Petani Temanggung Diimbau Tanam Kacang-kacangan Saat Kemarau

Tanaman jagung dan cabai juga tidak banyak memerlukan air.

ANTARA/Anis Efizudin
Petani memanen kacang merah (Phaseolus vulgaris). Petani Temanggung Diimbau Tanam Kacang-kacangan Saat Kemarau
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah mengimbau petani menanam kacang-kacangan. Kacang-kacangan lebih tahan terhadap musim kemarau yang diprediksi terjadi akibat El Nino pada 2023.

Baca Juga

"Tanaman yang betul-betul tahan kering hampir tidak ada, namun jenis kacang-kacangan agak tahan sekaligus bisa memperbaiki struktur tanah, karena bisa mengikat nitrogen," kata Kepala DKPPP Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto, Sabtu (17/6/2023).

Ia menyampaikan selain tembakau, petani di Temanggung bisa menanam jenis kacang-kacangan, jagung dan cabai yang tidak banyak memerlukan air. Joko menegaskan jangan menanam komoditas yang banyak memerlukan air, seperti padi, tetapi jagung, cabai akan lebih baik saat terjadi El Nino.

Ia menyampaikan hingga akhir Mei 2023 luas tanaman tembakau di Temanggung sekitar 11.000 hektare dan bisa bertambah, tetapi tidak terlalu banyak karena petani tetap mempertahankan tanaman cabai di ladang.

Meskipun, kini masa tanam tembakau, katanya, tanaman cabai di Temanggung masih ada sekitar 6.000 hektare. Namun, dari luas tanaman cabai tersebut belum semua berbuah.

"Antisipasi di musim kemarau, strategi yang kami lakukan adalah optimalisasi penggunaan infrastruktur pengelolaan sumber daya air yang kami punya, seperti embung dan bendung untuk mengurangi risiko kekurangan air agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya," katanya.

Ia menuturkan hal lain yang perlu dilakukan oleh semua warga menghadapi kemarau adalah efisiensi penggunaan air, karena masalah air tidak bisa dipisahkan dari kebutuhan hidup sehari-hari.

 
Berita Terpopuler