Kiai di Jawa Timur Dukung Prabowo Terus Bangun Bangsa

Elektabilitas Prabowo mengungguli dua capres lain.

Republika/M Fauzi Ridwan
Relawan politisi Mochamad Iriawan yang akrab disapa Iwan Bule mendeklarasikan siap menenangkan Prabowo di Pilpres tahun 2024 di Jabar.
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan Prabowo Subianto diharapkan selalu hadir membangun bangsa. Ketua Umum Gerindra tersebut dinilai proaktif mendukung pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia di negeri ini.

Baca Juga

“Pak Prabowo itu menurut saya dari profilnya itu sudah begitu bagus, mulai dari kecil sampai dewasa sampai sekarang menjadi Ketua Gerindra dan Alhamdulillah yang namanya Pak Prabowo itu tetap eksis membangun negara kita,” kata kiai Jawa Timur, KH Muzani Akmal, Rabu (9/8). 

Pengasuh Pondok Pesantren Al Hadirin Garahan ini melanjutkan, Prabowo adalah sosok capres yang berkomitmen untuk membangun Indonesia. Kecintaannya terhadap Tanah Air dan persatuan bangsa memang tidak perlu diragukan lagi. 

Hal itu dibuktikan kala Prabowo masuk ke dalam kabinet pemerintahan Presiden Jokowi pada Oktober 2019 silam. Masuknya Prabowo ke dalam Kabinet Indonesia Maju menandakan Prabowo adalah sosok yang cinta Tanah Air dan menjaga persatuan serta kesatuan bangsa. 

Selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo berhasil menjalin beberapa kerja sama strategis untuk meningkatkan pertahanan dan keamanan negara. Seperti baru-baru ini yang ia lakukan menjalin kerja sama dengan Arab Saudi dalam rangka memperkuat hubungan bilateral kedua negara tersebut. 

Tak hanya itu, didapuknya Prabowo sebagai orang nomor satu di Kementerian Pertahanan turut serta mendongkrak citra positif salah satu kementerian paling strategis di bawah kabinet Pemerintahan Presiden Jokowi. Berdasarkan data survei Indonesia Political Opinion (IPO), periode 5-13 Juni 2023, Kementerian Pertahanan terbukti keluar sebagai salah satu kementerian dengan kinerja paling positif. 

Kementerian Pertahanan berhasil mendapatkan total nilai 82,1 persen. Angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan yang didapat oleh Kementerian BUMN dengan total nilai 74,5 persen dan Kemenko Polhukam 74,5 persen. 

Melihat banyaknya torehan positif yang sudah dilakukan Prabowo, sambung Kiai Muzani, capres Partai Gerindra itu sanggup menjaga keutuhan dan persatuan bangsa. Ia juga meyakini Prabowo adalah sosok nasionalis dan juga berjiwa besar. 

“Saya sebagai salah satu anggota suriah NU di Kecamatan Silo, menilai Pak Prabowo, itu Insha Allah sanggup menjaga negara kita,” pungkasnya.

Prabowo unggul

Lembaga survei Political Statistics (Polstat) Indonesia merilis hasil survei terbaru dimana bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto menggunguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan pada Pemilu 2024.

"Dalam simulasi tiga nama sebanyak 41,2 persen responden mengaku memilih Prabowo, kemudian 27,0 persen memilih Ganjar dan 26,9 persen memilih Anies. Sementara 4,7 persen responden menyatakan belum punya pilihan," kata Peneliti Senior Polstat Indonesia Apna Permana saat pemaparan daring di Jakarta, Rabu.

Prabowo Subianto merupakan bakal capres yang diusung Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sementara Ganjar Pranowo diusung Partai PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kemudian, Anies Baswedan diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) oleh Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.

Apna menjelaskan menguatnya dukungan ke Prabowo disebabkan arus migrasi loyalis Jokowi, akibat ketidaknyamanan mereka berada dalam koalisi pendukung Ganjar yang dipimpin oleh PDI Perjuangan.

"Sikap elit politik PDI Perjuangan yang cenderung konservatif dan paternalistik membuat kondisi tidak nyaman elemen-elemen pendukung Ganjar," jelasnya.

Bahkan kata Apna, saat kepada responden diajukan pertanyaan siapakah yang akan dipilih apabila pemilihan presiden hanya diikuti oleh Prabowo dan Ganjar, sebanyak 53,5 persen memilih Prabowo, dan 34,7 persen memilih Ganjar, lalu 11,8 persen mengaku belum punya pilihan.

Survei Polstat dilakukan dalam rentang waktu 28 Juli sampai 4 Agustus 2023, dengan melibatkan 1.200 responden dari 34 provinsi yang sudah memiliki hak suara atau minimal berusia 17 tahun. Metodologi yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error sebesar 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

 
Berita Terpopuler