Cara Unisba Amati Hilal 1 Dzulhijjah

Fakultas Syariah Unisba akan mengumumkan hasil pengamatan hilal 1 Dzulhijjah.

Dok. Kemenag DIY
Ilustrasi mengamati hilal.
Rep: Arie Lukihardianti Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung (Unisba) melakukan pengamatan hilal 1 Dzulhijjah 1444 H bekerja sama dengan Badan Hisab dan Rukyat Daerah (BHRD) Jawa Barat, dan Kementrian Agama Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga

Pemantauan hilal dilakukan di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba dengan koordinat tempat Lintang -6˚54’12” LS, Bujur 107˚36’32” BT dan ketinggian tempatnya 750 Meter diatas permukaan laut, Kamis (18/6/2023).

Menurut Kepala Observatorium Albiruni, Encep Abdul Rojak, kegiatan ini berstatus resmi terdaftar sebagai titik pengamatan hilal awal.

“Artinya hasil dari pengamatan ini akan dilaporkan kepada Kementrian Agama Republik Indonesia sebagai bahan Itsbat Awal Dzulhijjah 1444 H,” ujar Encep.

Encep mengatakan, ijtimak atau konjungsi terjadi pada pukul 11:21 WIB. Konjungsi berarti posisi Bumi, Bulan, dan Matahari berada pada satu garis astronomis. 

"Sejak terjadinya konjungsi sampai dengan waktu pengamatan disebut Umur bulan/hilal sekitar 6 jam 26 menit,” katanya.

Pengamatan hilal, kata dia, akan dimulai saat matahari terbenam yaitu pukul 17.47 WIB. Lama pengamatan hilal dilakukan selama 7 menit, karena bulan akan terbenam pada pukul 17.53 WIB. Posisi bulan/hilal berada pada Azimuth 297˚59’52” dan posisi Matahari berada pada azimuth 293˚21’18”.

Nilai ini, kata Encep, dihitung dari titik Utara sejati ke arah Timur-Selatan-Barat melalui lingkaran horizon atau ufuk sampai dengan proyeksi bulan dan matahari di ufuk. 

Berdasarkan data ini, bulan atau hilal berada di sebelah Utara/Kanan matahari.

Berdasarkan data ini, bulan atau hilal berada di sebelah Utara/Kanan matahari perspektif pengamat. Pada Pkl 17.46 WIB, tinggi hilal +1˚38’47”, selanjutnya Pkl. 17.50 WIB (+0˚48’19”), Pkl. 17.53 WIB (+0˚11’00”), Pkl. 17.55 WIB (Terbenam).  

Menurut Encep, pada saat matahari terbenam Pkl 17.47 WIB, tinggi hilal sudah +0˚26’51”, dan hilal terbenam pada pkl 17.53 WIB. Artinya hilal sudah terbenam dan pengamatan pun selesai. 

“Tinggi hilal ini dihitung dari ufuk secara vertikal sampai dengan posisi bulannya. Nilai ketinggian saat ini belum memenuhi Batas minimal hilal/bulan mungkin terlihat (Imkan Rukyat), karena pada saat ini batas minimalnya berada pada ketinggian +3˚, sehingga mungkin hilal sulit dilihat. Jarak sudut lengkung bulan dari matahari yang disebut Elongasi berada pada nilai +2˚39’24,” paparnya.

Encep mengatakan,...lihat halaman berikutnya >>

Peralatan yang akan dipergunakan terdiri dari Teropong Digital Computerize dua buah & Teropong manual dua buah. 

“Di antaranya yang tersimpan di doom albiruni dan milik BMKG,” katanya.

Pengamatan, kata dia, dilakukan secara manual dan digital. Untuk pengamatan digital menggunakan teropong Cem70 merk iOptron yang terpasang di dalam observatorium / doom, dibantu juga dengan kamera CCD hitam putih yang menghubungkan teropong dengan laptop dan terkoneksi juga ke Layar TV melalui HDMI.

Untuk membuka kamera tersebut, kata dia, digunakan software Sharpcap yang berfungsi untuk memonitor tangkapan hilal / matahari pada teropong. Melalui software ini pun digunakan untuk mendokumentasikan hilal dalam bentuk foto atau video. 

"Apabila hasilnya tidak diketahui secara jelas objeknya / hilalnya, maka akan dilakukan olah citra hilal dengan software lainnya seperti iris atau siril. Keduanya merupakan software astronomi yang berfungsi untuk mengolah citra hilal agar terlihat kontras,” kata Encep.

Pengamatan hilal ini seluruhnya dilakukan oleh tim Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba. Para peserta yang hadir dapat bersama-sama berusaha untuk melihat hilal dari teropong utama yang akan disambungkan melalui media TV dalam menampilkan tangkapan teropong.

“Sehingga setiap orang yang hadir memiliki kesempatan yang sama untuk melihat hilal,” ujarnya.

 

Hasil kegiatan ini, kata dia, akan dilaporkan kepada Kementrian Agama sebagai bahan sidang Isbat 1 Dzulhijjah 1444 H. Keputusan akhirnya, apakah besok sudah masuk 1 Dzulhijjah atau belum, menunggu pengumuman resmi dari Pemerintah dalam hal ini Kementrian Agama RI.

 
Berita Terpopuler