Pecatur Iran yang Melepas Hijabnya Jadi Warga Negara Spanyol

Kabinet menyetujui pemberian kewargangeraan bagi Khadem pada Selasa.

Instagram saraa_khadem
Pecatur asal Iran, Sara Khadem
Red: Ferry kisihandi

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID – Pemain catur perempuan Iran yang melepas hijabnya saat menjalani kompetisi mendapatkan kewarganegaraan Spanyol. Ia pindah ke Spanyol pada Januari lalu setelah mendapatkan surat perintah penahanan atas tindakannya tak berhijab tersebut. 

Baca Juga

Dia adalah Sarasadat Khademalsharieh, lebih dikenal dengan nama Sara Khadem (26), mengikuti kompetisi FIDE World Rapid and Blitz Chess Championships di Kazakhstan pada Desember tahun lalu tanpa mengenakan hijab yang diwajibkan oleh negaranya, Iran.

Lembaran berita pemerintah Spanyol, Rabu (26/7/2023) menyatakan,’’Kabinet menyetujui pemberian kewargangeraan bagi Khadem pada Selasa dengan pertimbangan kondisi khusus yang dialamnya.’’ 

Pada Rabu, 25 Januari 2023, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menyatakan dirinya terinspirasi oleh Khadem. Menurut CNN, ia memposting foto di akun Twitter-nya bermain catur bersama Khadem di Madrid. Khadem terlihat tak mengenakan hijab.

‘’Saya banyak belajar hari ini dari seorang perempuan yang menginspirasi saya. Grandmaster catur perempuan Sara Khadem. Dukungan penuh saya untuk para atlet perempuan. Teladan kalian semua memberi sumbangsih bagi dunia yang lebih baik,’’ kata Sanchez.

Dalam wawancara dengan surat kabar Spanyol, El Pais, Khadem menjelaskan mengapa dia tak berhijab saat mengikuti turnamen pada Desember itu. ‘’Sejujurnya, bahkan sebelum mengikuti turnamen ini, saya tak pernah mengenakan hijab.’’

Maksudnya, kata dia, hijab dikenakan untuk keperluan di depan kamera karena dirinya mewakili Iran yang merupakan negara Islam.’’Bagaimanapun, saya merasa tak nyaman tak menjadi diri sendiri maka saya putuskan tak melakukannya lagi,’’ ujarnya. 

Pada Desember tahun lalu, muncul foto Khadem yang tak berhijab yang dimuat di Jamaran, yang merupakan busana wajib Iran saat mengikuti turnamen di Almaty, Kazakhstan. Penegakan kewajiban mengenakan hijab kian ketat setelah peristiwas Mahsa Amini. 

Kematian Amini memicu aksi yang meluas.....

Amini yang berusia 22 tahun meninggal dunia di tahannan polisi moral Iran pada pertengahan September 2022. Kematian Amini memicu aksi yang meluas di Iran dan Khadem tak merasa menyesal mendukung gerakan protes tersebut. 

Meski demikian, ia menyatakan perintah surat penahanan setelah tak berhijab di turnamen di Kazakhstan membuatnya tak mungkin pulang ke Iran. Menurut dia, surat perintah itu merupakan hal paling mengerikan yang pernah terjadi pada dirinya. 

‘’Sebagai pecatur, kami mesti selalu memperkirakan apa yang mungkin terjadi selanjutya. Namun, ini berjalan tak seperti yang saya harapkan,’’ katanya di sebuah lokasi di Spanyol selatan tempat kini ia tinggal bersama suaminya yang sutradara film dan anaknya dalam wawancara dengan Reuters yang dipublikasikan 15 Februari 2023. 

Khadem yang tiba di Spanyol pada Januari menyatakan, pihak berwenang Iran memintanya menyatakan penyesalan atas tindakannya melepas hijab dalam rekaman video sebagai syarat bisa pulang ke Iran. Namun ia menolaknya.

Menurut dia, melepas hijab merupakan hal yang ia pikir benar dan dia tak menyesalinya. ‘’ Ini (tak berhijab) menjadi salah satu simbol pergerakan di Iran dan saya juga akhirnya memutuskan melakukan sesuatu yang saya inginkan. Saya termotivasi oleh rakyat Iran.’’

 
Berita Terpopuler