Ada Dorongan Pemilu, Bank Indonesia Antisipasi Lonjakan Kebutuhan Uang Tunai

Bank Indonesia Jawa Barat siap memenuhi kebutuhan uang tunai pada semester II 2023.

ANTARA/Aprillio Akbar
Pegawai menghitung uang rupiah.
Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Barat siap memenuhi kebutuhan uang tunai pada semester II 2023 yang diprediksi meningkat dibandingkan semester I 2023. Ini terkait kegiatan Pemilu 2024.

Baca Juga

Kepala Kantor Perwakilan BI Jawa Barat Erwin Gunawan Hutapea mengatakan, pada semester II 2023, kebutuhan uang tunai diprediksi meningkat karena memasuki masa-masa kampanye berkaitan dengan kontestasi politik pada tahun 2024. "Biasanya di masa kampanye terjadi peningkatan jumlah uang kartal yang keluar dari sistem perbankan untuk memfasilitasi sejumlah kegiatan," kata Erwin di Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/7/2023).

Pada periode semester I 2023, menurutnya, Bank Indonesia salah satunya telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp 18 triliun, khususnya untuk kebutuhan saat momen Lebaran. Menurutnya, ada sekitar Rp 17 triliun uang tunai yang keluar dari perbankan yang beredar di masyarakat.

"Setelah periode lebaran, siklusnya itu uang tunai memang akan kembali ke sistem perbankan," kata Erwin.

Menurut dia, Jawa Barat termasuk wilayah yang bersifat inflow soal peredaran uang. Ini karena biasanya pengusaha dari Jawa Barat beraktivitas melakukan transaksi di Jakarta dan disetor di wilayah Jawa Barat.

"Seperti misalnya, UMKM di Tasikmalaya yang berjualan di Tanah Abang, dia menerima pembayaran di Jakarta, kemudian uangnya akan dibawa ke Jawa Barat," kata dia.

Di luar fenomena politik, dia berharap peredaran uang yang meningkat pada masa-masa kampanye itu bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi Jawa Barat. "Karena biasanya akan banyak persiapan-persiapan kampanye, seperti pemesanan kaus, atribut, mudah-mudahan ini memberikan geliat ekonomi lebih baik," katanya.

 
Berita Terpopuler