Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mulai Uji Pertama untuk Dapat Izin Kemenhub

Operasional KCJB direncanakan mulai 1 September 2023, mundur dari target sebelumnya.

Republika
Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Rep: Dedy Darmawan Nasution Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mulai melakukan uji tahap pertama sebagai tahapan sertifikasi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebelum memperoleh izin operasional. Adapun proses pengujian tersebut dilakukan langsung oleh Direktorat Jenderal Perekeretaapian, Kemenhub. 

General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC),  Eva Chairunisa mengatakan, Kereta Cepat ini merupakan moda transportasi baru di Indonesia yang menggunakan teknologi tinggi.

“Proses sertifikasi merupakan bagian dari yang harus dipenuhi secara aturan untuk menguji keandalan dari rangkaian kereta yang akan dioperasikan nantinya,” kata Eva dalam pernyataan resminya, akhir pekan ini. 

Adapun sejauh ini operasional KCJB direncanakan mulai 1 September 2023, mundur dari target sebelumnya pada 18 Agustus 2023. 

Eva menjelaskan, Kereta Cepat ini memiliki berbagai teknologi baru yang belum pernah diterapkan di Indonesia. Seperti kecepatan operasi hingga 350 kilometer per jam, sistem komunikasi GSM-R, serta sistem pengoperasian yang berbeda.

“Seluruh aspek  tersebut perlu dipersiapkan dengan baik menyesuaikan dengan regulasi yang berlaku,” ujarnya. 

Uji Pertama KA Cepat mengacu kepada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 7 tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Kereta Api Kecepatan Tinggi. 

Pengujian tersebut memiliki beberapa tahapan diantaranya Uji Statis yang meliputi dimensi, berat, kelistrikan, dan lainnya serta Uji Dinamis yang meliputi uji pengereman, pengecekan temperatur, kondisi keandalan dan kenyamanan sarana saat dijalankan serta berbagai aspek lainnya. 

Sejauh ini, KCIC memiliki 12 Rangkaian KA Cepat dengan rincian 11 rangkaian Kereta Penumpang dan satu rangkaian Kereta Inspeksi. Seluruh rangkaian sedang diuji untuk menjamin operasional KA Cepat nantinya bisa berjalan dengan aman dan nyaman.

“Sejak Juli 2023, proses sertifikasi sarana dan prasarana KA Cepat telah berjalan. KCIC bersama dengan Balai Pengujian Perkeretaapian DJKA memastikan agar Kereta Cepat nantinya beroperasi dengan aman dan nyaman sesuai dengan standar yang telah ditetapkan," ucapnya.

 

Dilansir dari laman resmi KCIC, Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan menggunakan generasi terbaru CR400AF. Memiliki panjang trase 142,3 km yang terbentang dari Jakarta hingga Bandung, Kereta Cepat Jakarta-Bandung memiliki  empat stasiun pemberhentian Halim, Karawang, Padalarang, Tegalluar dengan satu depo yang berlokasi di Tegalluar.

Setiap stasiun akan terintegrasi dengan moda transportasi massal di setiap wilayah. Pembangunannya dilakukan secara masif untuk mengejar target operasional  akhir tahun 2022 mendatang.

Dari total panjang trase kereta cepat, lebih dari 80 km di antaranya memiliki struktur elevated sedangkan sisanya berupa 13 tunnel dan subgrade. Beberapa fasilitas sementara seperti Batching Plant dan Casting Yard dibangun di beberapa titik kritis untuk mendukung percepatan proses pembangunan.

Presiden Jokowo sebelumnya mengatakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, akan dimulai pada awal September mendatang.

Baca Juga

“Jadi kita tunggu, Pak Jokowi (menyatakan) LRT (akan beroperasi) 26 Agustus, lalu Kereta Cepat Pak Jokowi akan mencoba 1 September 2023,” kata Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo di Jakarta, pekan lalu.

Menurutnya, pengoperasian yang dimulai 1 September juga masih bersifat uji coba operasi. Namun, berdasarkan keterangan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) uji coba tersebut sudah dapat melayani penumpang dengan mendaftar terlebih dahulu.

Penumpang juga akan digratiskan....

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) uji coba tersebut sudah dapat melayani penumpang dengan mendaftar terlebih dahulu. Penumpang juga akan digratiskan.

“Doakan trial operation bisa lancar sehingga 1 Oktober 2023 harapannya kita bisa mulai COD (commercial operation date),” kata Didiek.

Dalam kesempatan lain, Direktur Utama (Dirut) Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengungkapkan bahwa harga tiket kereta cepat Jakarta - Bandung untuk operasi awal akan ditawarkan Rp 250 ribu.

"Pada awal pengoperasian, kami ada tarif yang menarik Rp 250 ribu. Ini sedang kami ajukan ke Kementerian Perhubungan," kata Dwiyana di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Dengan harga Rp 250 ribu, kata Dwiyana, artinya tarif kereta cepat hampir sama dengan kereta Argo Parahyangan yang dioperasikan PT KAI yang menurutnya saat ini harga tiketnya Rp 200 ribu -Rp 250 ribu.

"Saat ini Argo Parahyangan telah ditarif pada hari biasa Rp 200 ribu dan ketika akhir pekan atau high season di Rp 250 ribu, artinya tarif kereta api cepat hampir sama dengan tarif kereta api eksisting," ucap Dwiyana.

Dengan harga itu, Dwiyana mengklaim bahwa pengguna transportasi itu bisa menghemat waktu berjam-jam, di mana hanya membutuhkan waktu 30 menit perjalanan Jakarta-Bandung (Padalarang).

"Bayangkan misalnya...

"Bayangkan misalnya, saya bisa berangkat kerja dari rumah saya di Kota Baru Parahyangan dan sampai kantor di Halim 30 menit. Siangnya bisa pulang dulu untuk istirahat dan kembali sebelum istirahat siang selesai, dan sebelum malam kembali pulang," ucapnya.

Artinya, ucap Dwiyana, akan ada perubahan gaya kehidupan masyarakat di dua kota yakni Bandung dan Jakarta di mana dulu antarkota, akan berubah seperti tanpa jarak.

"Ini akan mengubah peradaban. Jakarta-Bandung akan berubah menjadi commuter. Namun memang kereta cepat ini untuk segmen-segmen tertentu karena mereka yang membutuhkan kecepatan dan kenyamanan," ucapnya.

Namun demikian, dia yakin bahwa hadirnya kereta cepat Jakarta-Bandung ini akan membantu mengurangi kemacetan di akhir pekan antara kedua kota ini.

"Bisa kita alihkan menggunakan kereta api cepat Jakarta-Bandung," ucapnya.

Terhitung sejak akhir Juli 2023, pembangunan prasarana KA Cepat telah mencapai 95,57 persen, sementara untuk Stasiun Padalarang progresnya saat ini 70 persen.

Saat ini terus dijalankan proses testing dan commisioning rangkaian kereta atau uji coba dengan kecepatan mencapai 350 km per jam.

 
Berita Terpopuler