Perang Psikologis, Pasukan Khusus Chechnya Dijadikan Alat Ciptakan Ketakutan

Rusia kini menjadikan perang psikologis sebagai elemen sentral dari strateginya.

EPA-EFE/SERGEY SHESTAK
Pengumuman masuknya prajurit Chechnya adalah bagian dari upaya Rusia untuk menggoyahkan musuh dan menciptakan ketakutan
Rep: Rizky Jaramaya Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, GROZNY -- Dalam sebuah artikel yang diterbitkan The Conversation, banyak analis percaya bahwa strategi militer Rusia tidak berhasil dalam dua minggu pertama perang di Ukraina. Perlawanan Ukraina ditambah dengan kesulitan pasokan persenjataan Rusia, serta koordinasi yang buruk dari berbagai korps tentara dan masalah motivasi di kalangan wajib militer dan tentara profesional, telah memperlambat gerak maju pasukan Rusia.  

Menghadapi kesulitan militer dan logistik ini, Rusia kini menjadikan perang psikologis sebagai elemen sentral dari strateginya. Pengumuman masuknya prajurit Chechnya yang dipimpin Ramzan Kadyrov ke dalam perang dan propaganda yang melingkupinya adalah bagian dari upaya Rusia untuk menggoyahkan musuh.

Kadyrov memimpin puluhan ribu pejuang yang dikenal sebagai Kadyrovtsy.  Tidak ada entitas federasi lain di Federasi Rusia yang memiliki angkatan bersenjata sebesar ini. Pasukan Kadyrovtsy adalah anggota Garda Nasional Rusia. Mereka tetap berada di bawah satu-satunya komando Kadyrov, yang juga menyandang gelar mayor jenderal.

Pasukan Kadyrovtsy adalah spesialis dalam mengawasi kota-kota yang ditaklukkan.  Mereka dikenal karena kekejaman yang mereka lakukan di Chechnya dan di Donbass pada tahun 2014. Beberapa pasukan Kadyrovtsy juga ditempatkan di Suriah.

Pengumuman Rusia bahwa pasukan Chechnya dilibatkan dalam perang bertujuan untuk menimbulkan ketakutan bagi penduduk Ukraina. Rumor bahwa pasukan khusus mereka telah diberi misi khusus untuk membunuh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga bertujuan untuk menebar ketidakpastian dan menciptakan ketakutan.

Moskow mengirim salah satu batalion Kadyrovtsy ke Donbass pada 2014 untuk membuat separatis pro-Rusia tunduk dan membersihkan mereka dari elemen yang paling tidak disiplin. Kehadiran pasukan Chechnya menunjukkan bahwa Moskow sedang mempersiapkan perang gerilya perkotaan di Ukraina. Pasukan Kadyrov bisa menjadi aset untuk ini. Mereka tidak hanya mengatasi perlawanan lokal Ukraina, tetapi juga untuk mendisiplinkan pasukan Rusia dan afiliasinya.

Baca Juga

Baca Juga: Presiden Ceko Minta Pengawasan Ketat untuk Orang Rusia di Barat

Penampilan Kadyrov di televisi Chechnya dan di media sosial adalah pengingat kesetiaannya kepada Putin. Di tingkat lain, dukungan Kadyrov adalah pengingat bahwa komitmen rakyat Federasi untuk mendukung Putin tidak terhalang oleh batasan etnis dan agama. Perbedaan-perbedaan ini terhapus oleh tujuan bersama menentang Barat yang dibenci dan memerangi otoritas Ukraina yang telah digambarkan sebagai Nazi.

Keterlibatan pasukan Kadyrovtsy dalam perang di Ukraina adalah pertaruhan yang berisiko. Integrasi mereka yang buruk ke dalam rantai komando dapat mengurangi keuntungan yang terkait dengan keterlibatan mereka bersama unit reguler tentara Rusia. Dengan kemenangan Kadyrov yang tampaknya tidak sejalan dengan realitas perang ini, dia bisa menjadi tanggung jawab politik bagi Putin.

Majelis rendah Rusia dukung perekrutan....

Perekrutan

Majelis rendah parlemen Rusia pada Rabu (14/6/2023), menyetujui untuk memberikan dukungan awal pada undang-undang yang akan memungkinkan Kementerian Pertahanan menandatangani kontrak dengan para tersangka atau terpidana untuk berperang di Ukraina.

Rusia mencoba merekrut lebih banyak tentara untuk perang darat terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua. Di bawah aturan perubahan yang diusulkan, sebuah kontrak dapat dibuat dengan seseorang yang sedang diselidiki karena melakukan kejahatan. Mereka yang kasusnya sedang disidangkan di pengadilan atau setelah mereka dihukum tetapi sebelum vonisnya berlaku secara hukum dapat direkrut untuk dijadikan tentara dan berperang di Ukraina.

Namun, orang yang dihukum karena kejahatan seksual, pengkhianatan, terorisme, atau ekstremisme tidak akan bisa mendaftar. Mereka yang mendaftar akan dibebaskan dari tanggung jawab pidana, setelah menyelesaikan kontrak perang mereka atau jika mereka menerima penghargaan atas kehebatan capaian tempur mereka.

Baca juga: Kepala IAEA Kunjungi PLTN Zaporizhzhia

Kelompok tentara bayaran Wagner sebelumnya diizinkan untuk merekrut narapidana dari penjara untuk bertempur di Ukraina. Akan tetapi, pada bulan Februari lalu, mereka menyatakan telah berhenti. Para aktivis hak-hak narapidana mengatakan Kementerian Pertahanan telah mengambil alih proses tersebut, tetapi mereka ingin membuat perubahan.

Perubahan baru yang sedang diperiksa oleh Duma tidak mencakup perekrutan orang-orang yang sudah menjalani hukuman. Pihak Kementerian Pertahanan Rusia belum memberikan komentar terkait informasi ini.

 
Berita Terpopuler