BPBD Majalengka Siaga Potensi Kebakaran Hutan dan Lahan

Ada puluhan ribu hektare kawasan hutan dan lahan yang dinilai rentan terbakar.

Antara/M.Taufik
(ILUSTRASI) Kebakaran di kawasan hutan.
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, siaga potensi kebakaran hutan dan lahan. Terlebih saat ini ada fenomena El Nino, yang dapat membuat musim kemarau menjadi lebih kering.

Baca Juga

Kondisi tersebut dapat meningkatkan potensi terjadinya kebakaran kawasan hutan atau lahan. Masyarakat pun diminta waspada dan lebih hati-hati ketika beraktivitas yang berhubungan dengan api. “Banyak pepohonan dan tanaman yang kering,” kata Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Kabupaten Majalengka Rezza Permana, Rabu (2/8/2023).

Rezza mengatakan, berdasarkan kajian risiko kebencanaan, ada sekitar 98 ribu hektare kawasan hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Majalengka yang dinilai rentan terbakar. “Paling banyak di wilayah kaki Gunung Ciremai,” katanya.

Kawasan hutan atau lahan yang dinilai rentan terbakar itu di antaranya berada di wilayah Kecamatan Sindangwangi, Maja, Argapura, dan sebelah utara Kecamatan Jatitujuh.

Tahun ini sudah pernah terjadi peristiwa kebakaran lahan, tersebar di wilayah Kecamatan Majalengka, Cigasong, Kasokandel, Sukahaji, Jatiwangi, Talaga, dan Kadipaten. Luas lahan yang terbakar dilaporkan mencapai sekitar 3,5 hektare.

Menurut Rezza, sebagian besar penyebab kebakaran akibat aktivitas pembukaan lahan oleh masyarakat. Karenanya, masyarakat diminta tidak lagi membuka lahan dengan melakukan pembakaran karena ada risiko api menyebar.

Rezza mengatakan, bupati Majalengka sudah mengeluarkan surat keputusan siaga darurat kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan. Status siaga dalam surat tersebut berlaku mulai 1 Juni 2023 hingga 31 Oktober 2023. Status siaga darurat itu disebut bisa ditambah atau dikurangi, menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan.

Mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau ini, menurut Rezza, BPBD Kabupaten Majalengka sudah menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Di antaranya pompa air manual untuk wilayah di daerah pegunungan. BPBD juga berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya, seperti pemadam kebakaran, juga jajaran TNI dan Polri. 

 

 
Berita Terpopuler