Coach RD: Kita Beruntung Punya Ketum PSSI yang 1-2 Langkah di Depan Sepak Bola Indonesia

Pengalaman global Erick di sepak bola membuat mental Indonesia menguat.

Republika/Edwin Dwi Putranto
Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan arahan kepada pemain timnas Indonesia saat sesi latihan di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Ahad (18/6/2023).
Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Barito Putera Rahmad Darmawan mengapresiasi kinerja Erick Thohir selama menjabat sebagai Ketua Umum PSSI 2023-2027. Terhitung hampir satu semester berlalu sejak Erick terpilih melalui Kongres Luar Biasa (KLB) pada 16 Februari 2023. Rahmad mengakui sepak bola Indonesia beruntung karena dipimpin oleh Ketua Umum yang sudah 1-2 langkah di depan.

Baca Juga

"Menurut saya kita beruntung, kita mendapatkan Ketua Umum yang sebelumnya sudah 1-2 langkah ke depan dibandingkan sepak bola Indonesia karena beliau pernah mempunyai klub level Eropa yang notabene sepak bolanya jauh di depan kita," kata Rahmad kepada Republika.co.id, dilansir pada Sabtu (12/8/2023).

Diketahui Erick Thohir berpengalaman menjadi pemegang saham mayoritas klub yang berlaga di Major League Soccer (MLS), DC United. Kemudian ia menjadi pemegang saham mayoritas klub asal Italia, Inter Milan pada 2013 dan berpengalaman memimpin klub Eropa itu sebagai presiden menggantikan Massimo Moratti. Selain itu ia juga jadi pemegang saham mayoritas salah satu klub Inggris, Oxford United.

"Jadi menurut saya beruntung buat kita ketika Pak Erick Thohir mau menjadi ketua PSSI. Karena tentu tidak terlalu sulit baginya dengan permasalahan di sepak bola kita dan apa-apa yang harus disiapkan untuk membangun sepak bola kita ke depannya lebih baik," ujarnya.

Pria yang akrab disapa Coach RD itu menyebut salah satu instrumen yang perlu ditingkatkan dari sepak bola Indonesia adalah teknologi VAR. Menurutnya sepak bola Indonesia masih tertinggal jauh di belakang tentang teknologi itu. Saat ini negara-negara maju sudah menggunakannya, dan dengan adanya VAR maka kesalahan-kesalahan pengambilan keputusan oleh wasit semakin minimal.

"Tanpa butuh waktu lama, sekarang kita sudah mempersiapkan diri untuk itu. Sehingga segera menjawab semua keraguan-keraguan yang selama ini terus memunculkan polemik terutama dengan keputusan-keputusan wasit yang menurut banyak klub tidak adil," kata Rahmad.

Ia juga menyebut jika mengacu pada klub-klub di negara maju, infrastruktur menjadi instrumen penting yang menunjang perkembangan sepak bola itu sendiri. Menurutnya, di bawah kepemimpinannya Erick mampu mendorong agar infrastruktur untuk pembangunan sepak bola Indonesia juga dilakukan oleh pemerintah-pemerintah daerah. 

"Pengembangan sepak bola di daerah atau provinsi masing-masing atau di Askab, Askot masing-masing juga dituntut untuk mengikuti gerak langkah ini karena ini kan program pemerintah ya Jadi saya rasa ini bagian dari yang sangat strategis untuk bisa diteruskan Kemudian yang berikutnya," kata Rahmad.

Selain itu, ia menilai Erick melakukan lompatan jauh dengan mengundang juara dunia, Argentina untuk menjadi lawan tanding Indonesia di FIFA Matchday. Mennurutnya pengalaman bertanding melawan klub peringkat satu dunia itu akan mengikis mental gap yang dimiliki pemain-pemain Indonesia. Terlebih saat itu Indonesia tidak kalah memalukan, hanya 2-0.

Coach RD juga senang dengan wacana Erick memanggil... 

Coach RD juga senang dengan wacana Erick memanggil tim-tim papan atas lainnya. "Ini meningkatkan kualitas Tim nasional kita maupun Klub-klub kita, karena akan sering sekali bersinggungan dengan tim yang kualitasnya jauh diatas kita shhingga akan memperkecil ruang psikologi maupun ruang ketidakpercayaan diri," ujarnya.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyapa pelatih timnas Shin Tae Yong, saat mengunjungi official dan pemain timnas U23 di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (13/8/2023). Dalam pertemuan itu Erick memberi motivasi dan berdiskusi dengan para pemain timnas U23. - (Dok Republika)

 

Menurut Rahmad, setidaknya sikap minder itu tidak ada lagi setelah pertandingan melawan tim-tim papan atas. Menurutnya selama ini sering terlihat ketika kita mau bertanding dengan tim dengan level yang lebih tinggi seperti Korea, Jepang Indonesia seprrti sudah kalah sebelum bertanding. "Nah ini yang ruang psikologi yang terkikis ini maksud saya, jadi kita mengikis itu," kata dia.

 
Berita Terpopuler