Kepolisian Meksiko Temukan 45 Tas Berisi Jenazah di Dasar Jurang, Korban Kartel Narkoba?

Polisi Meksiko masih berupaya mengungkap identitas korban.

AP Photo/Marco Ugarte
Mobil polisi Meksiko. Kepolisian Meksiko menemukan sedikitnya 45 tas berisi sisa-sisa jasad manusia di sebuah jurang di Negara Bagian Jalisco, Selasa (30/5/2023).
Rep: Kamran Dikarma Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, MEKSIKO -- Kepolisian Meksiko menemukan sedikitnya 45 tas berisi sisa-sisa jasad manusia di sebuah jurang di Negara Bagian Jalisco. Saat ini, penyelidikan terkait kasus tersebut masih terus bergulir.

Ke-45 tas itu ditemukan di dasar jurang sedalam 40 meter di Kota Madya Zapopan, pinggiran Guadalajara, pada Selasa (30/5/2023) lalu. Personel kepolisian berada di tempat itu karena sedang melakukan pencarian terhadap tujuh pemuda, terdiri dari dua perempuan dan lima laki-laki, yang dilaporkan hilang sejak 20 Mei 2023.

Baca Juga

"Empat puluh lima tas berisi sisa-sisa jasad manusia telah diekstraksi milik laki-laki dan perempuan," kata kantor kejaksaan negara dalam sebuah pernyataan, Kamis (1/6/2023).

Ahli forensik belum menentukan jumlah korban dan identitas mereka. Sementara itu, terkait tujuh pemuda yang dilaporkan hilang sejak 20 Mei 2023, kepolisian mengatakan, laporan hilang terhadap tiap individu dilakukan secara terpisah.

Namun, penyelidikan kepolisian mengungkap bahwa mereka semua bekerja di call center yang sama. Menurut kepolisian, call center tersebut berada di daerah yang sama dengan lokasi penemuan 45 tas berisi jenazah manusia.

Dikutip dari AP, Jumat (2/6/2023), penyelidikan awal menunjukkan bahwa call center tersebut mungkin terlibat dalam aktivitas ilegal. Media lokal melaporkan bahwa pihak berwenang telah menemukan ganja, kain, dan lap pembersih dengan noda darah serta dokumen tentang kemungkinan aktivitas komersial.

Dalam beberapa tahun terakhir, di berbagai wilayah Jalisco, jenazah manusia ditemukan di dalam tas atau di kuburan darurat tanpa tanda. Pada 2021, di Kota Madya Tonala di Jalisco, ditemukan sekitar 70 kantong berisi sisa jenazah dari 11 orang.

Pada 2019, sebanyak 29 jenazah ditemukan dalam 119 kantong di daerah Zapopan yang tidak berpenghuni. Kasus lain yang memicu banyak protes di Jalisco adalah hilangnya tiga mahasiswa perfilman pada Maret 2018. Jasad ketiga mahasiswa itu dilarutkan dalam asam.

Pada 2018, media-media sempat melaporkan bahwa tiga orang Italia menghilang, diduga diserahkan oleh polisi ke kartel Generasi Baru Jalisco. Ketiga warga Italia itu belum ditemukan meskipun pencarian besar-besaran oleh aparat negara bagian dan federal telah dilakukan.

Menurut media setempat, dalam dua bulan pertama tahun 2023 saja, sebanyak 33 jenazah ditemukan di lima kuburan darurat di kawasan Guadalajara. Meksiko telah mencatat lebih dari 340 ribu pembunuhan dan sekitar 110 ribu orang hilang dengan laporan paling banyak berasal dari Jalisco.

Sebagian besar dikaitkan dengan organisasi kriminal. Itu terjadi sejak peluncuran serangan antinarkoba militer yang kontroversial pada Desember 2006.

 
Berita Terpopuler