Pembelian Gas Elpiji 3 Kilogram di Bengkulu Gunakan Aplikasi MyPertamina

Masyarakat mampu diserukan membeli gas elpiji 5 kg atau 12 kg.

Republika/Prayogi
Pekerja menurunkan tabung gas LPG 3 kilogram bersubsidi di salah satu agen di Kawasan Rawasari ,Jakarta, Senin (26/12/2022). Pemerintah berencana mendorong penyaluran subsidi liquefied petroleum gas (LPG) 3 kg menjadi lebih tepat sasaran. Rencana tersebut diwujudkan dalam uji coba pembelian elpiji 3 kg dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) secara bertahap di seluruh Indonesia mulai 2023. Republika/Prayogi
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BENGKULU -- Pembelian gas elpiji bersubsidi, yakni ukuran tiga kilogram, di Kota Bengkulu kini harus dilakukan menggunakan aplikasi Mypertamina. Hanya mereka yang terdaftar yang bisa membelinya.
 
"Jadi masyarakat harus mendaftarkan terlebih dahulu nomor induk kependudukan (NIK) mereka melalui aplikasi tersebut dan apabila sudah terdaftar maka pihak pangkalan bisa melayani pembelian gas oleh masyarakat," kata Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu Erika Ariesanti di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Kamis (26/7/2023).
 
Erika menyebutkan hal tersebut sesuai dengan keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 37.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang Petunjuk Teknis Pendistribusian Isi Ulang Liquefied Petroleum Gas (Elpiji) Tertentu Tepat Sasaran. Melalui aplikasi MyPertamina, masyarakat akan mendapatkan jatah satu tabung untuk kebutuhan rumah tangga dan dua tabung untuk kebutuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
 
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang tidak masuk dalam kelompok penerima gas bersubsidi untuk beralih ke ukuran lima atau 12 kilogram. Sebab, yang menjadi sasaran pendistribusian elpiji ukuran tiga kilogram untuk masyarakat yang tidak mampu, pemilik usaha mikro yang disertai dengan rekomendasi dari kecamatan setempat dan nelayan.

Baca Juga

Sementara itu, berdasarkan pemantauan oleh tim Disperindag Kota Bengkulu, pangkalan masih menerima pasokan distribusi gas elpiji dari agen sesuai dengan kuota yang telah ditentukan. Terpantau, tidakada pengurangan pasokan.
 
Kelangkaan gas elpiji bersubsidi di Kota Bengkulu, menurut Erika, disebabkan karena banyaknya pembeli dari luar wilayah yang bukan warga sekitar pangkalan. Sementara itu, distribusi gas elpiji 3 kilogram juga hanya dilakukan pada hari kerja.
 
"Disperindag Kota Bengkulu juga menduga Festival Tabut menjadi salah satu faktornya. Pasalnya, pada festival tersebut banyak muncul pedagang musiman, sehingga kebutuhan akan gas 3 kilogram meningkat akhir-akhir ini," tuturnya.

 
Berita Terpopuler