Tayang di Musim Liburan, Apakah Film Elemental Ramah Keluarga?

Film animasi Elemental: Forces of Nature tayang di bioskop mulai 21 Juni 2023.

Dok Disney/Pixar
Foto adegan film Elemental: Forces of Nature.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ember (Leah Lewis) adalah gadis elemen api yang tinggal di Firetown, salah satu distrik di Element City. Selain Firetown, Element City juga punya sejumlah distrik lain tempat warga elemen lain tinggal, yakni elemen air, tanah, dan udara.

Sehari-hari, Ember membantu ayahnya menjalankan toko serbaada bernama Fireplace. Sementara, ibu Ember adalah peramal percintaan. Sang ayah berharap Ember akan meneruskan pengelolaan toko Fireplace, tetapi Ember punya masalah mengatur emosi.

Emosinya kadang meledak-ledak saat menghadapi pelanggan. Di tengah tantangan itu, Ember terjerat masalah baru yang membuat toko keluarganya terancam tutup. Ember juga berkenalan dengan pemuda elemen air bernama Wade (Mamoudou Athie).

Baca Juga

Foto adegan film Elemental: Forces of Nature. - (Dok Disney/Pixar)


Sosok Wade membuat Ember melihat banyak hal dari perspektif berbeda. Seiring waktu, keduanya saling jatuh cinta. Di saat yang sama, mereka terbentur dengan "kenyataan" pahit, bahwa dua sosok dari elemen yang berbeda tidak bisa menyatu.

Cerita Ember dan Wade di film Elemental: Forces of Nature bisa disimak di bioskop Indonesia mulai 21 Juni 2023. Tayang di musim liburan membuat film animasi dengan label semua umur ini bisa menjadi salah satu opsi tayangan untuk anak-anak dan keluarga.

Film Elemental yang akan tayang mulai 21 Juni 2023 terbilang ramah keluarga, menyuguhkan cerita penuh warna, menghibur, sekaligus inspiratif. Kisah Ember dan Wade menunjukkan bahwa siapa saja bisa hidup berdampingan di tengah perbedaan. Warna-warna indah pemandangan kota di Element City pun akan menyenangkan disimak bagi penonton anak-anak.

Keunikan karakteristik setiap elemen juga menarik. Misalnya, elemen air yang sangat sentimental. Mereka mudah tersedu-sedan dan berlinang air mata hanya karena hal sepele. Dari segi bentuk, tiap elemen juga memiliki kekhasan sendiri yang dieksplorasi dengan baik dalam film.

Dengan semua itu, Elemental memberikan warna baru pada deretan tayangan besutan Disney-Pixar. Seperti ada angin segar untuk katalog cerita, dan tak melulu mengandalkan kehadiran live-action yang mengulang lagi kisah klasik yang ada.

Meskipun demikian, Elemental bisa cukup berat untuk penonton anak-anak yang usianya lebih kecil sehingga butuh pendampingan orang tua. Ada isu-isu serius yang diusung seperti soal imigran dan perbedaan ras. Dua tokoh utamanya pun ada di usia dewasa muda dan sudah bekerja.


Ada kesan film ini kurang fokus, dengan banyak konflik yang bercabang. Konflik internal yang dialami Ember, konflik soal toko Fireplace, dinamika relasi Ember dengan sang ayah, serta tentunya konflik percintaan yang dialami dua tokoh utama itu, semua bertumpuk jadi satu.

Orang tua pun perlu kecermatan ekstra jika menonton bersama anak. Hal itu mengingat para tokoh di Elemental digambarkan sebagai elemen, sehingga gender para tokoh sampingan yang bermunculan dalam film bisa saja menjadi bias. Meskipun, tidak ada masalah soal gender pada tokoh utama Ember dan Wade, serta keluarga mereka masing-masing yang disorot.

 
Berita Terpopuler