Dirumorkan Jadi Kandidat James Bond, Kegembiraan Idris Elba Dirusak Troll Rasis

Idris Elba sempat dirumorkan sebagai pemeran James Bond baru.

EPA-EFE/NINA PROMMER
Aktor Idris Elba sempat dirumorkan terpilih sebagai pemeran James Bond.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Idris Elba menyalahkan troll rasis karena merusak kegembiraannya atas desas-desus bahwa dia didapuk menjadi pemeran James Bond berikutnya. Bintang serial Luther itu sebelumnya dikabarkan mengambil alih peran karakter 007 setelah kepergian aktor Daniel Craig.

Elba mengatakan awalnya ia merasa seperti mendapat "pujian besar" karena dikaitkan dengan pekerjaan yang didambakan banyak aktor tersebut. Namun, kegembiraannya rusak karena kebencian daring atas bintang film kulit hitam yang berpotensi memainkan peran mata-mata super untuk pertama kalinya.

"Sebenarnya, saya mendapat pujian untuk waktu yang lama tentang ini. Rasanya seperti, 'Ini tak mungkin!' Soalnya ini James Bond. Kita semua adalah aktor dan kita memahami peran itu. Itu salah satu (peran) yang didambakan. Diminta untuk menjadi James Bond seperti, 'Oke, Anda telah mencapai puncak'," kata Elba, dilansir AceShowbiz, Kamis (29/6/2023).

Elba mengatakan rumor tersebut merupakan pujian besar untuknya. Dia merasa dunia ikut senang dengan gagasan bahwa Idris Elba dapat dipertimbangkan untuk peran 007. Namun, dia terganggu dengan beberapa orang yang berkomentar jahat tentang gagasan itu.

"Mereka yang tidak senang tentang wacana itu membuat semuanya menjijikkan dan tidak menyenangkan karena itu menjadi tentang ras. Itu menjadi tentang omong kosong, dan saya yang menanggung bebannya," ujar Elba.

Elba sebelumnya menyinggung masalah ras di Hollywood dengan menyatakan tidak akan lagi menyebut dirinya sebagai aktor kulit hitam. Dia dilanda banjir kritik daring pada awal tahun ini, ketika dia mengungkapkan dalam sebuah wawancara bahwa dia tidak lagi menggunakan label untuk dirinya sendiri. Dia merasa itu menempatkan dirinya dalam "kotak" dan mempromosikan obsesi dunia untuk membagi orang menjadi ras.

"Sebagai manusia, kita terobsesi dengan ras. Dan obsesi itu benar-benar dapat menghambat aspirasi orang, menghambat pertumbuhan orang. Rasisme harus menjadi topik diskusi, tentu saja. Rasisme itu sangat nyata," kata Elba.

Baca Juga

Menurut Elba, masyarakat harus tumbuh. Dia mengatakan kulit hanya organ yang membungkus tubuh. Elba kemudian mengecam komentar yang menyudutkannya tersebut.

"Saya mengatakan saya tidak suka menyebut diri saya aktor kulit hitam adalah hak prerogatif saya. Itu saya, bukan Anda. Jadi bagi Anda untuk berbalik dan berkata kepada saya, Saya 'menyangkal hitamnya kulit saya. Atas dasar apa? Apakah Anda mendengar itu? Di mana saya menyangkalnya? Dan untuk apa? Itu bodoh. Terserah," ujar Elba.

Elba menyebut reaksi terhadap pernyataan "aktor kulit hitam" adalah bukti media sosial bisa menjadi inkubator konflik. Beberapa hari setelah obrolannya dengan Esquire, Elba mengklarifikasi ucapannya tentang rasnya di Twitter.

"Tidak ada satu jiwa pun di Bumi ini yang dapat mempertanyakan apakah saya menganggap diri saya seorang 'pria hitam' atau bukan. Menjadi 'aktor' adalah sebuah profesi, seperti menjadi 'arsitek', mereka tidak ditentukan oleh ras. Namun, Jika Anda mendefinisikan pekerjaan dengan ras, itu adalah hak prerogatif," kata Elba.

 
Berita Terpopuler