Gubernur Sumut Ingatkan Begal: Jika tak Bisa Hentikan, Saya Paksa Hentikan

Gubernur Edy menyiapkan Satpol-PP yang dilengkapi dengan alat doubel stick,

Dok Pemkot Sumut
Gubernur Sumatra Utara (Sumut), Letjen (Purn) Edy Rahmayadi.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, meminta aparat kepolisian untuk menindak tegas aksi begal yang semakin marak dan meresahkan masyarakat di wilayah ini. Ia pun telah berkoordinasi dengan Polda Sumut. 

Baca Juga

"Kita sudah melakukan koordinasi dengan Polda Sumut, meminta untuk menindak tegas para pelaku kejahatan jalanan ini," ujar Edy Rahmayadi, di Medan, Rabu.

Ia mengaku geram dengan aktivitas begal yang dalam beberapa pekan ini marak terjadi di wilayahnya. Sehingga membuat masyarakat resah dengan tindakan kejahatan tersebut. "Untuk para begal, tolong hentikan itu, masyarakat resah," katanya menegaskan.

Ia mengatakan pihaknya akan terus berupaya untuk menghentikan aksi para begal yang meresahkan masyarakat tersebut, antara lain dengan menyiapkan Satpol-PP yang dilengkapi dengan alat "doubel stick".

"Jadi, kalau tidak bisa menghentikan, saya paksa menghentikan. Saya punya kekuatan Satpol- PP, mau tak siapkan double stick," ujar Edy.

Menurut dia, aksi maraknya begal tersebut, tidak terlepas dengan penggunaan narkoba, sehingga para pelaku begal nekat melakukan aksi kejahatan yang kerap merenggut nyawa orang. "Jadi, jangan menggunakan narkoba itu ya, bahaya itu," tuturnya.

Selain itu, mantan pangkostrad ini juga mengimbau masyarakat Sumatra Utara menghindari mobilitas dini hari untuk memitigasi kasus begal di jalan raya. "Jangan keluar tengah malam," ujar Edy Rahmayadi.

 

 
Berita Terpopuler