6 Penyakit Berbahaya yang Ditularkan Oleh Tikus dan Hewan Pengerat

Tikus bisa menularkan penyakit yang berbahaya bagi kesehatan, bahkan mematikan.

Freepik
Tikus. Mulai dari infeksi hantavirus hingga infeksi salmonella dapat menyerang manusia dengan perantara tikus.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberadaan hama tikus atau hewan pengerat lain yang tak terkendali bisa memunculkan sejumlah risiko penyakit bagi manusia. Sebagian dari penyakit tersebut tersebut bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius atau bahkan kematian.

Tikus atau hewan pengerat lain bisa menularkan penyakit kepada manusia melalui sejumlah cara. Salah satu di antaranya adalah melalui kontak dengan kotoran, feses, atau material sarang tikus dan hewan pengerat yang membawa kuman.

Baca Juga

Cara lainnya adalah melalui gigitan atau kontak langsung dengan tikus dan hewan pengerat yang membawa kuman. Setidaknya, ada enam penyakit berbahaya bagi manusia yang bisa ditularkan oleh tikus dan hewan pengerat. Berikut ini adalah keenam penyakit tersebut, seperti dikutip dari EarthGuardPest pada Kamis (15/6/2023).

Infeksi Hantavirus
Hantavirus merupakan virus yang bisa ditemukan pada tikus berkaki putih, tikus kapas, dan tikus padi. Infeksi hantavirus bisa berpotensi mengancam jiwa pada manusia.

Beberapa gejala dari infeksi hantavirus adalah demam, lelah, nyeri otot, diare, sakit perut, mual, dan muntah. Hingga saat ini, belum ada terapi spesifik, obat, atau vaksin untuk infeksi hantavirus.

Infeksi LCMV
Lymphocytic choriomeningitis virus atau LCMV merupakan virus yang umum ditemukan pada tikus rumah. Infeksi LCMV biasanya terjadi dalam dua tahapan.

Tahap pertama ditandai dengan munculnya gejala seperti mual, muntah, nyeri otot, sakit kepala, dan penurunan nafsu makan. Di tahap kedua, infeksi LCMV akan memunculkan masalah neurologis seperti meningitis, ensefalitis, dan meningoensefalitis.

Penyakit Pes
Ada tiga jenis penyakit pes yang bisa mengenai manusia. Ketiga jenis penyakit pes tersebut adalah septicemic plague, bubonic plague, dan pneumonic plague.

Ketiga jenis penyakit pes ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang sama, yaitu Yersinia pestis. Tikus merupakan salah satu hewan yang bisa menularkan Yersinia pestis kepada manusia.

Septicemic plague merupakan jenis penyakit pes yang menyerang sistem aliran darah. Di sisi lain, bubonic plague merupakan jenis penyakit pes yang menyerang sistem imun, sedangkan pneumonic plague merupakan penyakit pes yang menyerang paru-paru.

Gejala penyakit pes sangat bergantung pada jenisnya dan penyakit ini berpotensi mengancam jiwa. Secara umum, pengobatan penyakit pes perlu menggunakan antibiotik.

Infeksi Salmonella
Sebagian hewan pengerat bisa membawa bakteri salmonella di saluran pencernaan mereka. Kontak dengan kotoran hewan pengerat yang membawa bakteri ini atau mengonsumsi makanan yang terkontaminasi oleh kotoran tersebut bisa berpotensi membuat manusia tertular salmonella.

Infeksi salmonella bisa memunculkan gejala seperti demam, menggigil, kram perut, mual, muntah, dan diare.

Demam Gigitan Tikus
Seperti namanya, demam gigitan tikus bisa menular pada manusia melalui gigitan tikus atau hewan pengerat yang terinfeksi bakteri Streptobacillus moniliformis atau Spirillum minus. Penularan juga bisa terjadi bila manusia berkontak langsung dengan hewan pengerat yang terinfeksi, meski hewan tersebut tidak menggigit atau mencakar.

Beberapa gejala dari demam gigitan tikus adalah demam, ruam kulit, pusing, muntah, dan kram otot.

Tularemia
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Francisella tularensis. Tularemia kerap ditemukan pada hewan pengerat dan kelinci. Penyakit ini umumnya ditularkan ke manusia melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau melalui gigitan kutu atau lalat rusa yang terinfeksi.

Tularemia bisa mengancam jiwa, akan tetapi sebagian besar kasusnya dapat diobati dengan antibiotik.

 
Berita Terpopuler