Sebelum Hubungan Keduanya Hancur, Valentino Rossi adalah Segalanya Bagi Marc Marquez

Panasnya hubungan Rossi dan Marquez bahkan menjalar hingga ke ubun-ubun para fans.

Acidmoto
Valentino Rossi dan Marc Márquez ketika masih saling berhubungan baik.
Rep: Anggoro Pramudya Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembalap Repsol Honda Marc Marquez membicarakan bagaimana ia mengidolakan Valentino Rossi dan menceritakan kesan pertamanya setelah mengalahkan the Doctor di lintasan balap MotoGP. Sudah bukan rahasia umum lagi, hubungan Marquez dengan legenda Valentino Rossi selama di lintasan MotoGP tidak berjalan dengan baik, atau lebih tepatnya, hancur. 

Baca Juga

Panasnya hubungan Rossi dan Marquez bahkan menjalar hingga ke ubun-ubun para fans-nya masing-masing. 

Bagi fans Marquez, Rossi seolah sosok tua bangka yang arogan, enggan mengakui keunggulan the Baby Alien. Demikian di mata pencinta Rossi, Marquez adalah sosok muda kurang ajar yang hipokrit. 

Marquez pernah mengakui dirinya tumbuh menjadi seorang pembalap profesional berkat sang idola, Valentino Rossi. "Saya juara dunia delapan kali, enam kali di MotoGP. Saya tidak bisa menggambarkan kepribadian saya. Di sini, sepertinya saya pendiam. Tapi, di lintasan justru sebaliknya," kata Marquez menjelaskan dilansir Crash, Senin (24/7/2023).

Pada 2013, dengan Rossi kembali ke Yamaha setelah dua tahun yang tragis di Ducati, Marquez memulai debutnya di kelas utama dan merebut gelar juara. Marquez pun menjadi kekuatan besar di MotoGP lantaran berhasil memenangkan tahun pertamanya sekaligus mengasapi Valentino Rossi, Dani pedrosa, dan Jorge Lorenzo tiga rider kawakan yang sudah banyak mengenyam asam-manis lintasan.

"Ketika saya masih kecil saya punya poster, dan saya bermain video game sebagai Valentino Rossi. Kemudian pada 2013 saya memenangkan kategori itu. Dalam karier saya, ini adalah hal terbesar yang saya lakukan," ujar Marquez.

Rossi tidak pernah memenangkan kejuaraan kelas utama lainnya setelah Marquez berada di grid. Bagi the Baby Alien, untuk menjadi juara dunia tidak melulu dibutuhkan kecepatan di lintasan.

Selain akselerasi maksimum, dari motor para rider... 

Selain akselerasi maksimum, dari motor para rider juga harus pintar, memiliki bakat dan pantang menyerah untuk bisa mengalahkan semua lawan. "Anda harus memikirkan diri Anda dan fokus pada setiap pertumbuhan, Anda harus pintar."

Pembalap Valentino Rossi dan Marc Marquez. - (Crash)

Marquez mengumpulkan enam gelar dan meskipun dia tetap terpaku pada penghitungan itu di tengah periode pengujian terbanyak dalam kariernya, ia telah menjelaskan mentalitas menjadi seorang juara. Retaknya hubungan Marquez dengan Rossi terjadi pada Grand Prix Malaysia 2015 yang dikenal sebagai 'Sepang Clash' di mana Rossi dianggap menyenggol Marquez sehingga membuat pembalap Spanyol terjatuh.

Akibat hal itu ambisi Rossi untuk merengkuh gelar juara MotoGP musim tersebut sirna karena mendapatkan hukuman dan harus start dari posisi paling buncit pada balapan selanjutnya. Saat itu Jorge Lorenzo keluar sebagai juara. Balapan di musim 2015 berjalan dramatis, Marquez dituding menghangi Rossi yang bertekad meraih poin penentu juara. 

 

 
Berita Terpopuler