiga, partai politik kerap memproyeksikan caleg nomor urut 1 sebagai pengepul suara karena punya basis massa maupun punya banyak modal. Alhasil, caleg nomor urut 1 itu akan bekerja keras berkampanye meraih suara pemilih supaya partainya meraih kursi dan dirinya menjadi pemenang. 

 

 

 
Berita Terpopuler