Fenomena Alam Hujan Meteor Perseid

Perseid terjadi kala Bumi mengelilingi Matahari dan sering kali melewati debu kosmis

Orang-orang menyaksikan hujan meteor Perseid saat mengunjungi Lembah Frigia di Afyonkarahisar, 250 km barat daya Ankara, Ahad (13/8/2023).

Orang-orang menyaksikan hujan meteor Perseid saat mengunjungi Lembah Frigia di Afyonkarahisar, 250 km barat daya Ankara, Ahad (13/8/2023).

Orang-orang menyaksikan hujan meteor Perseid saat mengunjungi Lembah Frigia di Afyonkarahisar, 250 km barat daya Ankara, Ahad (13/8/2023).

Foto yang diambil dengan tehnik Slow speed memperlihatkan bintang saat hujan meteor Perseids di atas kastil Holloko, Hungaria, Ahad, (13/8/2023).

Orang-orang menyaksikan hujan meteor Perseid saat mengunjungi Lembah Frigia di Afyonkarahisar, 250 km barat daya Ankara, Ahad (13/8/2023).

Hujan meteor Perseid terlihat di atas Lembah Frigia di Afyonkarahisar, 250 km barat daya Ankara, Turki, Ahad (13/8/2023).

Foto yang diambil dengan tehnik slow speed memperlihatkan meteor Perseid saat memasuki atmosfer bumi saat seorang pria tidur di pantai Tripiti di pulau Gavdos, titik paling selatan Yunani dan Eropa, Ahad, (13/8/2023).

Red: Tahta Aidilla

REPUBLIKA.CO.ID,  TURKI  --   Puncak hujan meteor perseid terjadi pada langit Turki dan Hungaria pada Ahad (13/8/2023). Kepala Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Emanuel Sungging, menerangkan hujan meteor perseid merupakan fenomena yang sepanjang tahun ada.

Hujan meteor perseid terjadi kala Bumi mengelilingi Matahari dan sering kali melewati wilayah debu kosmis dalam tata surya.

Hujan meteor yang muncul tampak memancar dari satu titik langit di rasi bintang Perseus sehingga fenomena ini disebut hujan meteor perseid.

 
Berita Terpopuler