Palestina Menegaskan tak akan Kibarkan Bendera Putih 

Palestina menyeru komunitas internasional menghentikan aksi diam yang memalukan.

EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Asap membubung selama operasi militer Israek di Jenin, Tepi Barat, Senin, 3 Juli 2023.
Red: Ferry kisihandi

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH – Presiden Palestina Mahmud Abbas menangguhkan kontak dan koordinasi keamanan dengan Israel. Keputusan ini merespons serangan pasukan Israel terhadap kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat, yang menewaskan sepuluh warga palestina. 

Abbas menempuh kebijakan ini setelah rapat kabinet di Ramallah, Tepi Barat. Ia telah beberapa kali menangguhkan sementara kontak dengan Israel untuk merespons kekerasan yang dilakukan Israel. Palestina juga meminta dunia internasional tak bungkam atas aksi Israel di Jenin. 

‘’Pemimpin Palestina menghentikan semua kontak dan pertemuan dengan Israel dan menyetop koordinasi keamanan merespons agresi mereka di Jenin,’’ kata juru bicara kantor kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeineh, seperti dilansir Anadolu, Senin (3/7/2023)

Ia menambahkan, semua komitmen dan kesepakatan dengan Israel yang dicapai di perundingan Aqaba dan Sharm El Sheikh tak lagi berlaku. Perundingan itu digelar pada 26 Februari dan 19 Maret lalu untuk meredam ketegangan di seluruh wilayah Palestina. 

Sebelumnya, Palestina mengecam aksi militer Israel sebagai kejahatan perang baru. Rudeineh menyatakan apa yang dilakukan pemerintahan pendudukan terhadap Jenin dan kamp pengungsi di sana merupakan kejahatan perang terhadap warga Palestina. 

‘’Rakyat Palestina tak akan menyerah atau mengibarkan bendera putih tetapi akan tetap berdiri di tanah mereka menghadapai agresi brutal hingga penjajah dikalahkan dan kemerdekaan diraih,’’ kata Rudeineh menegaskan. 

Serangan militer Israel menyebabkan delapan warga Palestina meninggal dunia. ‘’Kejahatan yang dilakukan Israel dan pemukim ilegal tak akan menciptakan keamanan dan stabilitas bagi mereka kecuali rakyat Palestina mendapatkan keamanan.’’

Ia menyeru kepada komunitas internasional, "Hentikan aksi diam yang memalukan dan segera bertindak serius agar Israel menghentikan agresinya terhadap rakyat Palestina.’’ Mereka harus bertanggung jawab atas kejahatan yang mereka lakukan. 

AS menyatakan memantau yang terjadi di Jenin dan mereka tak mempermasalahkannya. ‘’Kami mendukung keamanan Israel dan hak mereka membela rakyatnya melawan Hamas, Jihad Islam, dan kelompok teroris lainnya,’’ ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih. 

Serangan Israel ke Jenin hanya beberapa hari setelah para pemimpin Hamas dan Jihad Islam yang berbasis di Gaza, yaitu Ziad Nakhalah dan Ismail Haniyeh mengunjungi Iran dan melakukan pembicaraan dengan serangkaian tokoh Iran.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani mengecam serangan Israel terhadap Jenin. Ia menggambarkannya sebagai kejahatan, ini bagian dari terorisme negara. Zionis, kata dia, kali ini akan dikalahkan. 

‘’Kejahatan yang terus berlanjut dilakukan Zionis sekali lagi membuktikan normalisasi hubungan dengan Zionis tak akan menghentikan mereka sebagai mesin pembunuh, tidak menghalangi atau memengaruhinya,’’ kata Kanaani dalam konferensi pers, Senin. 

Sejumlah negara di dunia Islam telah melakukan normalisasi hubungan dengan Israel di antaranya Yordania dan Mesir. Keduanya lebih awal menormalisasi hubungan. Sedangkan Maroko, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Sudan melakukannya melalui Abraham Accord pada 2020 yang dimediasi AS saat pemerintahan Presiden Donald Trump.

Kini AS, sekutu Israel, mendorong agar Arab Saudi juga menormalisasi hubungan dengan Israel. Namun Saudi menyatakan belum bersedia melakukannya. Menurut mereka normalisasi hanya memberikan manfaat kecil jika Palestina tak menjadi negara merdeka.  

Secara terpisah, Sekjen Liga Arab Ahmed Aboul Gheit mengecam operasi brutal militer Israel di Jenin. ‘’Pengeboman atas kota dan kamp pengungsian dengan pesawat dan merobohkan rumah-rumah dengan buldozer hanya akan meningkatkan eskalasi.’’

Ia meminta dunia internasional ikut turun tangan dan menyetop operasi kejahatan yang dilakukan Israel. Koordinator kemanusiaan PBB di Palestina, Lynn Hastings menyampaikan peringatan agar akses dibuka bagi mereka yang terluka.

Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan, hampir 190 warga Palestina dibunuh pasukan Isreal sejak awal tahun ini. Setidaknya 25 warga Israel juga tewas akibat serangan terhadap mereka pada periode waktu yang sama. 

 
Berita Terpopuler