BI Gorontalo Buka Pelayanan Penukaran Uang tak Layak Edar

Penukaran uang tak layak dilakukan sepanjang Agustus di seluruh wilayah Gorontalo.

Antara/Kornelis Kaha
Karyawan Bank Indonesia menyatukan kembali pecahan uang Rp 1.000 dan Rp 20 ribu yang sobek ketika dilaksanakannya proses penukaran uang lusuh, Sabtu (21/9/2019).
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, BONE BOLANGO -- Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo membuka loket pelayanan penukaran uang tidak layak edar, lusuh dan rusak di pasar Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Selasa (22/8/2023).

Baca Juga

Pelaksana Pengelolaan Uang Rupiah (PUR) KPw BI Gorontalo Dheny Hadi Sundoro di Tapa mengatakan, kegiatan penukaran uang tersebut dilakukan dengan menggunakan mobil kas keliling. "Kegiatan ini diharapkan bisa menarik uang lusuh di masyarakat, kemudian menukarkan dari uang besar ke uang kecil," ucap Dheny.

Ia mengungkapkan, pada pelayanan di Pasar Tapa, Bank Indonesia Gorontalo menyiapkan sekitar Rp 150 juta untuk penukaran. Diharapkan masyarakat bisa menukarkan uang nya untuk kebutuhan di sekitar Pasar Tapa.

Kegiatan penukaran uang tidak layak edar itu, kata Dheny, dilakukan sepanjang Agustus dan menyasar seluruh wilayah di Provinsi Gorontalo. Di antaranya di kantor lama Bank Indonesia di Kota Gorontalo, Pasar Tapa Kabupaten Bone Bolango, Menara Pakaya di Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Gorontalo Utara dan Kabupaten Boalemo.

"Untuk jadwalnya sendiri telah kami sampaikan di akun media sosial Bank Indonesia Provinsi Gorontalo," ujar dia.

Untuk syaratnya mudah saja, masyarakat hanya perlu mendaftar melalui aplikasi Pintar dan nanti bisa menukarkan uang kartal baru dan pecahan kecil. Ia menjelaskan, untuk uang lusuh dan tidak layak edar yang bisa ditukarkan yaitu uang tersebut masih memiliki kelengkapan hingga 67 persen. Setiap warga dapat menukarkan uang dengan pecahan Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10 ribu, Rp 20 ribu, hingga Rp 100 ribu.

 

 
Berita Terpopuler