Jepang Bersiap Hadapi Badai Kedua Usai Topan Khanun

Khanun dapat menimbulkan longsor di barat daya pulau Kyushu.

EPA-EFE/JIJI PRESS
Sebuah papan petunjuk tertiup angin kencang akibat Topan Khanun di Naha, Prefektur Okinawa, Jepang, 2 Agustus 2023.
Rep: Lintar Satria Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Hujan deras yang ditimbulkan Badai Khanun melanda selatan Jepang pada Rabu (9/8/2023). Sementara badai lainnya mendekat dari timur kemungkinan mengancam Tokyo saat ribuan orang bersiap melakukan perjalanan selama puncak musim panas.

Khanun dapat menimbulkan longsor di barat daya pulau Kyushu, sekitar 858 kilometer dari Tokyo, pada Kamis (10/8/2023). Tapi Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengatakan selama satu pekan terakhir curah hujan di daerah itu setara dengan curah hujan satu bulan penuh.

Saat ini badai masih berada di selatan laut Kyushu setelah mengamuk di barat daya wilayah Okinawa. Badai mempertahankan kekuatannya dan bergerak dengan kecepatan lambat tak biasa 10 kilometer per jam, artinya angin dan hujan dapat bertahan lebih lama.
 
JMA mengeluarkan peringatan hujan lebat dan angin kencang di sebagian selatan dan barat Jepang. Operator kereta West Japan Railway Co juga menangguhkan beberapa layanan. kereta cepat Shinkansen di Kyushu.

JMA mengatakan badai kedua, Lan, terbentuk di selatan Samudera Pasifik Jepang. Diprediksi akan menguat kemudian bergerak ke arah utara, yang kemungkinan akan berdampak pada Tokyo pada awal pekan depan.

Dua badai tiba di saat puncak liburan musim panas yang dikenal Obon. Banyak warga Jepang yang meninggalkan kota-kota besar ke kampung-kampung halaman mereka. 

Baca Juga

 
Berita Terpopuler