Kawasan Ini Jadi ‘Titipan KK’ Jelang PPDB Zonasi

Modus manipulasi data kependudukan calon peserta didik ini bermacam-macam.

Republika/Shabrina Zakaria
Sejumlah orangtua calon peserta didik mendatangi SMAN 1 Bogor pada Selasa (11/7/2023), lantaran kecewa dengan hasil pengumuman PPDB zonasi.
Rep: Shabrina Zakaria Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Polemik sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Bogor, Jawa Barat, tengah mencuat akibat fenomena manipulasi data kependudukan, dengan menumpang pada kartu keluarga (KK) warga setempat. Permukiman warga di Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, menjadi sasaran empuk menumpang KK karena berdekatan dengan dua sekolah negeri favorit, yakni SMPN 1 Bogor dan SMAN 1 Bogor.

Salah seorang warga di RT 04/ RW 08 Kelurahan Paledang, Erna (bukan nama sebenarnya/49 tahun), menjadi salah satu ‘korban’ dari fenomena menumpang KK. Bahkan, ia sendiri tidak mengetahui apabila ada nama orang lain disisipkan dalam KK-nya.

Erna mengaku baru tahu jika ada nama yang disisipkan ketika Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto melakukan sidak di kawasan tersebut pekan lalu. Saat itu Bima Arya bertemu dengan suami Erna, dan menanyakan nama pendaftar PPDB yang mendaftar menggunakan alamat rumahnya.

“Mungkin nembak kali ya, kita nggak tahu dari mana. Nggak ada (yang izin mau numpang KK). Nggak ada anak sekolah juga di sini,” kata Erna ketika ditemui Republika.co.id di kediamannya, Rabu (12/7/2023).

Lebih lanjut, Erna mengatakan, rumah yang ditempatinya ini merupakan rumah pribadi. Ia telah tinggal di rumah tersebut sejak lahir.

Menurut Erna, pada tahun-tahun sebelumnya, tidak ada fenomena menumpang KK atau titip KK ke warga setempat. Terlebih ia tidak mengetahui apabila KK-nya sendiri menjadi sasaran fenomena tersebut. “Mungkin tahun-tahun yang lalu ada, kali ini kasusnya lebih banyak kali ya jadi anak-anak sekitar sini malah nggak bisa masuk (diterima di sekolah sasaran),” ucapnya.

Sementara itu, warga lain di RT 04/ RW 01 Kelurahan Paledang, sebut saja Uci, mengatakan, tahun ini ia juga menjadi sasaran menumpang KK. Namun bedanya, Uci mengetahui apabila KK-nya disisipkan nama orang lain.

Baca Juga

Uci menyebutkan, nama yang dititipkan di KK-nya itu merupakan nama keponakannya. Dengan harapan keponakannya itu bisa diterima di SMPN 1 Bogor, yang berada satu RT dan RW dengan tempat tinggalnya. “Tapi nggak keterima, bukan rezekinya, dia dari Jakarta. Jadinya mau ambil sekolah swasta ke sini,” kata dia.

Uci mengatakan, keponakannya yang berasal dari Jakarta itu sengaja pindah bersamanya ke Kota Bogor. KK yang diterbitkan untuk mendaftar PPDB pun berumur kurang dari setahun.

Selain keponakannya, Uci mengaku tidak mengetahui apakah ada aksi serupa yang dilakukan warga sekitar. Ia pun tidak tahu menahu terkait dugaan percaloan dalam PPDB zonasi. “Nggak ada,” ujarnya singkat.

Sebelumnya, diberitakan Tim Verifikasi PPDB Kota Bogor menemukan ratusan data kependudukan pendaftar SMP tidak sesuai dengan data asli. Modus manipulasi data kependudukan yang dilakukan oleh calon peserta didik ini bermacam-macam.

Agar bisa lolos PPDB melalui sistem zonasi, ada oknum yang memasukkan nama calon peserta didik ke KK orang lain, tanpa sepengetahuan pemilik aslinya, ada KK yang diterbitkan kurang dari satu tahun, serta ada yang alamatnya tidak ditemukan.

 
Berita Terpopuler