Oknum Guru SMPN Boyolali Diduga Lecehkan Siswa Hingga Korban Trauma

Pihak sekolah mengeklaim terduga pelaku sudah dinonjobkan dari mengajar.

Unsplash
Lindungi anak korban pelecehan seksual (ilustrasi)
Rep: C02 Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI–Salah seorang guru di SMPN Kecamatan Teras, Boyolali diduga melakukan pelecehan kepada siswanya. Akibatnya, membuat trauma psikologis.

Hal tersebut mencuat usai pihak orang tua korban melaporkan ke dinas Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Boyolali. Pihak orang tua korban pun sempat meminta pendampingan psikologis akibat tindakan guru yang diduga melecehkan tersebut.

Baca Juga

"Iya benar, kami menerima laporan dari orang tua korban Senin siang, 7 Agustus 2023. Orangtua korban datang ke kantor dan meminta pendampingan psikologis untuk sang anak. Karena muncul trauma hingga menyebabkan sang anak enggan masuk sekolah," ujar Kepala DP2KBP3A Boyolali Ratri S Survivalina, Selasa (8/8/2023).

Pihaknya juga mengaku orang tua korban belum menceritakan kejadian tersebut secara detail. Oleh sebab itu, pihaknya belum mengetahui duduk kronologi dugaan peristiwa pelecehan seksual pada siswa tersebut.

Sedangkan soal penyelidikan kronologis peristiwa tersebut merupakan wewenang sekolah dan dinas terkait, serta pihak berwajib jika orang tua melaporkan. Namun, ia mengaku akan fokus dalam pendampingan psikologis korban.

"Kita akan mulai pendampingan minggu ini, kalau kondisi anak memang sampai takut pergi sekolah. Karena ada gurunya itu. Kami akan mulai proses penjangkauan dulu dan penilaian kondisinya, baru kita bisa memberikan konseling ke si anak," ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali Supana mengatakan guru terduga pelaku pelecehan telah dinonjobkan sebagai pengajar. Namun, pihaknya mengatakan bahwa kejadian tersebut telah diselesaikan secara internal oleh pihak sekolah.

"Guru tersebut sudah di non jobkan. Dia tidak mengajar lagi, dijadikan staf TU. Jadi sudah ada punishment dari sekolah," katanya.

Sementara itu, Kabid SMP Disdikbud Boyolali Mulyono mengatakan bahwa benar telah terjadi pelecehan. Namun, ia mengatakan pelecehan guru tersebut diduga dilakukan secara verbal.

"Kalau informasinya, pelecehannya bentuk verbal. Jadi bukan pelecehan seksual secara fisik," katanya mengakhiri.

 
Berita Terpopuler