Amien Rais: Al-Zaytun Produk Orba dan Ada yang Pelihara

Amien Rais sebut sponsor Al-Zaytun sama dengan Masjid At-Tin.

Republika/M Fauzi Ridwan
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Amien Rais menjadi khatib pada shalat Idul Adha 1444 Hijriah yang digelar di Lapangan Transmart Mal, Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Rabu (28/6/2023). Ribuan jamaah mengikuti shalat Idul Adha tersebut.
Rep: Fauzi Ridwan Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Amien Rais ikut memberikan tanggapan terkait dugaan kesesatan yang terjadi di Pondok Pesantren Al-Zaytun. Ia menyebut Al Zaytun merupakan produk Orde Baru (orba) dan terdapat pihak yang memelihara hingga saat ini.

Baca Juga

"Jadi saya kira ada yang pelihara, jadi kalau saya sederhana melihatnya, ini memang produksi dari Orde Baru ya," ucap dia kepada wartawan seusai shalat Idul Adha di Lapangan Transmart, Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Rabu (28/6/2023).

Tidak hanya itu, ia mengungkapkan bahwa sponsor dari pendirian Pondok Pesantren Al-Zaytun sama dengan yang mendirikan Masjid At-Tin. Namun, Amien Rais enggan memberitahukan secara detail pihak-pihak yang dimaksud.

"Jadi caranya melihat mudah sekali, wat-tini waz-zaitun. Masjid At-Tin dan pesantren Zaytun saya kira sama sponsornya tidak usah mendetail," ungkap dia.

Diundang Al Zaytun

Saat masih menjadi Ketua MPR RI, ia mengaku diajak dan diundang oleh Panji Gumilang untuk datang ke Pondok Pesantren Al Zaytun.

 

Namun, saat itu ia memiliki keyakinan kurang sepaham dengan ponpes tersebut.

"Dia mengundang saya, secara betul-betul meminta datanglah pak Amien, pak Amien sudah ketinggalan karena tokoh-tokoh teman pak Amien sudah pada berdatangan. Waktu itu saya punya intuisi, sepertinya kurang sreg," jelas dia.

Ia berharap agar polemik Ponpes Al Zaytun segera diselesaikan secara tuntas dan ditutup. Terkait asetnya, Amien menyarankan agar pesantren tetap berjalan dan diarahkan agar tidak menyimpang.

"Nah, sekarang untuk menyingkat kata saya kira cepat saja kasus itu diselesaikan, ditutup," ucap dia.

Amien mengatakan pemerintah dapat berkoordinasi dengan ulama-ulama di MUI atau di ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah, Persis dan lainnya untuk membahas operasional ponpes Al Zaytun tersebut. Pesantren dapat dijalankan dan tidak menyimpang.

"Saya kira asetnya gak usah diambil alih ya tapi dibuat pesantren yang menurut ulama ulama MUI, ulama-ulama NU yang pasti lebih tahu agama dari pada Panji Gumilang, juga ulama Muhammadiyah, Persis dan lain sebagainya itu diminta bersama-sama meneruskan pesantren yang lurus, yang istiqamah, dan yang tidak menyeleweng," kata dia.

Terkait dorongan sejumlah pihak agar Panji Gumilang segera di penjara, ia mengaku tidak ingin membahas hal tersebut. "Penjara apa itu kurang tahu lah saya," kata dia.

 

 

 
Berita Terpopuler