Habib Abdur Rahman: Membela Alquran  Keharusan Bagi Muslim

Alquran menjadi pedoman bagi umat manusia.

EPA/ SHAHZAIB AKBER
Sebagai umat muslim tentu wajib membela Alquran. (ilustrasi)
Rep: Andrian Saputra Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Perobekan Alquran yang dilakukan oleh seorang pria asal Irak,Salwan Momik, di depan sebuah masjid di Stockholm, Swedia pekan lalu menuai reaksi dari umat Muslim di seluruh dunia. Unjuk rasa di berbagai negara terjadi menuntut agar otoritas Swedia menjatuhkan hukuman terhadap Salwan Momik karena tindakan Islamophobia yang dilakukannya. Bagaimana seharusnya umat Muslim di Indonesia bersikap?

Baca Juga

Pimpinan Majelis Taklim dan Dzikir Baitul Muhibbin, Habib Abdur Rahman Al Habsyi, menjelaskan bahwa Alquran  merupakan firman Allah (Kalamullah)  yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk kemudian dijadikan pedoman bagi umat manusia dalam menapaki kehidupannya sehingga tercapai kemaslahatan di dunia juga di akhirat. Alquran merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. 

Sebagaimana firman Allah swt dalam Surat Al-Baqarah ayat 2

ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ

Artinya: “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa”

Oleh karena itu, menurut Habib Abdur Rahman sebagai umat Islam sudah seharusnya mencintai Alquran. Yakni dengan mencintainya secara tepat dan benar. Habib Abdur Rahman mengatakan Alquran adalah sebagai petunjuk dan pembimbing, Alquran juga sebagai obat dan berfungsi sebagai al-furqan (pemisah antara yang haq dan batil). Alquran juga berisi banyak sekali pelajaran dan juga menjadi media komunikasi hamba dengan Allah. Karena itu menurut Habib Abdur Rahman sesuatu yang dicintai pasti akan disebut-sebut, diingat, diikuti keinginannya dan diberlakukan dengan sebaik-baiknya. Sesuatu yang dicintai pasti sangat didambakan dan diharapkan. Apa yang menjadi keinginannya akan dituruti. 

"Pecinta tentu akan marah yang dicintainya diganggu apalagi dinistakan. Baru-baru ini kita dikejutkan lagi dengan peristiwa pembakaran Alquran di Swedia. Peristiwa tersebut tentu menyulut banyak reaksi dari masyarakat muslim dunia. Sejatinya jangan terburu-buru bereaksi dengan teriakan keras, atau bereaksi dengan cepat, padahal hati kita tidak sedih sama sekali saat Nabi dan agama kita dihina. Bukankah Ada orang yang mati di medan pertempuran membela Islam tetapi masuk neraka karena memperjuangkan agama bukan karena Allah?," kata Habib Abdur Rahman kepada Republika.co.id pada Selasa (04/07/2023).

Menurut Habib Abdur Rahman orang yang mencintai Alquran akan membela Alquran dengan cara yang cerdas. 

"Jika hati kita merasa sedih dan menangis saat agama kita dihina, maka akan muncul reaksi istimewa, karena hati adalah raja dari dalam diri kita. Hatilah yang akan membuat program yang cerdas untuk membela Alquran. Berbeda dengan jika kita membela agama hanya karena ingin dipuji atau hanya ikut-ikutan. Membela Alquran adalah keharusan bagi seorang muslim, karena Alquran  akan menjadi pembela kepada kita pada hari kiamat," katanya. 

Sebagaimana sabda Rasulullah  SAW:

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِه

“Bacalah oleh kalian Al-Qur’an karena ia (Al-Qur’an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafaat bagi orang-orang yang rajin membacanya.

 (HR. Muslim)

Habib Abdur Rahman mengatakan bahwa kesadaran membela Alquran jangan hanya muncul saat Alquran dinistakan. Menurutnya seseorang Muslim akan dianggap betul-betul membela Alquran jika dalam setiap nafas kehidupan berpedoman pada Alquran. Berperilaku dalam kehidupan sehari-hari dengan akhlak mulia sesuai yang diajarkan Alquran. Sehingga menurut Habib Abdur Rahman orang yang berakhlak akan disegani dan dicintai oleh setiap orang bahkan oleh pihak musuh.

"Satu hal yang perlu kita ingat bahwa sejak masa silam, orang kafir dan orang munafik selalu bekerja sama. Orang kafir melakukan konspirasi untuk merusak islam dari luar, sementara orang munafik bertugas melakukan pendangkalan ideologi kaum muslimin. Mereka saling membisikkan kalimat indah, untuk menipu orang yang beriman," katanya. 

Sebagaiman firman Allah SWT:

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا

Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu manusia. (Surat al-An’am ayat 112)

"Setiap pecinta akan membela yang dicintainya. Dan bagi seorang Muslim membela Alquran adalah suatu keniscayaan. Allah pun dalam Al-Qur'an memberikan janji indah untuk itu," kata Habib Abdur Rahman 

Allah SWT berfirman:

وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ

 

Sungguh Allah akan menolong orang yang membela-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (Surat al-Hajj: 40).

 
Berita Terpopuler