Reaksi NU Jatim dan Ketua MUI Sikapi Dugaan Rocky Gerung Hina Presiden Jokowi

PWNU Jatim ajak masyarakat fokus pada persoalan bangsa yang lebih besar

Republika/Yogi Ardhi
PWNU Jatim ajak masyarakat fokus pada persoalan bangsa yang lebih besar.
Rep: Muhyiddin, Fergi Nadira Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Abdussalam Shohib atau yang biasa dipanggil Gus Salam mengajak kepada masyarakat untuk belajar dari Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur dalam menyikapi kasus duggan hinaan Rocky Gerung terhadap presiden.

Baca Juga

Pengasuh Pondok Pesantren Denanyar ini mengatakan, Rocky Gerung seharusnya tak perlu dilaporkan ke polisi. Karena, menurut Gus Salam, pernyataan Rocky soal kritik terhadap presiden tidak akan menjatuhkan marwah Joko Widodo (Jokowi) sebagai individu maupun kepala negara.

“Mari kita belajar dari Gus Dur yang terbiasa merayakan perbedaan pendapat, kritik bahkan hinaan dengan tetap tenang tanpa sedikitpun niatan untuk melaporkan pihak-pihak yang berbeda dengan beliau,” ujar Gus Salam dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (6/8/2023).

Dia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak ambil pusing soal dugaan hinaan Rocky Gerung terhadap Presiden Jokowi.

“Semua menyadari statement Rocky Gerung sangat tidak beradab, namun sebaiknya penyelenggara negara fokus menangani kasus-kasus hukum yang besar lebih dulu. Misalnya kasus korupsi yang telah menyandera Indonesia, kemiskinan dan ketidakadilan yang menghambat proses kemajuan bangsa,” kata dia.

Sementara itu, di tempat terpisah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis menjelaskan, dalam Alquran sudah diterangkan bahwa tidak oleh mengolok-olok atau menghina. 

Baca juga: Buntut Hina Jokowi, Rocky Gerung Digugat tak Boleh Jadi Pembicara Seumur Hidup

"Alquran sudah melarang dalam surat Al Hujarat ayat 11, boleh suatu kaum menghina, merendahkan yang lain, mengolok-olok yang lain. Itu sudah jelas, apalagi mengolok-olok kepada kepala negara," ujar Kiai Cholil saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (4/8/2023).

Jika pun mau mengkririk kepala negara, menurut Kiai Cholil, hendaknya umat Islam menyampaikannya dengan cara yang santun, kemudian menyampaikan nasihat yang baik. 

"Kalau toh mau menyampaikan kritik itu juga dengan santun, bil hikmah tentu ya. Kalau mau ngasih nasihat mauidhatul hasanah. Jadi tidak hanya mauidah saja, tapi nasihat yang baik," ucap Kiai Cholil. 

Alumni Pondok Pesantren Sidogiri ini mengatakan... 

Alumni Pondok Pesantren Sidogiri ini mengatakan, intinya kalau mengkritik harus kritik yang membangun, bukan malah mengolok-olok dan menghina.  

"Artinya apa, konstruktif, ada solusi. Jadi, kalau kepada yang biasa saja gak boleh apalagi kepada yang lebih tinggi, baik tinggi umurnya maupun lebih tinggi posisinya," kata Kiai Cholil.  

Lalu apakah boleh mencacinya meski pemimpin tersebut ditengarai berbuat zalim? Kiai Cholil menjawab, "Mencaci tidak boleh, kita ini memperbaiki. Kalau memperbaiki orang yang buruk dengan cara mencaci, maka berarti menambah keburukan. Tidak boleh dengan mencaci maki," jelas Pengasuh Pondok Pesantren Cendikia Amanah Depok ini.      

Sementara itu, advokat dan juga dosen, David Tobing menggugat Rocky Gerung buntut pernyataannya yang dinilai menghina Presiden RI pada Rabu (2/8/2023). David mengajukan dengan kode nomor JKT.SEL-02082023DPY di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Gugatan tersebut diajukan atas perkataan Rocky di acara konsolidasi akbar aksi sejuta buruh. Kata 'bajingan tolol' merupakan salah satu alasan David menggugat Rocky.

Menurut David, kata-kata 'bajingan yang tolol' jelas-jelas hinaan terhadap Presiden yang tidak hanya merusak harkat dan martabat Presiden yang saat ini dijabat Joko Widodo (Jokowi), tetapi juga Penggugat dan seluruh bangsa Indonesia. Hal tersebut telah mencederai citra Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang ramah-tamah, menjunjung tinggi nilai budaya, kesopanan, dan kesusilaan.

Baca juga: Alquran Bukan Kalam Allah SWT Menurut Panji Gumilang, Ini Bantahan Tegas Prof Quraish

"Bahwa hinaan merupakan kata yang bermuatan negatif melanggar hukum, kepatutan, kesusilaan, dan ketertiban umum dan tergugat dapat dikualifikasikan melakukan perbuatan melawan hukum terhadap penggugat selaku warga negara Indonesia yang terhina karena hinaan tergugat terhadap Presiden yang dapat ditonton, didengar, dan dipahami oleh penggugat, termasuk Bapak Jokowi serta seluruh Bangsa Indonesia," kata David dalam keterangan pers yang diterima Republika pada Kamis (3/8/2023).

David Tobing menegaskan pernyataan Rocky Gerung merupakan pernyataan yang tidak berdasar dan tidak bertanggung jawab. Di sisi lain, pernyataan tersebut bertentangan dengan kedudukannya sebagai warga Indonesia, akademisi, dan penulis yang dikenal dengan pemikiran-pemikiran kritis.  

Dia merujuk pada saluran Youtube Rocky Gerung Official.. 

Dia merujuk pada saluran Youtube Rocky Gerung Official yang memiliki 1,64 juta subscribers. Dengan jumlah penayangan yang sangat besar di setiap video yang diproduksi dan dipublikasinya, itu berpotensi ditiru oleh warga negara lainnya.

"Tergugat sebagai warga negara Indonesia, akademisi, dan penulis sepatutnya/sepantasnya mengemukakan pemikiran dan mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang didasarkan pada fakta, filsafat ilmu, literatur, serta referensi, maupun hasil penelitian para ahli di bidangnya," kata David menjelaskan.

Sebelumnya, sejumlah relawan dan pendukung Presiden Joko Widodo berupaya untuk mempolisikan pengamat politik Rocky Gerung buntut pernyatannya yang dinilai menghina pemimpin RI. Rocky dinilai telah melakukan pencemaran nama baik dan melakukan ujaran kebencian.

Baca juga: Ketika Berada di Bumi, Apakah Hawa Sudah Berhijab? Ini Penjelasan Pakar

Perkara ini berawal saat Rocky menyampaikan orasi dalam pertemuan aliansi buruh di Bekasi beberapa hari lalu. Potongan video orasinya tersebar di media sosial, yang isinya mengkritik keras Presiden Jokowi terkait mega proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Begitu Jokowi kehilangan kekuasaan dia jadi rakyat biasa, nggak ada yang peduli nanti. Tapi ambisi Jokowi adalah pertahankan legacy. Dia masih ke China nawarin IKN. Masih mondar-mandir dari ke koalisi ke koalisi lain, cari kejelasan nasibnya," ujar Rocky dalam video tersebut.

 

“Dia pikirin nasibnya sendiri, dia nggak pikirin kita. Itu bajingan yang tolol. Kalau dia bajingan pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat, tapi bajingan tolol sekaligus pengecut. Bajingan tapi pengecut,” kata Rocky melanjutkan 

 
Berita Terpopuler