Jangan Sekalipun Suudzhon ke Allah, Ini Dampaknya

Suudzhon hanya merugikan diri sendiri.

Dok Republika
Sholat jalan mendekatkan diri kepada Allah.
Rep: Imas Damayanti Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang Muslim dianjurkan untuk senantiasa berprasangka baik kepada siapa dan apapun, termasuk berhusnudzhon kepada Allah. Sebaliknya, hati-hati jika sudah bersikap suudzhon kepada Allah. 

Baca Juga

Najmi bin Umar Bakkar dalam buku 50 Sebab Doa tidak Terkabul menjelaskan, berburuk sangka kepada Allah adalah bukti kelemahan dan bodohnya seseorang terhadap hak Allah. Sebagian orang menyangka bahwa Allah tidak akan mampu mengabulkan segala keinginannya sehingga ia tidak mau memohon kepada Allah kecuali sedikit sekali. 

Allah SWT berfirman dalam Alquran Surat Ali Imran penggalan ayat 154,

يَظُنُّونَ بِٱللَّهِ غَيْرَ ٱلْحَقِّ ظَنَّ ٱلْجَٰهِلِيَّةِ

 

"... Yazhunnuna billahi ghairal haqqi zhonnal jahiliyyah."

Yang artinya, "... Mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyyah."

Kemudian dalam Surat Fushshilat penggalan ayat 23,

وَذَٰلِكُمْ ظَنُّكُمُ ٱلَّذِى ظَنَنتُم بِرَبِّكُمْ أَرْدَىٰكُمْ فَأَصْبَحْتُم مِّنَ ٱلْخَٰسِرِينَ

"Wa dzaalikum zhonnakumulladzi zhonantum birabbikum ardaakum... "

Yang artinya, "Dan itulah dugaanmu yang telah kamu sangakan terhadap Tuhanmu, (dugaan itu) telah membinasakan kamu."

 

Seorang hamba diwajibkan untuk senantiasa berbaik sangka kepada Allah dan jangan menganggap ada sesuatu yang sulit bagi-Nya. Sebab Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa atas segala sesuatu dan mengabulkan permohonan hamba-Nya. 

Allah senantiasa berbuat adil kepada para makhluk-Nya dan Dia Maha Kaya yang tidak butuh terhadap elain-Nya. Sedangkan segala sesuatu membutuhkan Allah. Setiap makhluk memohon kepada Allah, dan mereka pun menggantungkan seluruh kebutuhan kepada-Nya. 

Jika seseorang berbaik sangka kepada Allah, maka mustahil jika Dia tidak memberi kepadanya karunia dan rahmat. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah berfirman, 'Ana inda zhonna abdiy biy wa ana ma'ahu idza da'aniy." Yang artinya, "Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku dan Aku akan bersamanya jika ia berdoa kepada-Ku."

Husnuzhon ke Allah kunci terkabulnya doa

Makna persangkaan 'hamba-Ku kepada-Ku' adalah persangkaan akan terkabulnya doa ketika memanjatkan doa. Persangkaan akan diterimanya taubat ketika bertaubat, persangkaan akan mendapat ampunan ketika meminta ampunan serta persangkaan akan mendapat balasan yang baik ketika mengerjakan ibadah dengan memenuhi segala persyaratannya dan berpegang teguh akan kebenaran janji-Nya. 

 
Berita Terpopuler