Dokter Ingatkan 5 Kebiasaan Ini Bahayakan Mata Seiring Waktu

Kesalahpahaman terbesar ialah orang yang tak berkacamata tak perlu periksa mata.

Republika/Desy Susilawati
Mengucek mata. Kebiasaan mengucek mata ada risikonya.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada pepatah lama yang menyebutkan bahwa mata adalah jendela jiwa. Terkadang, mata juga merupakan jendela kesehatan secara keseluruhan.

Karena itulah, sangat penting menjaga kesehatannya dari kesalahan yang sering kali tidak disadari. Berikut beberapa kebiasaan umum yang sebenarnya bisa mengganggu kondisi mata seiring berjalannya waktu.

1. Melewatkan pemeriksaan rutin
Menurut Christopher Starr, dokter mata di Weill Cornell Medicine, banyak orang berpikir jika mereka tidak memiliki masalah dengan penglihatan. Jadi, merasa tidak perlu mengunjungi dokter mata secara teratur.

"Dan itu adalah kesalahpahaman yang sangat besar," kata Starr, kepada laman Today, dikutip Rabu (7/6/2023).

Bahkan, jika Anda memiliki penglihatan 20/20 alias mampu melihat jelas dalam jarak enam meter, penting untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin, terutama seiring bertambahnya usia. Pemeriksaan mata melibatkan tes untuk menilai penglihatan dan memeriksa bagian mata terkait tanda-tanda penyakit, yang hanya dapat dilakukan oleh dokter mata.

Beberapa orang mungkin memerlukan pemeriksaan mata lebih sering berdasarkan faktor risiko dan gejala mata lainnya.

2. Mengucek mata
Ketua oftalmologi di Scheie Eye Institute, Penn Medicine, dr Bennie Jeng, mengatakan bahwa mengucek mata secara berlebihan atau terus menerus, dapat menyebabkan kerusakan permanen dan meningkatkan risiko infeksi bakteri di tangan. Mengucek mata juga telah dikaitkan dengan kondisi yang disebut keratoconus. Ini terjadi ketika kornea menjadi tipis dan cacat sehingga dapat menyebabkan penglihatan kabur atau sensitivitas cahaya, menurut Mayo Clinic.

3. Jarang memakai kacamata hitam
Salah satu kesalahan terbesar yang menurut para ahli, kerap dilakukan banyak orang sepanjang tahun, adalah jarang memakai pelindung mata. Baik itu karena tidak memakai kacamata hitam yang tepat atau tidak cukup sering memakainya, orang sering lupa betapa pentingnya melindungi mata dari paparan sinar ultraviolet (UV), menurut dr Rudrani Banik, dokter mata di New York Eye and Ear Infirmary of Mount Sinai.

Dalam jangka pendek, paparan sinar UV yang berkepanjangan dapat menyebabkan mata kering dan iritasi atau bahkan terbakar sinar matahari. Seiring waktu, paparan sinar UV mata dapat merusak kornea dan menyebabkan katarak, degenerasi makula, masalah penglihatan, dan kanker pada mata serta kelopak mata.

Saat membeli kacamata hitam, carilah stiker yang bertuliskan 100 persen UVA dan UVB blocking atau UV 400. Sebenarnya, kacamata hitam juga diperlukan saat mendung, bahkan ketika ada salju.

Baca Juga

4. Terlalu sering salah pakai obat tetes mata
Beberapa obat tetes mata populer yang diiklankan untuk menghilangkan kemerahan sebenarnya dapat memperburuk gejala. Padahal, sebagian orang justru kerap menggunakannya secara berlebihan.

Menurut dr Banik, tetes mata dengan vasokonstriktor (seperti naphazoline dan tetrahydrozoline) dapat meredakan kemerahan atau ketidaknyamanan untuk sementara. Hanya saja, obat itu tidak mengobati gejala.

Obat tersebut bisa menyempitkan pembuluh darah, dan cepat mengurangi kemerahan secara visual, tetapi juga membatasi aliran darah ke mata. Jadi tidak disarankan untuk penggunaan sehari-hari. Vasokonstriktor hanya boleh digunakan sesekali ketika benar-benar dibutuhkan sebagai pertolongan cepat.

5. Tidur atau berenang dengan lensa kontak
"Risiko infeksi akibat tidur dengan lensa kontak Anda meningkat secara eksponensial, terlepas lensa itu dapat dipakai semalaman atau tidak," kata dr Jeng.

Hal itu dapat menyebabkan ulkus kornea yang dapat mengakibatkan kerusakan permanen serta hilangnya penglihatan. Hal yang sama berlaku untuk berenang, apa pun jenis airnya. Jadi, sebisa mungkin hindari tidur dan berenang dengan masih menggunakan lensa kontak.

 
Berita Terpopuler