Jokowi Dianggap Lebih Jagokan Prabowo daripada Ganjar, Hasto: Itu tidak Benar

Menurut Hasto, sikap dukungan Jokowi ke Prabowo semata demi menjaga kondusivitas.

EPA-EFE/DAN HIMBRECHTS
Presiden Jokowi dianggap lebih menjagokan Prabowo daripada Ganjar sebagai capres 2024, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membantah anggapan itu. (ilustrasi)
Rep: Febrian Fachri, Wahyu Suryana Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menampik anggapan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan kader murni PDIP kini lebih menjagokan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto daripada capres dari PDIP, Ganjar Pranowo. Hasto menyebut tindakan Jokowi menyanjung Prabowo dalam berbagai kesempatan tidak lebih dari sekadar keinginan memastikan kondisi nasional aman dan kondusif jelang Pilpres 2024. 

Baca Juga

"Pak Jokowi memilih Pak Prabowo? Saya luruskan, itu tidak benar," kata Hasto usai menghadiri Rapat Kerja Daerah PDIP di Padang, Selasa (4/7/2023). 

"Pak Jokowi dalam kapasitas beliau sebagai presiden, (hanya ingin) memastikan agar proses pergantian kepemimpinan kedepan berjalan dengan baik," sambung Hasto. 

Hasto menegaskan, Jokowi sebagai kader PDIP selalu sejalan dengan kebijakan partai. Dalam pemberian arahan pada Rakernas PDIP ke III beberapa waktu lalu, Jokowi menurut Hasto memberikan tips dan trik untuk memenangkan Ganjar di Pemilu 2024 nanti. 

"Pak Jokowi masih bagian dari keluarga besar PDIP. Beliau telah memberikan arah khusus kepada kami dan semua kader," kata Hasto menambahkan. 

 

Berdasarkan survei Lembaga Survei Jakarta (LSJ), Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto, diyakini bakal menjadi tokoh yang dipromosikan atau diberikan dukungan Presiden Jokowi di Pilpres 2024. Tercatat suara responden sebesar 42,3 persen meyakini Prabowo bakal mendapatkan dukungan dari Jokowi.

Direktur Riset LSJ, Fetra Ardianto, mengatakan, semua ini dikarenakan faktor-faktor yang dimiliki Prabowo. Antara lain sebagai salah satu menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu yang berkinerja baik. Selain itu, publik meyakini dukungan itu datang karena sosok Prabowo yang memang dikenal loyal kepada Presiden Jokowi.

"Prabowo dinilai publik paling dekat dan loyal kepada Jokowi," kata Fetra, Senin (3/7).

Untuk Ganjar Pranowo, ia menerangkan, hanya 38,2 persen suara responden yang meyakini Jokowi bakal memberikan dukungan di Pilpres 2024. Publik mempromosikan Ganjar cuma karena keduanya sama-sama berasal dari PDIP.

Sedangkan, publik yang kurang yakin Ganjar bakal didukung Jokowi karena terbukti kurang royal. Ganjar berani menggagalkan proyek pemerintah untuk menggelar Piala Dunia U-20 sebagai tuan rumah pada tahun ini.

Fetra turut menyampaikan tingginya tingkat kepuasan mayoritas responden yang mencapai 74,7 persen terhadap Jokowi. Berpotensi memberikan bonus elektoral bagi kandidat yang memperoleh endorsement pada pilpres 2024.

"Tokoh yang mendapat endorsement dari Jokowi cenderung akan mendulang bonus elektoral dan memiliki elektabilitas tinggi. Sebaliknya, tokoh yang berlawanan terhadap Jokowi berpeluang kehilangan bonus elektoral," ujar Fetra.

Hasil survei yang dipaparkan LSJ sendiri bertajuk Dinamika Elektabilitas dan Arah Dukungan Kalangan ASN dan Emak-Emak Jelang Pemilihan Presiden 2024. Digelar untuk periode 20-29 Juni 2023 melibatkan 1.200 responden.

Pengumpulan data yang dilakukan LSJ dalam survei ini dilakukan melalui metode wawancara via telepon dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Sedangkan, untuk margin of error sekitar 2,83 persen.

 

Ke mana Jokowi berlabuh? - (Republika/berbagai sumber)

 
Berita Terpopuler